DI JEBAK?

307 14 0
                                    

"Cintailah orang yang membuat mu dekat dengan pencipta mu."

~Raina~

____________________________________

Pagi yang cerah telah mengusir gelap nya langit malam. Saat itu kedua pasutri dan Ayana telah kembali pulang ke rumah mereka. Dan Kini terlihat keluarga kecil itu tengah berada di ruang tamu.

"Mas, aku sama Azriel izin ke rumah ayah dulu ya, sekalian nganter Azriel" pamit Raina kepada sang suami.

"Nggeh, hati hati dek, cepat pulang ya" jawab Fauzan, sebenarnya ia tadi ingin sekali ikut istri nya ke rumah sang  Ayah, akan tetapi satu hal yang mencegat nya, yaitu mengajar di pesantren.

"Nggeh Mas, kamu juga jangan malam malam kalau pulang!!"

"Nggeh siap bidadari ku"

Setelah itu Raina segera menghampiri Ayana yang tengah menatap nya dengan senyuman hangat.

"Kakak pergi dulu ya, insyaallah nanti sore pulang" ujar Raina.

"Iya kak, hati hati ya, cepet pulang biar Ayana gak sendirian di rumah"

"Okyy"

Tak lupa dengan Azriel yang menghampiri kakak ipar nya.

"Bang, Azriel izin pulang ya" pamit Azriel sembari menyalami tangan Fauzan.

"Iya hati hati ya, jangan lupa kewajiban nya sebagai calon imam" pesan Fauzan di iringi kekehan nya, tentu hal itu membuat Azriel menunduk malu.

Apa maksud Abang ipar nya ini?.

dengan segera Raina juga mengambil tangan sang suami lalu mengecup nya, sementara Fauzan membalas nya dengan mengecup singkat kening Raina.
Hal itu membuat kedua jomblo yang berada di sana hanya ber istighfar pelan.

"Dadah suamii kuuu, love youu, assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam, Love you too habibati ku"

Kini kedua kakak adhik itu pun segera menuju keluar, tapi saat Azriel melewati Ayana, ia melirik sekilas Gadis yang tengah menunduk itu.

"Assalamu'alaikum" salam Azriel pelan bahkan nyaris tak terdengar kepada gadis itu.

"Waalaikumsalam"

                                              ***

Tok tok tok

"Assalamu'alaikum" salam Azriel Dan Raina saat sampai di depan pintu rumah sang ayah.

Ceklek

"Waalaikumsalam" dan benar saja, sesuai harapan Raina, sang Ayah lah yang membuka pintu itu.

"AYAHHHH!!!" pekik Raina lalu memeluk erat ayah nya.

Tidak! Ia tidak boleh menangis jika di depan Ayah nya. Jika boleh jujur, Raina sangat merindukan momen ini, tapi nyata nya takdir berkata lain.

Kata orang, Ayah adalah Cinta pertama anak perempuan, tetapi kenapa bagi Raina selain Cinta, ayah nya juga Luka pertama?..

"Masuk dulu yuk" ajak pria itu kepada Putri nya.

Segera mereka bertiga pun memasuki Rumah tersebut, dan mendudukkan diri mereka ke sofa di ruang tamu.

"Gimana kabar nya Nak?" tanya Sang Ayah membuat Raina tersenyum tipis.

"Mengapa  baru bertanya sekarang?" batin Raina.

"Alhamdulillah baik Ayah"

"Suami mu ndak KDRT atau menyakiti kamu kan?"

FAURAI Where stories live. Discover now