IKHLAS?

326 19 0
                                    

"Sesakit apapun aku bersama mu, tak akan menjadi alasan ku untuk berhenti mencintai mu."

~Arfa~

"Carilah yang memang sekiranya bisa membalas cinta mu, jangan mencari diriku yang sudah menemukan cinta ku."

~Raina~

_____________happy baca_____________

Kini pagi pagi sekali Raina sudah berada di dapur, tepat nya sekarang ini ia tengah memasak nasi goreng dan Ayam goreng untuk dirinya dan suami nya.

Tiba tiba saja ia dikejutkan dengan Tangan kekar yang melingkar di pinggang nya.

"Assalamu'alaikum, Shobakhul khoir sayang ku" sapa Fauzan.

"Waalaikumsalam, Shobakhunur imam ku"

"Lagi ngapain sayang?" tanya Fauzan membuat Raina memutar bola matanya nya malas.

"Lagi berenang suami ku" jawab Raina membuat Fauzan terkekeh.

"Oh iya, Mas besok izin ke pesantren ya?"

"Ngapain? Ngurus santri?" tanya Raina.

"Enggak lah sayang, mau ngajar" jawab Fauzan membuat Raina menoleh heran kepada lelaki itu.

"Ha? Ngajar? Kamu ngajar di pesantren kamu juga? "

"Iya, Ning ku sayanggg"

"Ohhh gitu, oh ya Mas, aku boleh kerja gak?" tanya Raina yang mendapatkan tatapan Datar dari Fauzan.

"Kenapa mau kerja lagi sayang? Uang yang Mas beri kurang ya? Atau bagaimana? Kamu butuh barang sesuatu yang kamu pengen atau apapun gitu?" tanya Fauzan membuat Raina melongo mendengar nya.

"Bukan, bukan seperti itu Mas, tapi aku cuma pengen kerja aja biar ada kesibukan ku"

"Kalau Mas gak izinin gapapa kan sayang ku?"

"Huftttt, ya udah gapapa deh"

"Maaf ya Cantik ku, bidadari ku."

"Iya gapapa"

"Besok kalau butuh apa apa, atau mungkin pengen beli apapun, ngomong aja sama Mas ya? InsyaAllah Mas bisa memberi selagi Mas mampu. Karena disini tugas kamu sebagai istri Mas hanya mengandung, melahirkan, dan menyusui calon anak anak Mas nanti. Fahimti habibati?"

"Fahimnah Mas imam ku"

"Yasudah, 1 lagi Raina mau izin"

"Nggeh, apa lagi?"

"Nanti Raina mau izin ke pondok tempat Raina di bantu oleh seseorang waktu itu"

"Dibantu?" beo Fauzan.

"Iya dibantu, waktu Raina Mas sama Raina berantem itu Raina sempet pingsan di pinggir jalan, dan waktu itu ada seseorang yang ngebantu Raina." ujar Raina membuat Fauzan menatap lekat manik mata gadis itu.

Apakah waktu itu ia sejahat itu?.

"Maaf sayang..." lirih lelaki itu dengan kepala tertunduk.

Raina yang mendengar nya hanya tersenyum tipis kepada lelaki itu.

"Lupain ya Mas? Ini Allah negur buat pembelajaran kita, biar kita gak terlalu mencintai ciptaan nya sampai lupa pencipta nya." ujar Raina.

Fauzan berfikir sebentar tentang ucapan Raina yang pingsan di jalanan. Bukanya waktu itu dalam keadaan hujan?.

Sekarang ia tau mengapa gadis itu keguguran. Tapi bukan itu juga yang ia pikirkan, akan tetapi bagaimana akan trauma gadis itu?.

"Mas? Kok malah ngelamun sih? Boleh gak?" tanya Raina.

FAURAI [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang