XV. Rapat Kerjasama

136 27 95
                                    

Nal annaehae jweo
Yeah geudaega salgo inneun gose
Nado hamkke deryeoga jweo
Oh sesange kkeuchirado dwittaragal teni
Budi nae shiyaeseo beoseonaji mara jweo
Achimi wado sarajiji mara jweo oh
Kkumeul kkuneun georeum
Geudaen namane areumdaun nabi

Lagu Don't Go memenuhi ruangan bermural ini. Dikarenakan Emlyn yang masih membantu kedua orang tua Chanyeol di cafe, maka para member berkumpul di sana. Suho juga berkata sudah lama ia tidak mencicipi masakan Mama Park. Biasanya, jika mereka sudah berkumpul di tempat ini, Mama Park akan memasak banyak menu untuk disuguhkan bagi teman-teman anaknya. Mama Park sudah seperti orang tua bagi mereka semua. Kasih sayang yang dicurahkannya tidak beda dengan yang diberikan untuk putra semata wayangnya.

Emlyn sedang di dapur, mengeringkan piring dan gelas yang tadi dicucinya. Sambilan dengan itu, ia juga melafalkan lirik lagu yang diperdengarkan dari pengeras suara. Melafalkan lagu dengan bahasa Korea tidaklah sulit bagi seorang Emlyn. Ia sudah biasa melakukannya sejak awal mula menjadi seorang penggemar. Setiap grup kesayangannya itu comeback, maka ia akan mencari liriknya, mengulang hingga terhafal seluruhnya. Berbeda halnya dengan berbicara bahasa Korea. Ini salah satu kekurangannya. Padahal, ada salah salah seorang teman lama yang mengajaknya untuk kursus Bahasa Korea, tetapi karena kesibukannya, ia tidak mengambil kesempatan itu. Dan kini, ia sedikit menyesali hal tersebut.

"Emlyn." Suara yang sangat dikenal membuatnya terkejut hingga hampir saja menjatuhkan piring di tangan kirinya ke lantai.

"Aku mengejutkanmu?" sambungnya.

"Apa hyung menyuruhmu mencuci piring di sini?" Sehun menghampiri dan mengambil piring dari tangan Emlyn serta menaruhnya di atas rak. Ia juga mengambil kain di tangan kanan Emlyn dan kemudian meletakkannya di atas meja. "Tidak semestinya hyung memperlakukannya begitu," ucap Sehun pada Chanyeol dengan nada tidak suka.

Emlyn belum menyahut keduanya sebab matanya menyisir ke luar dapur, di meja pinggir telah berkumpul para member sambil berbincang.

"Kalian ada acara malam ini?" tanya Emlyn mendongakkan kepala pada Chanyeol.

"Kami ingin berbincang denganmu," sahut Sehun, tidak membiarkan Chanyeol menjawab. Chanyeol hanya mengiyakan jawaban Sehun dengan anggukan. Ia tidak tersinggung dengan cara Sehun. Itu sudah biasa. Ia mengenali si bungsu dengan baik.

Emlyn menunjuk dirinya sendiri. "Ada apa denganku?"

"Ponselmu di mana? Sedari tadi aku menghubungimu tidak bisa." Chanyeol celingukan di sekitar Emlyn.

"Dalam tas. Aku sedang bekerja, untuk apa memegang ponsel," sahutnya santai.

"Inikah pekerjaan yang hyung maksud tadi? Cuci piring?" Sehun bertanya dengan nada tinggi satu oktaf. Ia melihat Chanyeol seakan butuh penjelasan. Sementara Chanyeol hanya tertawa mendengar pertanyaan Sehun yang diyakini tak perlu ditanggapi.

Chen menyerukan nama mereka dari meja. Sepertinya keenam lelaki di sana sudah tidak mau menunggu lebih lama lagi. Baekhyun sudah mengetuk-ngetuk meja dengan jemari panjangnya. Kai dan Suho mulai sibuk dengan ponsel. Serta Xiumin dan Kyungsoo yang sedang bermain seperti anak kecil.

Emlyn menyilakan dua lelaki tinggi tersebut segera duduk ke meja, sementara ia menyiapkan minuman terlebih dahulu. Chanyeol dan Sehun sama-sama menawarkan bantuan, tapi Emlyn menolak sambil berkacak pinggang dan membesarkan matanya. Terlihat menyeramkan, seperti ibu-ibu yang kelelahan dan sedang memarahi anaknya, sehingga Chanyeol dan Sehun pun mengalah dan berbalik arah.

Let Me Love YouWhere stories live. Discover now