SEBUAH RENCANA?

339 20 2
                                    

"Bila mata bertemu mata, akan bertemu Cinta manusia, bila dahi bertemu sajadah, akan bertemu Cinta Allah."

~Imam Al-Ghazali~

______________happy baca____________

Kini dari balkon kamar Fauzan yang berada di ndalem, terlihat sepasang kekasih yang tengah menikmati keindahan di malam hari.

Sebelum nya, Raina sudah terlebih dahulu izin kepada Azriel jika ia akan menginap di pesantren, dan ia juga mengatakan semua kepada sang adhik, tentang sebuah kebenaran.

"Sayangg, saya mau nanya" ujar Fauzan membuat Raina menoleh kepada lelaki itu.

"Na'am?"

"Apa tipekal suami kamu?" tanya Fauzan.

"Emmm, apa ya?"

Beberapa saat setelah memikirkan jawaban nya, ia pun segera menjawab pertanyaan Fauzan.

"Yang paham agama"

"Paham agama?" goda Fauzan yang di angguki Raina.

"Paham agama seperti apa yang kamu mau?" tanya Fauzan.

"Paham Agama bukan tentang seorang anak kiyai, ustadz, santri dan bahkan habib sekalipun."

"Akan tetapi, paham Agama adalah seseorang yang mendapatkan ilmu agama dan tak lupa mengamalkan ilmu nya, dan dia yang tak pernah lupa aturan dan larangan Tuhan nya. Jika Tuhan nya saja tidak pernah di tinggal kan, apalagi istri nya." jawab Raina panjang lebar, membuat Fauzan tersenyum hangat kepada gadis itu.

"Kamu mondok berapa tahun sayang?" tanya Fauzan.

"Emmm... 6 tahun, sebenarnya pengen sampai 10 tahun, tapi ternyata Allah memberikan takdir lain." jawab Raina membuat senyuman Fauzan sirna.

Apakah ia menghancurkan sebuah impian kali ini?.

"Kamu boleh mondok lagi" ucap Fauzan membuat Raina kaget. Yang benar saja?.

"Lalu kamu? Kita gak bisa tinggal satu atap dong? Kan dosa? Gapapa lah ga usah di lanjutin mondok nya" ujar Raina.

"Kita tetap bisa tinggal satu atap" jawab Fauzan membuat Raina semakin bingung.

"Hah gimana gimana? Kamu mau sama aku tinggal di asrama santri putri gitu? Kamu mau tebar pesona? Atau cari cewe lain?" kesal Raina membuat Fauzan tersenyum senang.

Apakah istri nya cemburu? Sangat menggemaskan.

"Untuk apa saya mencari yang lebih dari berlian? Lagipun dengarkan saya ngomong dulu sayang, saya belum selesai ngomong." ujar Fauzan.

"Lanjutkan" ketus Raina.

"Maksud saya kamu boleh mondok lagi, tapi sama saya, kan saya Gus nya dan kamu santri nya,kita mondok privat." ujar Fauzan di iringi tawa manis nya.

Malu? Sangat malu sekali, jika sekarang di tanya bagaimana kondisi Raina.

"Oh" lirih Gadis itu.

"Tapi gapapa, saya senang sekalii, karena saya tau istri saya ini cemburu" ucap Fauzan lalu mengsuap lembut pucuk kepala Raina.

"Udah lah aku mau ke luar aja, cari udara segar" ujar Raina yang hampir saja beranjak dari tempat itu, sayangnya tangan nya lebih dulu di cekal oleh Fauzan.

"Saya ikut!"

"Enggak usah, aku bisa sendiri"

"Nggak! Tetap saya temani, kan saya imam"

Sudah lah, kicep sudah Raina di buat Fauzan. Lelaki itu selalu saja menggunakan kata 'Imam' jika sedang dalam situasi seperti ini.

"Oke" pasrah Raina membuat Fauzan tersenyum hangat.

FAURAI [END] Where stories live. Discover now