TRAGEDI?

305 19 0
                                    

"Jika perjalanan bersama mu membuat ku terluka, maka aku akan siap menikmati luka."

~Raina~

_____________happy baca_____________

"RAINA!!!!" pekik seorang wanita yang baru saja datang bersama seorang gadis cantik di sebelah nya.

"I-ibu? Kak Naya?"

Saat kedua wanita itu sampai di depan Raina, gadis itu segera bersujud di depan kaki Naya, tentu hal itu membuat Naya kaget atas perlakuan adhik ipar nya.

"Astagfirullahalazim, kamu apa apaan sih Na, ya Allah" ucap Naya sembari membantu Raina bangkit.

"Maaf kak, Raina beneran gak sengaja, Raina gak tau kalau yang nyelametin Raina itu Mas Fauzan" ucap Raina di iringi tangisan nya.

"Ya Allah Na, ini Qodarullah Na, bukan salah kamu" ujar Naya sembari tersenyum hangat.

"T-tapi ka-" saat ucapan nya belum selesai, tiba tiba saja Rini menarik kuat pergelangan tangan Gadis itu dan membawa nya keluar.

"Ayana, kamu ikuti mereka ya" ujar Naya panik saat melihat wajah marah Rini.

"I-iya kak"

Dengan langkah nya yang cepat, Ayana segera mengikuti langkah kaki Rini dan Raina.

Sampai tiba lah, di tempat yang cukup sunyi, hanya tercengang suara air mancur dan segar nya udara taman di sana.

"Kamu sadar Kesalahan kamu?" tegas Rini kepada putri nya yang tengah menunduk.

"Maaf ibu" lirih Raina.

"Maaf? Kamu kira maaf bisa membuat situasi kembali baik baik saja hah?!!"

"Demi Allah ibu, Raina gak tau apa apa"

"Ohhh, atau jangan jangan kamu yang sengaja suruh orang buat tabrak Fauzan terus kamu selamat dari perselingkuhan kamu itu?!!!" ujar Rini membuat Raina mendongak kaget.

"Astagfirullah, ya Allah, Raina gak mungkin melakukan hal itu ibu..."

"Sumpah ya Raina, ibu benar benar merasa gagal mendidik kamu, ibu berasa nyesel punya anak kaya kamu?"

Ibu nya saja menyesal, lalu untuk apa ia lahir waktu itu? Jika lahir nya hanya membawa penyesalan, untuk apa ia bertahan?.

"Demi Allah Raina, kamu Anak yang gak punya rasa BERSYUKUR!! Gak Punya Rasa MALU, perempuan macam apa kamu ini?!!"

"Bu Rini sudah bu" lerai Ayana yang merasa kasian kepada kakak ipar nya.

"diam kamu Ayana!! Perempuan gak tau diri kayak dia pantas di caci maki!!"

"Tapi mboten gini juga cara nya bu.."

"Anak yang gak punya malu ya gini!! Gak ada adab nya sama sekali, ibu membesarkan mu untuk menjadi anak yang berguna, bukan menjadi anak yang kurang pendidikan!!"

Tanpa sadar air mata gadis itu sudah benar benar tak bisa lagi ia bendung, apa daya nya sekarang selain menangis? Lagipun ia juga tak meminta lahir ke dunia bukan? Bukan kah Allah hanya menitipkan seorang anak kepada orang tua saja? Selebihnya akan Allah ambil lagi anak itu jika sudah waktu nya.

"Raina gak seperti itu ibu..." lirih gadis itu di tengah tengah isak tangis nya.

Plakkkk

"Ntah se ilfeel apa sekarang Fauzan sama kamu Raina, ibu aja benar benar di buat menyesal, apalagi laki laki berkedudukan tinggi seperti Fauzan."

Ayana menatap iba kakak nya yang tengah di hantam jahat nya dunia, se kelam ini kah hidup kakak ipar nya itu?.

Tiba tiba saja, Ayana teringat percakapan nya dengan  Raina tadi.

FAURAI [END] Where stories live. Discover now