SAYA ARFA

283 18 0
                                    

"Tetaplah melibatkan Allah, walau kamu sedang jatuh Cinta."

~Arfa~

_____________happy reading___________

Saat ini terlihat seorang Gadis yang terbangun karena suara Adzan Subuh berkumandang.

"Awsss" ringis Gadis itu sembari memegang kepala nya.

"A-Aku dimana?" gumam nya melihat sekeliling kamar yang terasa asing bagi nya.

Ceklek

"Assalamu'alaikum nduk" salam seorang wanita yang baru saja memasuki kamar tersebut.

"Waalaikumsalam" jawab Raina, lalu ia mengerutkan kening nya bingung.

Siapa wanita ini?.

"Nduk, masih ingat saya?" tanya wanita itu, dan mendudukkan diri nya di kasur sebelah Raina.

"M-maaf Raina lupa" jawab Raina.

"Raina? Nama kamu Raina ya?" tanya wanita itu yang di angguki Raina.

"Saya Ustadzah Khodijah, kamu ingat? Yang waktu di kajian saya, kamu saya kasih cadar" ujar wanita itu membuat Raina langsung mengingat siapa wanita ini.

"U-ustatzah?" ucap Raina lalu segera menyalami tangan wanita itu.

"Nggeh nduk, oh iya, gimana kondisi kamu? Sudah mendingan?" tanya umi Khodijah.

"Kepala aku pusing banget ustadzah, sama perut aku juga sakit banget" jawab Raina.

"Panggil Umi saja nduk ndak apa apa, kamu sholat dulu ya? Nanti umi kesini lagi kasih obat" ujar umi Khodijah.

"Nggeh Us eh nggeh Umi" jawab Raina membuat senyuman hangat terbit di wajah Umi khodijah.

"Umi pergi dulu ya?" pamit Umi Khodijah yang di anggukki Raina.

                                              ***

Setelah melakukan sholat subuh nya, seusai dengan ucapan Umi khodijah tadi, kini beliau sudah menyiapkan obat untuk Raina.

"Nduk, kok bisa tadi malam kamu pingsan gitu?" tanya Umi khodijah.

Raina yang mendengar itu pun reflek terdiam dan menunduk.

Apakah ia akan cerita untuk meminta solusi? Atau ia harus berbohong?.

"Emm... Anu Umi"

"Anu apa? Cerita saja sama Umi" ucap Umi khodijah lalu membelai lembut pucuk kepala Raina.

Dengan hati hati dan penuh keyakinan, Raina segera menceritakan awal dari jebakan rumah tangga nya. Dan tentu Umi Khodijah kaget, ternyata Gadis ini sudah memiliki suami?.

"R-Raina g-atau harus apa Umi, R-Raina di jebak" ucap Raina di iringi tangisan nya.

"Nduk, Allah ga akan menguji hamba nya di atas kemampuan sang hamba, jika ada kesedihan maka akan ada kebahagiaan nduk."

"T-tapi Umi, itu bukan Raina"

"Nggeh Umi percaya itu bukan kamu, karena setiap sudut dunia pasti ada orang jahat. Kamu pasti bisa melawan semua ini."

"Raina  gak mau pulang  dulu Umi"

"Iya ndak papa, kalau memang belum siap buat pulang menginap saja di rumah Umi ini, atau mau nginap di asrama?" tanya Umi Khodijah membuat Raina bingung.

Asrama?

Umi Khodijah yang melihat raut kebingungan di wajah Raina itupun hanya bisa tersenyum hangat.

FAURAI [END] Where stories live. Discover now