BAB 82

10.4K 971 114
                                    

CEPET KAN UPDATENYAAAAA??

KOMEN YG BANYAK GAMAU TAUU BIAR CEPET UPDATE LAGI EHEHEHEHE

ENJOYYY

--------

Tanganku sudah ditahan, begitu pula dengan kedua kaki ku yang dipaksakan mengangkang. Rasanya sakit sekali karena mereka melakukannya dengan kasar.

Dua orang lainnya menahan kedua tanganku hingga tidak dapat bergerak sama sekali.

Aku menangis sejadi-jadinya. Aku tidak mau melakukan ini, apalagi dengan tiga orang sekaligus.

Bajuku robek dan menampilkan bagian dadaku yang terlihat menyembul. Tangan menjijikkan vampir itu menyentuh pipi, dagu, dan turun ke leherku.

"Kau sangat sexy, manusia! Aku ingin menggigitmu, akan tetapi tubuhmu indah sekali. Aku jadi tidak sabar mencicipinya," ucap pria itu dengan menjilat bibirnya mesum.

Aku merinding ketakutan dibuatnya.

Tanpa aba-aba, tubuhku ditidurkan dan ditindih olehnya.

Kakiku semakin memberontak menendang-nendangnya untuk menjauh. Perutku rasanya kram karena kebanyakan gerak, akan tetapi aku tidak mempedulikan hal itu.

"Diamlah atau kami akan mengikatmu!" Ancam sang vampir di sebelah kiriku.

Aku menatapnya dengan takut saat melihat wajahnya yang melotot padaku. Wajahnya mengeras dan tangannya bergerak menjambak rambutku hingga mendongak, memudahkan temannya untuk menciumku.

Saking banyaknya menangis, tubuhku rasanya memanas, seperti ada seseorang yang ingin keluar dari tubuhku. Aku pusing dan merasakan mual yang teramat sangat. Ditambah rasa sakit di perutku karena diimpit oleh tubuh pria itu yang besar.

Pria di depanku mendekat dan mencengkram daguku dengan kasar. Setelah itu dia langsung menciumku begitu saja. Tidak ada kelembutan, dia melakukannya dengan memaksakan mulutku terbuka lebar.

"AHHH," teriakku frustrasi ingin menjauhinya.

Perutku rasanya sangat sakit karena berulang kali pria itu tidak sengaja menyenggolnya. Dapat kurasakan pergerakan-pergerakan kecil di sana seakan dia memberontak. Rasanya perutku sangat panas tidak tertahankan.

Dan rasa terbakar itu terus menjalar hingga ke bagian tubuhku yang lain, seperti dipanggang hidup-hidup.

Tiba-tiba saja vampir itu menghentikan ciumannya dan mengerut bingung. Keningnya bertaut dan bertanya-tanya.

"Mulutnya panas sekali seperti air mendidih," ucapnya dengan membuka mulut lebar dan mengambil napas sebanyak-banyaknya, seakan sedang makan makanan pedas.

Seseorang di kananku menepuk kepala temannya dan menatapnya marah.

"Bodoh kau menyia-nyiakan kesempatan ini, minggir kau sekarang giliranku!" perintahnya dan mendorong pria di depanku hingga tergusur.

Tangan kananku terbebas dan kini orang yang berbeda menindih ku.

Tidak berlama-lama, dia mencium leherku dan merobek baju di bagian sana. Bajuku sudah tidak berbentuk dengan banyaknya robekan di sana sini.

Aku semakin berteriak dan menahan kepalanya dengan tanganku. Ku cekik lehernya dan entah mengapa dia seperti cacing kepanasan dibuatnya.

Tangannya menarik-narik tanganku di lehernya dan berteriak kesakitan.

"Ahh panas! Panas!" Keluhnya memintaku melepaskan cekikannya. Bahkan tenagaku yang lemas saja tidak bisa dia lepaskan.

Yang tadinya hanya menekannya, tanganku mengeluarkan kobaran api di sekitar sana, terlihat menyerupai kalung api yang mengitari lehernya.

Kidnapped By A Possessive VampireKde žijí příběhy. Začni objevovat