Seket Songo (59)

429 114 53
                                    

Happy Reading !

Kalau chapter ini nggak tembus 100 komen sih keterlaluan yah 🙈 karena part'nya bener² bikin shock !

Karena rasa kesalnya semakin membuncah, akhirnya Sehun memutuskan kembali ke Seoul. Dan saat ini terhitung sudah 2 hari Sehun berdiam diri di ruang kerjanya tanpa ingin di ganggu oleh siapapun termasuk Yixing ataupun ibunya sekalipun.

Sejeong saja di usir sementara dari sana karena Sehun tidak ingin di ganggu oleh suara dan tingkah konyol dari Sejeong yang membuatnya semakin kesal.

Sekarang Sehun sedang melamun sambil memegang pigura fotomu dan sebuah kalung liontin serta gelang kaki berlian milikmu yang tertinggal di sana.

"A-aku merindukanmu... s-sangat merindukanmu, (Yn)-ahh..." gumam Sehun sambil mengusap wajahmu di pigura tersebut, "A-aku sungguh tersiksa melihatmu bersama keparat itu ! a-aku tak rela sayang... sungguuhhhh."

Ada penyesalan yang terpancar dari sorot mata Sehun yang sendu. Andai saja dia tidak bersikap kasar padamu, atau bisa menjadi pria gentle yang setiap saat dapat melindungimu sekalipun itu dari ibunya.

Sayangnya nasi sudah menjadi bubur, Sehun tak tahu harus berbuat apa sekarang. Dia benar-benar tersiksa dengan hidup seperti ini selama 6 tahun belakangan, harusnya dia menjadi suami dan hidup bahagia bersamamu sekarang. Bukan malah terjebak dengan pernikahan konyol ini !

"ARRRGGHHHH..."

Sehun memberontak, dia menyentak seluruh barang yang berada di atas meja kerjanya. Dia benar-benar sangat marah, hingga ada seseorang yang masuk ke dalam ruang kerjanya pun langsung membuatnya menggebrak meja.

"BRENGSEK... SUDAH KU BI--- E-EOMEONI..."

Sehun tersentak ketika melihat orang yang memasuki ruang kerjanya secara paksa adalah Bae Joohyun, ibu mertuanya sendiri.

Joohyun tersenyum kecut ketika tahu bahwa kedatangannya tidak tepat waktu, karena dia melihat Sehun tak baik-baik saja.

"E-eum... apakah eomeoni boleh bicara denganmu, Sehun ?"

Sehun menatap Joohyun dengan intens, dan setelahnya dia menghela nafas. "Boleh eomeoni... silahkan duduk." ucapnya mempersilahkan Joohyun duduk di salah satu sofa yang berada di ruang kerjanya.

"Apa yang mau eomeoni bicarakan padaku ?" tanya Sehun yang sudah duduk di depan Joohyun.

Joohyun menghela nafasnya dengan kasar, "Jadi begini Seh..." ucapannya tertahankan karena matanya tidak sengaja menangkap benda yang di genggam oleh Sehun saat ini.

Merasa ada yang salah dengan ibu mertuanya, Sehun mengikuti arah pandang Joohyun dan seketika dia menunjukkan senyum miring karena sadar apa yang sedang Joohyun lihat. Ya... Sehun masih menggenggam kalung liontin dan juga gelang kaki berlian milikmu, dan itu yang membuat Joohyun terdiam seketika.

"Eomeoni..." Sehun berpura-pura menyadarkannya, Joohyun langsung tersadar dan menatap Sehun dengan tatapan tidak mengerti.

"Ada apa ?" tanya Sehun yang berpura-pura tidak mengetahui apa-apa.

"I-itu..." jawabnya sambil menunjuk barang yang di genggam oleh Sehun, "Oh ini..." Joohyun menganggukkan kepalanya. "Ini kalung dan gelang milik seseorang yang sangat ku cintai eomeoni."

"Huh ?" Joohyun menaikkan satu alisnya ke atas, "Sejeong maksudmu ?"

Sehun segera menggelengkan kepalanya cepat, "Lalu siapa ?"

"(Yn)."

Mata Joohyun seketika membulat sempurna, "A-apa ?" tanya memastikan, dan Sehun langsung menganggukkan kepalanya. "Ini barang miliknya yang tertinggal disini, eomeoni. memangnya ada apa dengan barang ini ?"

I'm Your Slave, Also Your LoveWhere stories live. Discover now