ABIIII, UMMAAAA

266 10 0
                                    

"Masa lalu ku milik ku, masa lalu mu milik mu, yang milik kita adalah masa depan kita."

~Raina~

"Akan ada beribu ribu lelaki yang mencintai mu karena sesuatu yang kamu miliki, baik itu senyuman mu atau kecantikan mu. Tapi akan ada satu laki laki yang mencintai mu bukan karena apapun itu, melainkan kamu adalah kamu."

~Fauzan~

_______________happy baca___________

5 tahun kemudian.....

"Ihhhhh apaansih sih Bang Ley! Zia juga mau main ini!" kesal gadis kecil itu kepada sang kakak.

"Kamu itu pelempuan gak boleh main Pesawat pesawatan tau" ujar bocah lelaki itu.

"Memang nya kenapa? Kata Abi boleh kok"

"Kamu itu main nya belbie bukan Pesawat" ujar Bocah lelaki itu.

"Yaudah aku bilangin Umma kamu!" kesal Gadis kecil lalu segera berlari kecil untuk menghampiri sang Umma yang berada di dapur.

"Umma umma" panggil Gadis kecil itu sembari menarik ujung gamis Raina.

"Iya sayang?" tanya Raina lalu berjongkok untuk men sejajar kan tubuh nya dengan tubuh mungil putri nya.

"Abang Ley jahat gak mau kasih Zia pesawat" adu sang gadis itu.

"Sekarang Bang Rey dimana sayang?" tanya Raina.

"Di luang tamu"

"Ayok ke Bang Rey, kita main sama sama" seru Raina lalu segera berdiri dan menggenggam tangan mungil putri nya.

Sesampainya di ruang tamu yang pertama Wanita itu lihat adalah Ruangan yang berantakan karena mainan yang berserakan dimana mana.

"Ya Allah ya Karim!!, ini kenapa bisa se berantakan ini?" ujar Raina Frustari.

"Maaf Umma, Abang ndak tau kalau semua nya jadi belantakan" jawab bocah lelaki membuat Raina menghembuskan nafas nya kasar, lalu menghampiri putra nya yang terlihat menunduk.

"Di beresin bareng bareng sama Umma ya Nak?" ujar Wanita itu dengan senyuman nya, lalu mengusap lembut pipi bocah lelaki itu.

"Na'am Umma, Zia ayo bantu!" panggil Rey kepada sang Adhik.

"Ndak mau! Kan Zia ndak ikut main" tolak Gadis itu.

"Zia..." panggil Raina lembut, akan tetapi gadis kecil itu mampu mengerti panggilan sang ibu.

"Iya Umma, Zia bantu"

Tok tok tok

Suara ketukan pintu itu membuat ketiga penghuni rumah tersebut menoleh ke arah pintu.

"Siapa Ya Umma?" tanya Rey kepada sang ibu.

"Tidak tau Nak, biar Umma cek dulu" ujar Raina lalu berdiri dan berjalan menuju pintu untuk membuka nya.

Tok tok tok

"SEBENTAR!!" pekik Raina kesal.

Ceklek

"Assalamu'alaikum ya babarahman"

"Waalaikumsalam ya sayyidal aminn, tumben udah pulang Mas?" tanya Raina kepada sang Suami.

"Gak papa kangen aja di peluk sama istri"

"Aish! Sa ae" ujar Raina lalu memukul pelan lelaki itu untuk menyembunyikan rasa malu nya.

"ABI!!!" pekik kedua bocah tadi lalu menghampiri sang Ayah.

Fauzan pun merentangkan kedua tangan nya lalu ia menggendong kedua buah hati nya.

FAURAI [END] Where stories live. Discover now