SPECIAL BAB : GIVE BIRTH (PART 3)

7.5K 536 169
                                    

SIAPAAA YG NUNGGUIN NOVEL INI UPDATEEE??

ENJOYYY!!

------------

Arabella pingsan setelah sampai rumah sakit. Napasnya terdengar sangat lemah, membuatku berulang kali harus memastikan jika dia masih hidup.

Wajahnya pucat dan mengeluarkan keringat dingin yang bercucuran hebat di kening, seperti tengah menahan sakit di perutnya.

Karena kondisinya yang tidak memungkinkan, mau tidak mau Arabella harus menjalankan operasi caesar dengan banyak dokter bedah yang menanganinya. Sedangkan aku hanya menunggu di luar dan menatap ruang bedah dengan kosong.

"Arabella harus hidup, tidak, tidak boleh mati!" gumamku berulang kali seperti kaset rusak. Aku menggigit bibir dengan gelisah dan berjalan mondar-mandir tidak tentu arah.

Di tengah kesendirian ini, aku semakin ketakutan membayangkan hal-hal buruk yang terjadi pada Arabella. Jangankan mengabari keluarga yang lain, untuk berdiri saja aku sudah sangat lemas.

Ini terasa sangat lama karena aku tidak bisa melihat kondisinya. Dokter bangsat itu mencegahku dan menyuruhku untuk menunggu, entah sampai kapan.

Dengan telingaku yang peka, dapat ku dengar suara para dokter yang membuatku semakin kalang kabut. Badanku gemetaran dan hatiku semrawut.

"Ibunya bernapas dengan sangat lemah, dok, terdapat banyak air di saluran pernapasannya. Akan berbahaya jika kita memberikannya anestesi, efek sampingnya bisa mempengaruhi pernapasan. Apa tindakan kita, dok?" tanya suster dengan nada panik.

Jantungku berdetak kencang mendengar Arabella yang bertahan hidup di dalam sana. Mengingat matanya yang tertutup tadi, membuatku cemas setengah mati.

Aku tidak pernah melihatnya dengan kondisi mengenaskan seperti itu, seakan Arabella sudah siap untuk meninggalkan ajalnya. Hanya dengan memikirkannya saja, tanganku mengepal dan napasku tidak beraturan dibuatnya.

"Beri dia selang oksigen, kita harus memastikannya tetap bernapas sebelum memulai pembukaan selanjutnya," ucap sang dokter berusaha tenang.

Walaupun begitu, masih dapat ku dengar suara mesin detak jantung Arabella yang naik turun tidak beraturan, menandakan dalam kondisi yang mengkhawatirkan.

Sial, dokter bodoh, jelas sekali Arabella tidak baik-baik saja di dalam sana. Wangi vanilla di tubuhnya tercium sangat pekat membuatku takut dia mengalami pendaharan.

Aku ku pecat semua dokter di rumah sakit ini kalau terjadi apa-apa pada wanitaku!

Tidak pernah aku setakut ini dalam hidupku, selain karena satu orang. Melihat Arabella di tengah hidup dan matinya, menimbulkan kegelisahan yang teramat sangat.

Setelahnya yang ku dengar hanyalah kepanikan dari para dokter dan juga perawat. Aku tidak tahu apa yang terjadi di dalam, suara mesin detak jantungnya terdengar semakin tidak normal.

Aku takut dengan dugaanku sendiri, namun sepertinya kondisi Arabella sedang kritis.

Sontak keningku mengerut bingung, dia kemarin masih baik-baik saja. Walaupun akhir-akhir ini memang banyak diam dan melamun, akan tetapi tubuhnya tampak sehat.

Masih ku ingat beberapa bulan yang lalu Arabella mengatakan ingin lahir normal, dia tidak mau merasakan operasi. Salah satu permintaannya juga adalah aku harus berada di sampingnya. Namun, itu permintaan lama.

Aku lupa tidak menanyakannya akhir-akhir ini. Kebanyakan kegiatan kami adalah bercinta dan tertidur setelahnya, Arabella jadi jarang terbuka padaku saking lelahnya.

Kidnapped By A Possessive VampireWhere stories live. Discover now