PANTAI

239 15 0
                                    

Nanti kau akan di pertemukan dengan seseorang yang rela mengalah demi mempertahankan kisah halal cinta nya dengan mu. Rela mengorbankan kebahagiaan nya demi kebahagiaanmu, rela menangis demi melihat mu tersenyum. Percayalah seleksi alam sedang berkerja."

~ mbah Maimoen Zubair ~

Vote and komen!!
______________happy baca____________

Pagi hari nya pukul 06.00 kedua pasutri itu tengah siap siap untuk menuju ke pantai.

Siapa lagi yang minta jika bukan... Raina.

Bahkan gadis itu memohon mohon kepada Fauzan untuk membawa nya ke pantai, lebih tepat nya bukan memohon akan tetapi mengancam.

"Oh yaudah, gausah tidur sama Raina lagi! Gausah jenguk dede bayi lagi! Gausah deket deket sama Raina! Titik."

Begitulah kira kira yang di ucapkan gadis itu kepada Fauzan.

"Sudah semua Zaujati?" tanya Fauzan.

"Sudahhhh" girang Raina.

"Nanti jangan lari lari ya? Tetep di samping saya" ujar Fauzan.

"Iya iya paksu"

"Raina" panggil Fauzan, Raina yang mengerti panggilan itu pun hanya berdehem untuk jawaban nya.

"Kok cuma hm sayang?"

"Aku tau maksud mu Mas!" jawab Raina membuat Fauzan terkekeh.

"Memang nya apa?"

"Mau gombal kan? Udah deh Mas aku gak mau baper" ujar Raina membuat tawa Fauzan pecah.

Mengapa Gadis ini bisa tau jika ia akan gombal?.

                                              ***  

Kini kedua pasutri itu sudah sampai di pantai, yang dimana terlihat jelas air biru dari pantai itu dan tempat nya cukup terbilang... Ramai.

Kedua pun segera turun dari mobil. Saat Raina melihat sekeliling tiba tiba ia di kejutkan dengan suara Fauzan

"Sayang ada bidadari" heboh Fauzan membuat Raina menoleh dan mencari nya.

"Mana mana? Kok gaada?" tanya nya lalu menoleh kepada Fauzan yang tengah menatap nya.

"Mencari apa? Kan bidadari nya lagi saya pandang" ujar Fauzan membuat Raina memukul lengan lelaki itu.

"Apaan sih!! Udah serius juga"

"Jangan serius dong sayaaang, kan udah Mas seriusin"

Untung saja Gadis itu tengah menggunakan cadar, jika tidak, mungkin sekarang Fauzan akan melihat senyuman manis di bibir gadis itu dan Pipi yang sudah merah tomat.

"Mas tau kamu lagi senyum, jadi gausah di tutup tutupin Ning"

"Udah deh Gus!!" kesal Raina, pasalnya sekarang ini Fauzan tengah menertawakan nya.

"Ayo kesana Humaira?" ajak Fauzan lalu menggandeng tangan Raina.

"Ayooo habibi!!"

Dengan tangan yang di ayunkan ke depan dan ke belakang, pasutri itu pun menuju pantai.

Setiba nya di depan lautan tak lupa kedua nya ber foto untuk mengabadikan momen tersebut.

"Sayang" panggil Fauzan yang langsung di toleh oleh Raina.

"Dalem?"

"Jangan pergi ya?" ujar Fauzan menatap dalam manik sang istri.

Tentu ucapan Fauzan membuat Raina menatap tak suka kepada lelaki itu.

FAURAI [END] Where stories live. Discover now