BAB 45

34K 1.8K 44
                                    

HELLOOO RAJIN BGT GUE UPDATE YAAA

PADA SENENG GAAAA

BTWWW SPECIAL BAB G BAKAL MASUK NOVEL INI YA AHAHAAHA

DADAH ANNA

INTERMEZZO AJAA UNTUK YG KGN JAKEE EHEHE

BTWWW MAAP BGT YAH YG G NYAMAN GUE PINDAH" POV

KARNA KAYAKKK BOSEN AJA KLO SATU POV

SO ENJOYY THIS PART GUYS

------

Samuel POV

Arabella mengambil napasnya dengan kasar setelah pelepasan kami. Entah sudah berapa kali kami melakukannya, aku sampai tidak ingat. Yang pasti hari ini aku sangat puas, kalau bisa hari ini dijadikan hari bersejarah.

Aku mengelus perutnya lembut. Aku sangat berharap baby Samuel akan segera lahir di perutnya. Dengan begitu, Arabella tidak ada alasan lagi untuk meninggalkanku. Dan Jake sudah pasti akan menyerah.

Aku masih memeluk Arabella di pangkuanku. Kakinya sangat kaku, begitu pula badannya yang sudah banjir keringat.

Sex kami yang terakhir benar-benar menguras tenaga dan rasanya sangat nikmat. Bahkan ku rasa Arabella sudah mau pingsan di pelukanku.

Aku mengecek handphone dan baru ingat jika sekarang tanggal 31 Oktober. Sial aku melupakannya.

Biasanya para vampir akan mengadakan pesta halloween dan tentunya bersenang-senang karena akan banyak makanan di sana. Beruang, rusa, kadang ada manusia.

Kalau tidak ikut pesta itu, daddy pasti akan mencurigai ku. Daddy sangat takut aku kecanduan darah Arabella, walaupun itu memang benar adanya. Akan tetapi aku harus membuktikan mencintai manusia tidak seburuk yang dia pikirkan.

"Sayang, aku lupa ada pesta. Aku harus pergi," ucapku mengelus rambutnya yang lembut.

Arabella menatapku sedih dan merenggut tidak mau ditinggalkan. Pelukannya semakin erat di dadaku. Dia seperti anak kecil yang takut ditinggalkan ibunya.

"Aku tidak mau sendirian, bolehkah aku ikut?"

Matanya berbinar penuh harapan membuatku tidak tega meninggalkannya.

Namun, Arabella tidak bisa ikut. Itu pesta khusus vampir. Ku yakin beberapa ada juga yang membawa manusia, akan tetapi itu untuk dimakan.

"Kau tidak takut? Itu pesta vampir dan kau sangat wangi."

Aku mencium lehernya dan menghirupnya kuat. Wanginya enak sekali membuatku semakin erat memeluknya. Aku tidak mau kehilangan Arabella lagi.

Walaupun wanginya tidak sekuat biasanya untuk vampir biasa. Kami sudah melakukan penyatuan, wangi tubuhnya hanya terpusat padaku. Vampir lain tidak akan begitu merasakannya jika tidak dari dekat. Akan tetapi tetap saja aku takut.

"Kau akan menjagaku, kan, aku tidak takut. Please aku tidak mau sendirian, bagaimana jika Jake kembali? Aku belum siap bertemu dengannya."

Aku merenungi ucapannya. Bisa saja Jake kembali, dia memang malas mengikuti pesta itu. Aku tidak mau Jake kembali dan berniat memperkosa Arabella lagi. Jake tidak boleh merasakan nikmatnya atau dia akan semakin gila, sepertiku.

Aku mengangguk karena tidak ada pilihan lain, lebih baik aku menjaganya tetap berada di sisiku.

"Berjanjilah kau tetap di sampingku selama pesta," tekan ku.

Arabella tersenyum senang dan mengangguk dengan semangatnya.

Aku berdiri untuk bersiap-siap, begitu pula Arabella. Karena persiapanku tidak begitu lama, aku menunggunya di sofa.

Tidak lama kemudian, Arabella keluar dari kamarnya dengan kostum yang begitu imut dan sexy. Rambutnya yang di kuncir dua dan dipakaikan aksesoris telinga kucing. Kalungnya yang membuat dia seperti hewan peliharaan yang imut.

Namun yang membuatku salah fokus adalah potongan dadanya yang sangat jelas terlihat.

Namun yang membuatku salah fokus adalah potongan dadanya yang sangat jelas terlihat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"A-apa tidak ada baju lain?!" Tanyaku masih terbata-bata melihat penampilannya.

Aku jadi ingin mengurung Arabella di kamar saja seharian.

"Pesta halloween, kan? Aku tidak punya kostum lain."

Mata hazelnya menatapku polos seakan dia tidak bersalah. Siapa yang mengajarkan Arabella menjadi sexy seperti ini? Aku sudah terangsang membayangkan kami bermain dengan Arabella seimut ini.

Aku memegang bahunya dan menatapnya lekat. Pipiku memerah melihat Arabella. Astaga, pikiranku kemana-mana. Niatku bukan lagi ke pesta itu, akan tetapi menelanjangi Arabella sekarang juga.

"Ayo pergi," ucapnya sembari menarik tanganku.

Aku masih menegang kaku, mataku tidak bisa terlepas dari kostum Arabella. Aku tahu semua vampir pasti akan menggunakan kostumnya masing-masing. Namun, aku berani jamin tidak akan ada yang bisa menyaingi wanitaku.

Ekornya bergerak ke kanan kiri seiring langkah kaki kecilnya berjalan. Arabella sepertinya benar-benar menggodaku.

Aku membalikkan badan Arabella dan memojokkannya ke pintu. Wajahnya menatapku tanda tanya seakan tidak ada yang salah.

"Kau membuatku bernafsu, rabbit. Atau harus ku panggil kitten sekarang?" Aku menggeram melihat payudaranya yang menyentuh dadaku. Aku harus menahannya, walaupun tanganku sangat gatal ingin meremasnya.

Arabella tersenyum lebar dan menahan tanganku yang akan menyentuhnya. Dia menggeleng.

"Tidak lagi, Sam. Kita harus ke pesta, nanti aku berantakkan." Pipinya menggembung menolakku.

Siapa yang melegalkan Arabella bersikap se menggemaskan ini? Jantungku berdetak kencang melihat sisi lainnya. Arabella yang manja, aku menyukainya.

"Baiklah, pulang dari pesta. Bersiaplah, rabbit, jangan harap aku akan melepaskanmu lagi."

----------

ARABELLA MULAI G POLOS YA DEKET SAMUEL

GAPAPA LAH YA BIAR MENGIMBANGI

MESUM SAMA MESUM EHEEHHEHEE

JANGAN LUPA VOTE COMMENT

LOV UU🤍

Kidnapped By A Possessive VampireWhere stories live. Discover now