BAB 46

29.4K 1.6K 55
                                    

OMGG GABISA BANGET KLO G UPDATE, TANGAN GUE GATEL

BTWWW SEDIH DEH KOMENNYA DIKIT, KOMEN KALIAN KAN MOODBOOSTER BGTT

BUTTT IT'S OK TTP GUE LANJUTIN

ENJOYY

---------

Aku dan Arabella baru saja sampai di pesta. Sebenarnya pesta jam delapan malam. Hanya saja karena tadi kami bermain sebentar di mobil, sekarang waktu sudah menunjukkan jam sepuluh malam.

Tentu saja aku tidak dapat menahan diriku melihat Arabella se menggemaskan itu.

Padahal ku rasa tadi kami bermain hanya sebentar. Namun, Arabella terlihat lelah sekali. Matanya masih sayu ingin tertidur. Aku tidak bisa meninggalkannya sendirian di parkiran mobil.

Bisa-bisa vampir lain mencium aromanya dan melakukan yang tidak-tidak. Intinya Arabella harus berada di sebelahku, kalau bisa tangan kami diborgol saja agar tidak dapat terpisah.

Tangannya mengerat di genggamanku. Arabella melihat sekitar rumahku dan menegang kaku.

"Jangan takut, aku tak akan mengurung mu lagi," ucapku menenangkannya.

Arabella menatapku ragu dan mengangguk. Aku merasa bersalah sudah meninggalkan kenangan buruk padanya. Aku berjanji akan merubah kenangan buruk kami di rumah ini menjadi kenangan yang menggairahkan.

Ya, aku sudah berencana bercinta dengannya di semua ruangan rumahku. Ide bagus, kan.

"Apa aku terlihat aneh? Kurasa dari tadi banyak yang memperhatikanku."

Aku mengalihkan pandanganku ke sekeliling dan benar saja vampir lain sedang memperhatikan Arabella. Tentu saja karena Arabella sangat manis dan sexy. Apalagi dia manusia.

Aku harus menjaganya dengan baik. Lengah sedikit saja, akan ada vampir lain yang merebutnya dariku.

Aku tidak mau ada Jake lainnya. Sekali mencoba darah Arabella, seorang vampir akan benar-benar kecanduan. Jake saja hampir mengisap habis darah Arabella di pertemuan pertama mereka.

"Tidak perlu dipikirkan, kau aman bersamaku," bisikku yang membuatnya tersenyum lebar.

Jantungku berdetak kencang melihat senyumannya. Apa aku harus mengurungnya hingga tidak ada yang melihat Arabella semanis itu? Aku akan mempertimbangkannya.

"Jangan lepaskan genggamanmu," pintanya.

Aku menatap tangan kami yang menyatu dan mengangguk yakin.

"Aku berjanji."

Dengan jantung yang berdebar, aku dan Arabella telah sampai di tengah pesta. Kerumunan vampir yang sangat ramai membuat jalan kami terhambat. Ada beberapa yang sedang dance, minum-minum, bahkan sex.

Pesta ini tidak jauh beda dengan clubbing, itu yang membuatku semakin takut membawa Arabella.

Namun tidak seperti bayanganku, bukannya takut, Arabella malah tertarik dengan apapun yang ada di pesta. Dia seperti anak kecil yang baru saja diajak ke tempat wisata. Mulutnya tidak berhenti mangap, membuatku gemas dengan tingkahnya.

Kami menuju ruang tengah dan menemukan Alarick yang tengah berbincang dengan seseorang.

"Dad!" Sapaku.

Alarick dan wanita itu melihat ke arahku. Wajahnya mengeras melihatku membawa Arabella. Matanya menatap Arabella tajam, tidak suka dengan kehadirannya.

Di samping itu, aku lebih terkejut dengan kehadiran wanita di Alarick. Evelyn. Kenapa dia berani datang lagi?

Evelyn mengenakan baju yang sangat sexy. Belahan dadanya yang rendah, telinga kelinci yang sangat panjang, dan tatonya yang indah. Di mataku, dia tidak lebih dari seorang jalang.

Kukira dia tidak akan berani lagi muncul di hadapanku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kukira dia tidak akan berani lagi muncul di hadapanku. Sepertinya aku meremehkannya.

Arabella meremas tanganku kuat. Kurasakan tangannya mendingin melihat Evelyn. Tubuhnya menegang ketakutan. Ku yakin dia masih trauma dengan kejadian dulu. Rumah ini, Evelyn, semuanya hanya kenangan buruk.

Aku mencium telapak tangannya meyakinkan bahwa semua baik-baik saja.

"Sudah kubilang untuk membuangnya, son," tekan Alarick. Aku mengerut tidak suka daddy masih membahas hal ini. Padahal sudah berulang kali aku menjelaskannya.

Aku tidak menjawabnya, ku tahan amarahku sebisa mungkin.

"Apa kau tidak bisa menjauhi putraku, huh? Kau mau ku bunuh?" Alarick mencengkram bahu Arabella dengan kuatnya. Dengan tatapannya saja, Alarick sudah membuat suasana menjadi tidak nyaman.

Aku menghempaskan tangan itu, tidak ada yang boleh menyentuh wanitaku, seujung kuku pun.

Arabella menundukkan kepalanya tidak berani menatap Alarick. Aku tahu dalam hatinya, dia pasti sedang bersedih. Kalau saja saat ini kami sedang berduaan, tidak segan aku akan langsung memeluknya dan menciumnya dengan sepenuh hati.

"Aku mencintainya. Daddy tidak berhak memisahkan kami ataupun membunuh wanitaku!"

Alarick menggeram dan menarik tanganku dengan kuatnya. "Ikut daddy, son! Kau harus diberi pelajaran!"

Spontan aku ikut menarik Arabella untuk mengikuti ku.

Langkah Alarick yang lebar membuatku sedikit kuat menarik tangan Arabella, ku rasa tangannya akan memerah. Akan tetapi aku hanya tidak ingin genggaman ini terlepas, Arabella akan tertinggal. Kemungkinan buruknya, kami berpisah.

Namun, pelayan bodoh yang entah muncul dari mana tiba-tiba saja menabrak Arabella membuat genggamanku terlepas.

"Dad tunggu! Aku tidak bisa meninggalkan Arabella. DADDY!" Teriakku sembari berusaha melepaskan tarikannya itu. Sayangnya tidak bisa. Alarick menggunakan otot-ototnya membuatku tidak berdaya melepasnya.

Sial, aku akan cepat membereskan urusan dengan daddy dan cepat-cepat kembali ke Arabella.

Dari jauh aku melihat Evelyn yang sedang merangkul Arabella. Feeling ku tidak enak. Wajahku mengeras setelah membaca bibir Evelyn. Apalagi seringainya yang ku yakin dia berniat jahat.

"Aku akan menjaganya, Sam, Arabella akan senang-senang bersamaku."

-------

YU PANASIN LAGI YU

DARI KEMARIN ADEM AYEM MULU

VOTE COMMENT JANGAN LUPAA

LOV UUU🤍

Kidnapped By A Possessive VampireWhere stories live. Discover now