SEORANG SANTRI?

515 19 0
                                    

"Orang hebat bukan dia yang memiliki banyak Cinta, tapi dia yang bisa menolak kehadiran Cinta lain, demi mempertahankan satu Cinta."

~B.J Habibie~

"Mana mungkin aku melepaskan mu begitu saja? sedangkan mendapat mu bagaimana rukun islam yang ke 5"

~Fauzan~

_____________happy baca_____________

Setelah  dari rumah Rini tadi, kini kedua pasutri itu sudah kembali ke rumah mereka.

Akan tetapi sedari tadi, diantara mereka berdua tak ada satupun yang membuka suara nya. Sama sama hening. Bahkan Raina heran mengapa Fauzan diam saja? Biasanya gombalan gombalan maut itu selalu keluar dari bibir Fauzan.

"F-Fauzan, mau kamu dulu, apa saya dulu yang mandi?" tanya Raina.

"Kamu dulu saja."

"Yaudah"

                                            ***

Kini malam pun tiba, seperti biasa setelah melakukan salat Isya, Raina Turun ke bawah untuk menonton siaran televisi favorit nya.

"Yahhh, capek ah nonton TV terus, mending balik ke kamar, lagian film favorit aku udah end." Gumam Gadis itu.

Kini ia manaiki anak tangga sembari mencari keberadaan Suami nya, kemana lelaki itu?.

Ceklek

Saat membuka pintu kamar nya, Raina celingak - celinguk mencari keberadaan seseorang yang sedari tadi tak memunculkan diri. Bukanya biasa nya jam segini lelaki itu selalu di kamar nya dan menunggu nya?.

Tanpa sengaja ia melihat seseorang yang tengah duduk di balkon kamar, sembari menatap indah nya langit malam dan para bulan serta bintang.

Dengan perlahan lahan, gadis itu menghampiri lelaki tersebut yang terlihat sedang melamun.

"Fauzan" panggil nya membuat sangat empu menoleh kepada nya.

"Apa?"

"Ngapain kamu disini?" tanya Raina yang mendapat gelengan dari Fauzan.

"Emm.... Rain, boleh saya bertanya?" tanya Fauzan ragu.

"Tentu, kamu mau nanya apa?"

"Apakah kamu dulu ada niatan untuk menjadi seorang Bu nyai?" tanya Fuzan membuat Raina mematung, apakah lelaki ini menyangkut pautkan soal kejadian tadi?.

"I-iya"

Deghh!!!

Fauza  terdiam saat Raina menjawab pertanyaan nya itu, apakah ia menghancurkan keinginan tinggi  seseorang?
Apakah ia salah?

"Maaf" lirih lelaki itu dengan kepala tertunduk.

Segera Raina menghampiri nya dan memeluk tubuh lelaki itu, ia letakkan kepala Fauzan di perut milik nya.

"Untuk apa meminta maaf?" tanya Raina sembari mengusap lembut Rambut Fauzan.

"Saya hanya santri biasa"

Heyy ayolah, bukanya Fauzan ustadz di pesantren itu?.

"Fauzan, ini bukan tentang siapa yang paling tinggi derajat nya, akan tetapi ini tentang siapa yang benar benar sudah di takdirkan di lauhul mahfudz." ujar Raina.

"Kamu memang bukan Gus, dan kamu hanya santri biasa. Tapi... Dengan santri mu kamu bisa men santriwati kan diriku dengan cara mu."

"Dan aku bangga, suami ku ini yang awalnya hanya seorang lelaki yang haus akan ilmu agama lalu menjadi santri di salah satu pesantren, lalu sekarang menjadi ustadz di pesantren tempat ia menimba ilmu itu." ujar Raina lembut

FAURAI [END] Where stories live. Discover now