Aku menatap sekitar dan menghitung jumlahnya, kira-kira masih ada puluhan vampir.

Kini posisi kami memutar dan Arabella berada di tengah-tengah. Dia mencengkram punggungku sedikit kuat menandakan tengah ketakutan.

"Silakan membunuhku jika kau bisa anak sialan! Kau pembangkang seperti mommy mu. Biar ku beri tahu, walaupun kau anakku, kau tidak memiliki kemampuan, Samuel," ucap Alarick dengan tersenyum lebar seperti di film-film horor.

Tidak ada ketakutan, aku malah menyeringai saat Alarick menghinaku seperti itu. Lagipula memang mommy lebih baik darinya. Aku tidak tahu asal-usulnya, akan tetapi kurasa kekuatannya lebih hebat.

Karena pada saat itu, Alarick benar-benar dibuat tidak berkutik.

Namun yang membingungkan ku adalah Alarick membahas tentang kekuatan ku. Entah mengapa aku merasakan firasat buruk. Sontak aku menatapnya bertanya dan memintanya untuk melanjutkan ucapannya.

"Baiklah aku akan memberitahumu, kekuatan vampir seharusnya seperti sihir. Tidak perlu racikan, obat, atau apapun. Dan kau tidak bisa melakukannya, Samuel. Artinya kau bukan vampir seutuhnya, sama seperti mommy mu. You're just half vampire, my son."

Aku mengerut bingung dan mengingat kembali masa lalu. Ya, seingat ku mommy, Angel, memang tidak terlihat seperti vampir. Dia tidak minum darah dan tidak memiliki nafsu untuk menggigit.

Akan tetapi aku berbeda, aku merasa seperti vampir. Aku butuh darah dan Arabella.

Setelah mendengar ucapannya, memang seperti ada yang janggal dengan kekuatanku. Aku terlalu payah untuk disebut seorang vampir.

Amarahku jadi tidak terkontrol. Aku menatap Alarick dengan tajam sirat bermusuhan. Persetan dengan vampir atau bukan, aku tetap akan melindungi wanitaku.

Aku mencium tangan Arabella dan menatapnya yang tengah ketakutan. Badannya sedikit gemetaran dan tangannya berkeringat dingin. Dia menatapku memelas seperti mau menangis.

Refleks aku mengelus rambutnya, menenangkan.

"Kita akan menyerangnya dalam hitungan ketiga. Bastian, kau urus pasukan di sebelah kanannya. Aku tahu kau tidak sepayah itu, setidaknya lakukan bela diri atau apapun. Vampir-vampir itu masih terlalu bodoh dan hanya mengandalkan kekuatannya yang belum sempurna. Dan Evelyn, lakukan saja ilmu sihirmu seperti biasa. Kau tidak bisa menyihir orang yang sama dua kali, kan? Karena itu lakukan tanpa kesalahan! Sedangkan Arabella, tetap lah di belakangku," ucapku mengarahkan mereka.

Mereka mengangguk dan kembali fokus melihat musuh. Di antara kami, Bastian yang paling terlihat tidak percaya diri. Gelagatnya seperti pertama kali berperang.

Aku memegang bahunya, menguatkan.

Alarick tersenyum miring dan menatapku dengan remeh.

"Serang mereka! Dan jangan sampai mati, berikan padaku saat mereka sudah tidak bisa memberontak lagi!" suruh Alarick dengan nada tegas. Dia tetap duduk di kursi kebesarannya dan menonton kami seperti seorang raja.

Tatapannya seperti psikopat dan tidak sabar melihat kami kalah.

Tidak berapa lama, musuh di dekat kami mulai menyerang. Seperti rencanaku, kita berpencar.

Tanpa kekuatan sekalipun, aku sudah biasa berperang. Serangan mereka sangat tertebak.

Tiga orang di depanku mencoba memukul dari sisi kanan dan kiri. Aku pun menangkisnya dengan menunduk. Gerakan mereka seperti preman yang tidak tahu bela diri sama sekali, hanya menyerang tanpa arah.

Aku memukul perut salah satu orang tersebut dari bawah hingga dia tertunduk.

Sedangkan dua orang lagi langsung menahan tanganku. Aku menekan tangan mereka dan menghempaskannya.

Tanganku bergerak cepat mengeluarkan suntikan yang sudah ku sediakan banyak di kantongku. Tanpa aba-aba aku menusuk para vampir secara bergiliran. Terdengar teriakan bersamaan setelahnya, mereka seperti terbakar menahan rasa sakit dari suntikan itu.

Aku menyeringai senang dan memutar kepalaku hingga berbunyi.

Mataku melirik pada Evelyn dan dia melakukannya dengan baik. Tanpa ada yang menyentuhnya, dia dapat menyihir pasukan itu hingga hilang akal.

Bastian lah yang menjadi masalahnya. Belum ada sepuluh menit mereka menyerang, dia sudah terbaring di lantai dan melindungi kepalanya.

Arabella menatapku memohon agar membantu kembarannya. Namun, musuhku di depan juga masih sangat banyak dan tidak ada habisnya. Jantungku berdebar sangat kencang saat musuh kami dari sana tiba-tiba saja berteriak dan memanggil teman-temannya.

"Ayo kita serang orang ini, dia sangat payah dibanding dua lainnya!"

------------

BUNUH BASTIAN GA SIHHHH🌝🌝

EHEHEHGEHEEE

BTWWW EP SELANJUTNYA ADA KEJUTAN APA YAA🤫🤫

MAAPP YAAA GUE UDAH GA UPDATE SEMINGGUU BCOZZ

1. GUE GAADA IDE😭

2. GUE LG NIKMATIN LIBURAN LEBARAN EHEHEHE

3. GUE IRI SM PENULIS YG UDH DPT PENGHASILAN JD LG SIBUK NYARI" DOAIN YAH😔

BISMILLAHH ABIS INI CPT LG UPDATENYAAA

GIMANAAA LEBARAN KALIANN? SERUUU?

MINAL AIDIN WAL FAIDZIN YAA SYGG

JANGAN LUPA VOTE COMMENTS😚

LOVE YOU🤍

Kidnapped By A Possessive VampireTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon