XXV. Skandal

138 15 0
                                    

Chanyeol terlihat berjalan dengan seorang perempuan berkerudung.

Lelaki yang diduga KCY berjalan dengan pacarnya di daerah Itaewon.

Terlihat dengan perempuan berjilbab, mungkinkah kekasih KCY—rapper boygrup XO—adalah seorang Muslim?

Sosial media kini mulai ricuh dengan berita-berita seperti judul di atas. Bahkan di twitter juga menjadi tranding nomor satu pencarian terhadap Chanyeol. Emlyn yang baru saja membuka akun instagramnya kaget melihat dirinya ada dalam potret bersama Chanyeol. Walau wajahnya tidak terlihat—dikarenakan potret itu mengambil bagian belakang tubuhnya—ia jelas tahu bahwa itu adalah dirinya.

Gambar tersebut adalah saat di mana ia dan Chanyeol pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli kaos kembar. Padahal ia sudah memperingati Chanyeol akan hal ini, tapi lelaki bertubuh kekar itu dengan santainya berkata bahwa tidak akan terjadi apa pun. Kalau sudah begini, apa yang mau dikatakan lagi?

Emlyn segera mencari nama Chanyeol di kontaknya. Malang. Panggilannya tidak terhubung sama sekali. Ia mencoba menghubungi via aplikasi, tapi tetap saja tidak ada tanggapan dari sana. Pilihan terakhirnya adalah mengirim pesan di direct message. Besar harapannya lelaki itu melihat pesannya dari jutaan pesan penggemar lainnya. Ia lupa bahwa lelaki itu tidak tahu akun media sosialnya sama sekali. Dengan begitu, ia pastilah akan dianggap sepantaran dengan penggemar lainnya yang pesannya akan berlalu begitu saja.

Chanyeol, are you okay?

Chanyeol, maaf jika kehadiranku membuat hidupmu seperti ini. Tapi, aku sudah memperingatkanmu mengenai hal ini. Kamu tidak percaya padaku. Bagaimana bisa artis besar sepertimu tersandung skandal karena rakyat sepertiku?

Aku tak bisa berbuat apa pun. Aku akan terus mendoakan yang terbaik untukmu. Kamu lelaki tangguh dan penuh percaya diri. Kamu akan melalui ini dengan baik. jika kamu kesulitan dan butuh bantuanku, aku siap.

Tiga pesan itulah yang dikirim Emlyn pada Chanyeol. Entah kapan lelaki itu akan membuka pesannya—mungkin saja saat skandal ini sudah tertangani atau bahkan tidak sama sekali—yang penting ia sudah mencoba melakukan hal yang ia bisa.

Tatapannya menuju sebuah kaos yang tergantung di dinding kamar. Kaos abu hadiah perpisahan dari Chanyeol. Karena membeli kaos tersebut, lelaki tampannya tersandung skandal.

"Ya Tuhan, aku nggak pernah kepikiran bakal kena skandal bareng idola begini. Walau nggak ada yang tahu kalau itu aku, tapi benar-benar hal ini membebani. Ditambah Chanyeol nggak bisa dihubungi. Aku harus gimana lagi coba? Masa' aku hubungi Mamanya. Pasti Mamanya juga kecewa sama aku karena udah nyeret anaknya gini, ya walau nggak sengaja dan nggak kuniatkan. Aaarrghhhh, demi apa aku galau." Emlyn meringis prihatin atas nasib mereka. Ia menarik bantal dan menenggelamkan wajah di dalamnya. Harinya kembali ke Indonesia ternyata tak seindah harinya di Korea.

-------------------------

"Apa yang kamu lakukan di tempat ramai seperti ini?" tanya lelaki berkacamata dengan rambut yang mulai memutih. Ialah CEO perusahaan yang menaungi Chanyeol beserta grupnya. Ia menunjukkan kabar-kabar yang beredar di media tentang artisnya.

Chanyeol yang sejak pagi tadi menjadi obrolan di berbagai media hanya dapat menunduk tanpa suara. Di sampingnya, sang manajer pun ikut tertunduk.

"Hei, Woojin, apa yang kamu kerjakan selama ini? Kamu membiarkannya bertemu dengan perempuan itu? Kamu tidak mengawasinya? Bagaimana bisa kamu bekerja seperti itu?!" bentak lelaki yang bernama lengkap Lee Cu Man tersebut.

Mendengar manajernya dimarahi, Chanyeol tidak bisa diam begitu saja. Ia segera menyahut dengan suara merendah. "Ini murni kesalahanku. Dia tidak tahu apa pun."

"Jadi, kamu kini mengakui kesalahanmu? Maka, katakan padaku, siapa perempuan ini? Dia pasti bukan warga negara kita, kan? Kamu menjalin hubungan beda negara?" pertanyaan beruntun itu diajukan dengan emosi yang belum reda.

Di luar ruangan besar itu, para member XO menunggu dengan gusar teman mereka yang sedang 'dihakimi'. Mereka sudah lebih dari sepuluh tahun berada di agensi ini, tentu sudah tahu bagaimana amukan sang direktur saat mendapati artisnya berkencan. Ini bukan hal yang menguntungkan bagi perusahaan. Saham mereka dipertaruhkan hanya karena skandal rendahan seperti ini. Para penggemar bisa saja mengamuk.

"Apa kamu berpikir dia akan baik-baik saja di dalam sana?" tanya Kai penasaran. Sedari tadi ia menggigit kukunya dengan cemas.

"Chanyeol bukanlah orang yang mudah ditindas. Kita percaya padanya, kan? Dia pasti bisa melalui ini dengan baik," sahut Suho meyakinkan teman-temannya.

"Lantas, apakah menurut kalian berita itu benar? Mungkinkah mereka di belakang kita—" Baekhyun yang mengajukan pertanyaan tersebut menutup mulutnya dengan telapak tangan tanpa berani melanjutkan kata-katanya.

Sehun, sang maknae, menepuk ringan punggungnya sebagai peringatan agar tidak berbicara sembarangan. "Chanyeol hyung pasti akan memberitahu kita jika dia terlibat sesuatu. Kita juga mengenal perempuan itu. Dia terlihat terlalu baik untuk menggoda Chanyeol hyung. Aku yakin tidak ada apa pun di antara mereka."

"Kamu selalu membelanya sejak pertama bertemu," sahut Kyungsoo yang sedari tadi hanya memperhatikan teman-temannya.

Mereka kembali diam mendengar lontaran Kyungsoo. Ia berbicara terlalu tepat sasaran. Ini bukan waktunya mereka membalas dengan candaan atau melempar godaan. Ada sahabat mereka yang sedang berkeringat dingin di dalam sana.

Chanyeol masih saja duduk tertunduk, tidak ada niatan sedikit pun untuk mendongakkan kepala, melihat lawan bicara.

"Bagaimana kamu akan mengatasi hal ini? Kamu akan berbicara pada media?" tanya Cu Man.

"Aku akan melakukan hal yang tidak merugikan perusahaan. Juga tidak akan melukai para penggemar," sahut Chanyeol. Juga dia di sana yang tidak boleh terluka, sambungnya dalam hati.

"Aku penasaran, apa dia perempuan yang pernah dibahas Baekhyun? Yang akan ikut kolaborasi dengan salah satu lagu yang sedang kalian siapkan?" tanya Cu Man dengan lirikan ujung mata dan alis mengeryit.

Chanyeol menarik napas panjang. Hatinya bergemuruh. Mereka belum pernah mengenalkan Emlyn pada perusahaan. Bagi Cu Man yang meninggikan etika, cara mereka ini sungguh tidak berakhlak.

Berdasarkan tarikan napas Chanyeol dan juga diamnya, Cu Man hanya bisa mendengkus kasar. "Ternyata dia orangnya. Lakukan sebaik mungkin, entah kamu mau mengakuinya atau tidak pada media. Pesanku satu, jangan mempertaruhkan masa depanmu demi sesuatu yang kamu sendiri tidak yakin akan bisa memilikinya di kemudian hari."

Pesan yang diucapkan Lee Cu Man sungguh menghujam Chanyeol. Ia seperti sedang disadarkan, dan diberi perintah untuk langkah apa yang harus diambilnya. Tanpa mengurangi rasa hormat, ia berterima kasih dan meminta maaf atas skandal yang diciptakannya.

Let Me Love YouWhere stories live. Discover now