TRAUMA?

313 19 1
                                    

"Karma ayah? Aku rasa ini mungkin adalah mitos yang nyata."

~Raina~

______________happy baca____________

"Kak? Bang?" saat itu, tiba tiba saja Ayana memasuki kamar pasangan tersebut, membuat pasutri itu pun menoleh ke sumber suara.

"Keluar Ayana!" ujar Fauzan, sebenarnya ia tak ingin jika gadis ini terkena imbas nya.

"T-tapi.."

"ABANG BILANG KELUAR BERATI KELUAR, FAHAM?!!"

"FAUZAN" bentak Raina.

"Marah boleh, egois jangan!"

"Oh ya? Lebih baik egois daripada menuruti sebuah nafsu kan?" tanya Fauzan lalu terkekeh meremehkan.

"Perempuan harus nya punya harga diri Raina!! Bukankah kamu seorang ustadzah? Lalu dimana harga diri mu? Berani tidur dengan lelaki yang bahkan bukan mahrom mu!!" ujar Fauzan membuat Ayana kaget.

Apa maksud abang nya?.

"Fauzan, ku tegaskan sekali lagi, ITU BUKAN AKU!! Aku juga tau batas Fauzan, aku bukan perempuan murahan yang bisa melakukan hal serendah itu!!"

"Kamu pikir saya bodoh? Itu jelas jelas wajah kamu, lalu apa lagi yang dapat di percaya?"

"Oke aku akui, lelaki yang berada di foto iku aku kenal, tapi perempuan yang di sebelah nya itu bukan aku!!"

"Keren, pinter banget ya ngelak nya ustadzah?"

Ayana yang merasa situasi semakin panas pun segera menghampiri Raina yang wajah nya sudah basah dengan air mata.

"Kak ayo ikut Ayana ke kamar Ayana aja yok" ajak Ayana lalu merangkul pundak Raina.

"Ikut Ayana!! Saya lagi malas melihat wanita murahan!!"

Deghhh

"Udah ayo kak" segera kedua gadis itupun meninggalkan kamar tersebut dan segera menuju kamar Ayana.

Sesampainya di kamar Ayana, Raina segera mendudukkan diri di kasur, sementara Ayana beranjak mengambil kan Air putih untuk sang kakak.

"Diminum dulu kak" ujar Ayana dan memberikan segelas Air putih.

Segera, Raina menerima air itu dan meminum nya, setelah nya, ia memegang kepala nya yang terasa berdenyut nyeri.

"Butuh sesuatu gak kak?" tanya Ayana.

"Antar kan kakak ke rumah Ibu" jawab Raina.

Deghhh

Kakak nya meminta nya mengantar ke rumah ibu nya? Lalu bagaimana jika Fauzan tau dan memmarahi nya? Kan bisa tambah berabe urusan nya.

"Selain itu ya kak? Di tenangin pake kepala dingin dulu aja kak, jangan terlalu ambil resiko, soallnya ini ego ketemu ego." ujar Ayana membuat Raina menatap nya.

"Gak bisa Na, antarkan kakak bentar ke rumah  ibu kakak ya?" mohon Raina membuat Ayana merasa iba kepada gadis di depan nya ini.

"Huftt, yaudah ayok"

                                               ***

Kini motor yang di tumpangi kedua gadis itu behenti tepat di depan rumah Rini.

Saat itu pandangan Raina jatuh kepada Rini yang sedang berada di depan rumah nya dengan wajah kesal nya.

Ada apa? Ini lah yang di batin oleh Raina.

"Kamu pulang aja gapapa Na" ujar Raina kepada Ayana.

"Beneran kak? Aku pulang ya?"

"Iya gapapa, makasih ya"

FAURAI [END] Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon