KEGUGURAN?

375 22 0
                                    

"Menerima suatu kenyataan yang harus di ikhlaskan itu sangat berat."

~Fauzan~

"Penyesalan tidak ada gunanya lagi ketiga orang itu sudah benar benar pergi."

~Raina~

______________happy baca____________

Kini di depan pintu kamar rumah sakit terlihat 2 lelaki dan 2 wanita tengah merenung.

"Fauzan" panggil seorang lelaki yang baru saja sampai dan menghampiri mereka.

Saat itu mereka semua menoleh kepada sumber suara tersebut.

"Eza?" gumam Fauzan bingung.

"Zan, gw mau ngomong sama lo" ujar Lelaki itu membuat Fauzan semakin bingung.

"Ngomong apa?" tanya Fauzan membuat Eza mengamati sekeliling nya.

"Kayak nya jangan disini deh" jawab Eza membuat Fauzan faham maksud lelaki itu.

"Yasudah ayo" ucap Fauzan lalu mengikuti langkah kaki Eza.

"Kak Nay, minta tolong pantau terus keadaan Raina ya? Nanti kalau ada apa apa, telfon Fauzan aja" ujar Fauzan kepada Naya sebelum ia pergi.

"Iya"

                                              ***     

Kini di taman rumah sakit, kedua pria itu pun menundukkan diri mereka di salah satu bangku.

Eza mengeluarkan laptop yang ia bawa dari dalam tas nya, lalu ia menyalakan laptop itu.

"Coba liat" ucap Eza memberikan sebuah vidio kepada Fauzan.

Fauzan mengamati jelas vidio itu, terlihat seorang perempuan dan laki laki yang sudah tak punya rasa malu lagi.

Vidio itu persis dengan foto......

"Coba Zoom" ucap Fauzan yang langsung di angguki Eza.

Terlihat jelas di vidio itu, jika lelaki dan perempuan itu tengah telanjang, hanya selimut lah yang menutupi badan mereka.

Bahkan disitu juga terlihat jelas siapa wajah perempuan dan lelaki itu.

"Ustadzah Aina" gumam Fauzan.

"Ustadzah Aina? Yang bener aja lo?" tanya Eza tak percaya.

Bukankah ustazah Aina terkenal dengan adab dan ilmu yang baik di pesantren dulu?.

"Iya, perempuan itu ustadzah Aina" jawab Fauzan.

"Lalu siapa lelaki ini?" tanya Eza membuat Fauzan menoleh kepada lelaki itu.

"Entah, aku pun juga tidak tau"

Fauzan terdiam sesaat, mengingat kejadian yang dimana ia membentak bahkan merendahkan istri nya hanya karena sebuah foto yang belum jelas bukti nyata nya.

"Apa manfaat mereka melakukan hal itu?" gumam Fauzan.

Tiba tiba saja, lelaki itu di kejutkan dengan deringan ponsel yang berada di dalam saku nya.

"Halo assalamu'alaikum"

"......... "

"Ada apa? Ya Udah Fauzan kesana kak, assalamu'alaikum"

"........"

Fauzan mematikan lebih dulu telefon nya sepihak.

"Siapa Zan?" tanya Eza.

"Kak Naya, saya izin pergi dulu ya Soalnya dokter nya mau ngomong sesuatu, syukron atas bantuan mu, jika kamu gak bantu saya gak tau lagi bagaimana keadaan rumah tangga saya." ujar Fauzan dengan senyuman hangat nya.

FAURAI [END] Where stories live. Discover now