LVII. I'll Be Back

67 11 3
                                    

Emlyn tidak dapat menemukan keberadaan Chanyeol setelah ia pergi tadi. Member lain masih berkumpul sambil bertukar cerita. Emlyn menjadi tidak nyaman karena telah menimbulkan kesalahpahaman. Akan tetapi, jika dikulik lagi, memang tidak ada kejelasan hubungan antar keduanya, jadi bukan salah Emlyn jika misalnya ia mengatakan hal tersebut. Chanyeol saja yang langsung sensitif.

Emlyn menimang-nimang ponselnya dengan niat ingin menghubungi Chanyeol. Ia masih mempertimbangkan, khawatir tidak akan diangkat seperti yang sudah-sudah. Diabaikan dengan alasan yang tidak pernah diungkapkan itu menyesakkan. Meski kini ia sudah mengetahui alasan sebenarnya, tetap saja ia tidak senang karena merasa tak dihargai.

"Emlyn, terima kasih atas kebaikanmu kepada kami selama di sini. Kami merasa sangat terhormat," ucap Suho melunturkan lamunannya.

Emlyn mengembangkan senyum, yang ditangkap Baekhyun sebagai bentuk paksaan. "Aku tidak berbuat banyak. Hanya menyambut dan menemani kalian. Sama halnya seperti yang kalian lakukan padaku ketika aku berada di Korea waktu itu."

"Kamu sudah menjadi bagian dari kami sejak hari itu. Kamu tahu, betapa aku tidak sabar bertemu denganmu dan bertukar pikiran lagi? Aku sangat merindukanmu ketika kami naik pesawat." Ungkapan Yixing disambut dehaman dari masing-masing member.

"Untung pawangnya tidak di sini," celetuk Chen sekenanya.

"Ke mana dia? Apa dia sedang bermuram durja karena akan kembali ke Korea? Dia tidak ingin meninggalkan Indonesia karena Emlyn di sini?" kelakar Kai sambil tertawa.

Sehun mencolek-colek tubuh Kai dengan lirikan bolak-balik pada Emlyn. Kai yang ternyata baru sadar ia keceplosan segera menutup mulut. "Dia belum tahu?" bisik Kai yang terdengar sampai telinga Emlyn.

"Mereka belum sempat membicarakannya," balas Sehun.

Emlyn memberanikan diri bertanya pada mereka. Bukankah Yixing baru saja berkata bahwa ia telah menjadi bagian dari mereka? Maka, tidak ada salahnya untuk menjadi lebih berani demi menghilangkan rasa khawatir di hati.

"Kalian tahu dia kira-kira ke mana?" Matanya menatap setiap wajah member dengan harapan segera dijawab.

"Mungkin dia kembali ke kamar dan sibuk dengan gitarnya," jawab Kyungsoo. "Dia memang jadi lebih sensitif jika berkaitan dengan perasaan. Aku tidak tahu apa yang terjadi pada kalian barusan, tapi apa pun yang kamu katakan mungkin telah membuatnya kecewa. Dia punya harapan besar ketika mengetahui jadwal konser kami ke Indonesia. Harapan yang sudah dia ancang-ancang akan berakhir sempurna."

Tawa antar mereka kini menjadi senyap. Ada rasa canggung ketika mereka harus membahas perasaan salah satu membernya.

"Kami tidak ingin mendahuluinya. Kami tahu apa yang dirasakannya, pun kamu semestinya tahu. Bukankah segera menghapus kesalahpahaman adalah cara terbaik memperbaiki hubungan?" Lontaran Kyungsoo tidak ada salahnya. Tapi, jika harus ke kamar, itu berlawanan dengan Emlyn. Ini hotel. Apa yang akan dipikirkan orang-orang ketika melihatnya di kamar hotel bersama idol? Skandal akan semakin menjadi, dan hubungan mereka akan semakin pelik.

"Kami akan kembali malam ini. Kamu tidak ingin menemuinya?" Pertanyaan Baekhyun semakin menekannya, membuat bingung langkah apa yang harus diambilnya sekarang. Andai Nita ada di sini ia akan meminta perempuan itu menemaninya.

Baekhyun bangkit dari duduknya dan menarik ujung hijab yang dikenakan Emlyn-agar tidak langsung menyentuh tubuh penggemarnya itu. "Mari kutemani."

Emlyn yang kepalanya sudah tertarik, mau tidak mau mengikuti seretan Baekhyun yang membawanya menuju kamar Chanyeol. Beruntung mereka menginap di lantai VVIP, sehingga akan meminimalisir mata-mata manusia yang kepo dengan urusan orang lain.

Let Me Love YouWhere stories live. Discover now