BAHAGIA?

180 9 1
                                    

"Pasangan itu menyempurnakan separuh agama dan hidup kita, jadi berhati-hati hati lah dalam memilih pasangan."

~Raina~

"Carilah seorang pasangan yang mau memberikan hidup dan kebahagiaan nya demi masa depan mu dan keturunan mu."

~Fauzan~

____________________________________

"Mas bangun!" ucap seorang gadis cantik yang berusaha membangun kan suami nya.

"Hm?"

"Ayo sarapan dulu, kamu gak ke pesantren?" tanya gadis itu membuat lelaki tadi perlahan membuka mata nya.

"Kamu disini?"

"Ya iya lah! Emang aku mau kemana?" kesal Gadis itu membuat senyuman hangat terbit di bibir Fauzan.

"Sayangg, saya mau mandi" ucap Lelaki itu.

"Terus? Mau aku mandiin gitu?"

"Boleh?" tanya nya sembari menaikkan sebelah alis nya, tentu hal itu membuat Gadis itu bergedik ngeri.

"A-apasih! A-aku siapin dulu baju nya" ujar nya lalu segera beranjak Dari kasur nya tempat ia duduk tadi. Hal itu membuat Fauzan terkekeh senang.

"Beneran gak mau mandiin saya?"

"ENGGAK!!!" pekik Raina yang berhasil membuat tawa Fauzan lepas.

                                             ***     

"Umma! Ley cocok gak pakai ini?" tanya Rey kepada sang ibu.

"Utututu ganteng banget sih anak Umma" ucap Raina sembari mencubit pipi gembul putra nya.

"Zia juga!!" rengek Fauzia yang tak mau kalah dengan saudara nya.

"Eh? Kalau Zia itu cantik sayang bukan ganteng" tutur Raina lalu mengusap pucuk kepala gadis mungil itu.

"Zia cantik Umma?"

"Cantikkk banget anak Umma, MasyaAllah"

"Zaujatiii!!!" pekik Fauzan dari lantai atas, tepat nya di kamar mereka.

"Huftt, bentar ya sayang, umma ke abi kamu dulu"

"Siapp Umma" jawab kedua bocah itu lalu memberikan hormat.

Sudut bibir gadis itu terangkat, segera ia beranjak menuju ke kamar nya.

Ceklek

"Kenapa Ma-" ucap nya terpotong saat melihat Baju yang Fauzan kenakan.

Biasanya lelaki itu menggunakan Jubah atau baju Kokoh, tapi sekarang? Ia malah menggunakan Kemeja dan dasi, lalu menggunakan celana jeans?.

"Ngapain kamu pakai beginian?" tanya nya berusaha menahan tawa.

"Keren gak sayang?" tanya lelaki itu.

"Hahahaha, lucu banget Mas ya Allah" ucap Raina di iringi tawa nya.

"Kok ketawa sih sayang? Gak cocok ya?"

"Cocok banget, disini suami aku ganteng bangettt" ucap nya lalu menghampiri Fauzan dan membenarkan dasi lelaki itu.

Tidak bisa di bohongi jujur saja di sini Fauzan sangat tampan, bisa di bilang style baju nya sangat cocok dengan paras wajah nya.

"Nanti aku mau pergi ya?" ujar Raina membuat Fauzan menghentikan pergerakan tangan gadis itu.

"Jangan!"

"Memang Kenapa? Orang aku mau ke pasar kok"

"Tunggu saya aja! Jangan pergi sendiri" tekan Fauzan, membuat Raina bingung.

FAURAI [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang