BAB 86

10.4K 1K 56
                                    

AAAA MAAFF DAH GA UPDATE LIMA HARI

TADINYA GUE MAU UPDATE PAS MAGHRIB TADI WOII TAPI SETELAH MAKAN JADI LUPA DIRI

MAAF YAGESYAA

GA LAMA BGT KAN YA EHEHEHE😚

ENJOYYY

--------

Samuel POV

"Ahh nikmat," desahku sambil menekan tangan Arabella semakin mengurut di bawah sana. Terlihat cairanku yang mulai keluar dan membasahi tangan mungil itu.

Aku sedikit berbohong. Tadinya niatku hanya meminjam tangannya, aku serius. Namun, malah kebablasan dan menyentuh seluruh badannya.

Tidak ini bukan salahku, Arabella yang terlalu menggoda untuk tidak ku sentuh.

Arabella kini sudah setengah telanjang dan dadanya yang bulat terlihat jelas tanpa tertutupi oleh apapun. Aku membukanya tadi dan menyentuhnya saat akan keluar.

Anehnya dia tidak terbangun sama sekali, hanya beberapa kali mendesah dan bergerak tidak nyaman. Kalau saja aku tidak dapat menahan nafsuku, sudah ku serang dia dalam tidur.

Untungnya aku masih waras untuk tidak melakukan hal itu.

Masih dengan helaan napasku yang kasar, aku membereskan cairanku sendiri. Ku lap pakai tisu dan mengenakan celana jeans ini dengan benar. Begitu pula Arabella, aku memakaikannya lagi kemeja kebesaran itu.

Bisa bahaya jika Bastian melihat tubuh Arabella, dia sangat cantik, aku tidak mau membaginya dengan siapapun.

Setelahnya ku sandarkan Arabella pada dadaku.

"Terima kasih, sayang. Aku tidak memperkosa mu, Bella, kau yang memberikannya padaku. Karena itu, cepatlah ingat aku agar kita bisa melakukannya seharian. Aku merindukanmu," bisikku di telinganya yang membuat Arabella menggeliat, kegelian.

Badannya bergerak semakin menempeli ku dan kakinya memelukku dengan erat.

Matanya masih terpejam dan terlihat sangat imut karena pipi itu menempel pada dadaku. Bibirnya yang mungil terbuka sedikit dan menggodaku untuk menciumnya.

Astaga, kau harus berhenti, Sam. Semakin melihatnya, kau semakin bernafsu.

Akhirnya aku memilih untuk memejamkan mataku. Setelah dua hari tidur sendirian dan merindukan Arabella. Kurasa malam ini adalah tidur ternyaman ku, tidak ada rasa khawatir dan gelisah. Selama bersama Arabella, aku merasa aman.

Mataku terpejam dan aku memeluknya semakin erat. Walaupun dihimpit, aku tidak merasa berat sama sekali, malah hangat.

Entah mengapa aku merasakan badannya yang sangat panas di tengah udara dingin ini, membuatku semakin nyaman untuk tertidur.

Semakin lama aku masuk ke alam mimpi dan tidak ada mimpi buruk seperti biasanya. Akhirnya aku bisa tertidur setelah sekian hari hanya memikirkan bagaimana caranya keluar dari sini.

Aku mulai terbangun saat mendengar suara Bastian yang mengomel. Keningku mengerut dan mataku perlahan terbuka.

"Sudah ku duga, kau tidak dapat dipercaya, Sam. Baumu menyengat, astaga aku tidak mau membayangkan apa yang kau lakukan tadi malam," keluh Bastian berjalan kesana kemari dan memberikan wangi-wangian pada sekitar ruangan.

Penjara ini memang sempit jadi bau sedikit saja bisa memenuhi seluruh ruangan. Dan ku garis bawahi, ini tidak se bau itu, hanya tercium cairan abis percintaan saja.

"Bas, kenapa kau sibuk sekali di pagi hari?" Tanya Arabella dengan suara serak bangun tidurnya.

Tangannya menggosok matanya dan menatap Bastian dengan sayu.

Kidnapped By A Possessive VampireWhere stories live. Discover now