RUMAH

248 14 0
                                    

"Jika air wudhu menemani mu hingga akhir sholat mu, maka izinkan aku yang menemani mu hingga akhir hayat ku."

~Fauzan~

"Ditakdirkan bersama mu adalah tujuan kebahagiaan ku."

~Raina~

VOTE and KOMEN!!
______________happy baca____________

Sinar matahari yang cerah telah menyapa bumi. Kini di teras rumah terlihat pasutri yang tengah menggendong malaikat kecil mereka untuk berjemur.

"Rey kok ganteng banget sih nak MasyaAllah" ujar Raina saat melihat wajah tampan putra nya yang berada di dalam gendongan nya.

"Bibit nya kan saya" jawab Fauzan PD.

"Ets, tidak bisa! Anak laki laki itu mirip ibu nya!!" elak Raina tak Terima.

"Oh yasudah berati Zia mirip saya" ujar Fauzan membuat Raina mengerutkan kening nya sembari memanyungkan bibir nya.

"Itu anak aku! Jadi mirip aku semua! Aku ibu nya" ujar Raina membuat Fauzan terkekeh lalu menoel sekilas bibir istri nya.

Memang terlihat egois, tapi inilah perempuan. Itu yang mereka perjuangkan, maka itu yang seharusnya mereka dapatkan.

"Nggeh sayang ku, tapi bibir nya jangan di majuin gitu dong, mau ngundang syahwat saya?"

"Ihh dasar paksu mesum!"

"Ndak papa toh orang sama Habibati saya aja kok"

                                              ***    

"Anak Umma sayang, senyum dong nak" ujar Raina gemas saat melihat kedua bayi nya yang berada di dalam Baby Bed.

"Assalamu'alaikum Zaujati!!!" Pekik Fauzan saat memasuki kamar mereka.

"Wa'alaikumussalam, ishhh berisik Mas! Anak anak aku ke ganggu"kesal Raina.

Gadis itu pun menoleh ke arah pintu, ia menatap Lelaki itu cengo, bagaimana tidak melongo bayangkan saja lelaki itu memakai Sarung Hitam, baju kokoh hitam, tak lupa dengan air wudhu yang baru saja membasahi rambut dan wajah tampan lelaki itu.

" Fabiayyialla irobbikuma tukadziban " gumam Raina.

"Iya Zaujati saya tau kalau saya tampan, tapi jangan dilihatin terus saya yang malu dilihatin bidadari" ujar Fauzan membuat senyuman manis terukir di bibir gadis itu.

Segera Fauzan melangkah menghampiri sang istri.

Kini mata nya tertuju kepada kedua bayi yang tengah menatap nya.

"Assalamu'alaikum anak abi" sapa Fauzan kepada kedua bayi tersebut.

"Waalaikumsalam Abi" jawab Raina membuat Fauzan menoleh kepada Gadis itu dengan senyuman manis nya.

"Abi punya hadiah nih buat anak anak Abi, mau?"

"Mereka mana bisa jawab Mas! Bilang aja kalau Mas pengen aku yang jawab kan" ujar Raina membuat Fauzan terkekeh.
Memang itu lah tujuan Fauzan.

"Kok tau sayang?" tanya Fauzan.

"Udah ketebak, oh iya hadiah nya apa Abi?" tanya Raina.

Fauzan berjalan menuju Lemari, lalu ia membuka lemari itu dan mengambil sebuah kotak kecil.

Ia melihat kotak itu lalu tersenyum tipis, segera ia kembali menghampiri Raina yang terlihat bingung.

"Kamu tau apa ini Habibati?" tanya Fauzan.

"Laa Habibi"

Fauzan pun membuka kotak tersebut, lalu memberikan dua tasbih coklat kepada Rey dan Fauzia.

FAURAI [END] Where stories live. Discover now