BU NYAI

324 16 0
                                    

"Aku tidak menemukan hari yang lebih indah, kecuali hari saat aku bertemu dengan mu."

~Fauzan~

_____________happy baca_____________

Kini Pagi yang cerah telah mengusir gelap nya langit malam.

Pagi pagi sekali, Kini terlihat seorang gadis yang tengah bersiap siap untuk segera pergi ke suatu tempat.

"Udah sayang?" tanyas seorang lelaki lalu menghampiri gadis itu.

Gadis itu membalikkan badan nya, terlihat Abaya Hitam dan hijab hitam serta cadar hitam yang menutupi tubuh gadis itu.

Lelaki itu menatap lekat istri nya yang terlihat sedang tersenyum manis ke arah nya.

"MasyaAllah, subhanallah, la ilaha illallah, Allahuakbar, fabiayyiala irobbikuma tukadziban." ucap lelaki itu tanpa sadar membuat gadis di depan nya tersenyum tipis dari balik cadar gadis itu.

"Mas!"

"Eh iya bidadari ku?"

"Cantik apa enggak?!"

"Cantik MasyaAllah, cantik cantik cantik! Pake banget!!!!"

"Ini beneran Umma dari anak anak saya?" tanya Fauzan.

"Apaan sih!! udah ya Mas! Cukup!!" kesal Raina.

Jika sudah seperti ini, maka jantung nya akan lepas kendali.

Fauzan terkekeh lalu mengusap lembut pucuk kepala Raina.

"Siap sayang?" tanya lelaki itu.

"Siapppp Mas Imam!!" seru Raina.

                                            ***

Kini mobil milik Fauzan telah memasuki area pesantren, yang dimana disana ada banyak santri yang berjejer jejer dan menunduk untuk menyambut nya.

Setelah memikirkan mobil nya, kini Fauzan menggandeng tangan istri nya dan menuju ke Ndalem, yang dimana di teras sudah di sambut hangat oleh Naya dan suami gadis itu.

"Assalamu'alaikum Adhik ipar, gimana kabar nya?" tanya Naya lalu memeluk tubuh Raina.

"Waalaikumsalam, alhamdulillah baik kak" jawab Raina.

"Masuk dulu yuk, Masuk" ajak Khalil (suami Naya)

                                            ***  

Kini di ruang tamu ndalem, terlihat anggota keluarga itu tengah berkumpul di sofa.

"Ada gerangan apa wahai Adhik ipar kamu kemari?" goda Naya.

Sebenarnya ia tau mengapa Raina dan Fauzan kemarin, tapi bukan Naya nama nya jika tidak menggoda Adhik ipar nya dulu.

Apalagi ia tau jika Raina sedang kesal ia pasti akan melampiaskan nya ke Fauzan, jelas nya tujuan Naya, ingin membuat Adhik laki laki nya itu menderita.

"Nggak apa apa kak, cuma pengen kesini aja" jawab Raina.

"Yakin nih??"

"I-iya kok"

"Kak!" tegur Fauzan.

"Kenapa Adhik ku sayang?" tanya Naya membuat Fauzan melirik Gadis itu sinis.

"Hahaha, bercanda kali Na, oh ya btw kandungan kami udah berapa bulan?" tanya Naya membuat Raina bernafas lega.

"Alhamdulillah, memasuki 2 minggu kak, kak Naya kapan lahiran?" jawab Raina.

"HPL nya sih 1 minggu lagi Na"

FAURAI [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang