XXXVI. Spekulasi Netizen

108 13 0
                                    

Emlyn mengangkat wajahnya yang sedari tadi malam menempel di meja. Ia menghabiskan waktu sekitar dua jam untuk latihan bersama Baekhyun diselingi dengan senda gurau oleh member lainnya. Suara Emlyn yang memekakkan telinga dijadikan candaan oleh yang lainnya hingga Emlyn memasang tampang kesal, dan semakin diolok. Member XO sepertinya senang saat melihat ekspresi kesal Emlyn. Mereka tidak merasa bersalah sama sekali, terutama Kai, Sehun, dan Baekhyun. Berulang kali Suho menghentikan sikap mereka, percuma.

"Ah, kakiku keram,"keluhnya sambil menarik kakinya ke atas kursi. Berjam-jam tertidur di meja dengan kaki menekan lantai sangatlah menyiksa. Emlyn mengaduh kesakitan seraya memukul-mukul kakinya yang keram lagi kesemutan.

Pintu kamar diketuk dari luar dengan gaduh. Emlyn yang masih mengalami keram tidak bisa membuka kunci pintunya. "Bentar, tunggu dulu. Kakiku keram, nggak bisa jalan," teriaknya.

Mengabaikan teriakan Emlyn, pintu terus diketuk membuat Emlyn menggeram. Dia menjatuhkan tubuh ke lantai dan menyeret tubuhnya menuju pintu untuk membuka kunci.

"Kaaak," teriak Aqmar yang kaget saat melihat kakaknya lesehan di lantai.

"Apa, sih, pagi-pagi udah rusuh?" omel Emlyn yang melanjutkan pijatan pada telapak kakinya.

"Aku yakin Kakak baru bangun dan belum lihat ponsel, kan? Berita semakin heboh. Semakin menjadi. Kakak sekarang udah harus pakai masker kalau keluar rumah." Jarang sekali adik semata wayangnya itu berbicara penuh kehebohan seperti sekarang. Ia pun semakin tidak mengerti saat Aqmar menutup pintu dan meletakkan jemari telunjuk di bibir.

Aqmar mendekatkan ponsel yang sedari tadi dipegangnya ke depan wajah Emlyn. Mata yang sebenarnya masih mengantuk, terbelalak lebar saat melihat berita yang bertebaran di sosial media. Apa lagi ini?

Jika sebelumnya beredar rumor tentang Chanyeol yang menghabiskan waktu berbelanja dengan perempuan berhijab, maka kini terang-terangan netizen berspekulasi bahwa perempuan berhijab itu adalah dirinya. Pasalnya, semua member XO mengikutinya di akun instagram, kecuali Chanyeol.

Perempuan yang dikabarkan jalan dengan Chanyeol adalah warga negara Indonesia?

Semua member XO follow akun warga Indonesia, tapi tidak dengan Chanyeol. Apa itu dia?

Ada hubungan apa antar warga Indonesia dengan member XO?

Diketahui berstatus sebagai penulis novel dan naskah film, mungkinkah perempuan ini kekasih Chanyeol dan menjalani hubungan jarak jauh?

Dan masih banyak lagi judul artikel yang berseliweran di Instagram mengenai hal tersebut. Emlyn segera meraih ponselnya di atas meja, dan membuka akun instagram. Bukan hanya member XO, tapi juga banyak akun yang tidak dikenal mengikuti akunnya. Dikarenakan akunnya bukanlah akun privat, maka tidak butuh persetujuan untuk mereka bisa berteman langsung dengan akun Emlyn. Lebih gilanya, banyak dirrect messanger yang masuk menanyakan hubungannya dengan member XO.

"Gila!" umpatnya. Kaki yang tadi kesemutan kita sudah baikan. Ia membanting ponsel yang berhasil ditangkap oleh Aqmar. Melihat gelagat ini, Aqmar menyadari bahwa kakaknya akan mulai mengomel.

"Mereka segitu gilanya ingin tahu siapa aku? Terus, kalau memang aku yang dekat dengan Chanyeol, mereka bisa apa? Mau marah? Mau jambak aku? Mau lempar aku pakai telor seperti di drama? Terus, apa yang mereka dapat? Chanyeol bakal ngelirik dan membela mereka? Oh, sh*t. Aku juga ikutan gila karena cara mereka. Benar-benar mengganggu privasi aku. Cowo-cowo tampan itu juga, kenapa harus follow aku, sih? Dari mana mereka tahu akunku? Kenapa nggak seperti Chanyeol aja yang duduk diam dan nggak melakukan apa pun? Aaaarggghhh."

Emlyn melempar tubuhnya ke atas kasur. Bayangan para lelaki tampan idolanya berputar satu per satu di kepala. Tawa, senyum, kejahilan, semua bermain di kepalanya. Siapa yang salah sebenarnya di sini? Kenapa rasanya seperti aku yang dipojokkan? Salahkah jika para artis mengikuti akunku? Artis Indonesia saja mengikuti akunku karena kami bekerja sama. Tapi, nggak ada tuh yang mempermasalahkan sampai tanya-tanya ke DM.

Aqmar mengambil sebuah buku dan mengipas-ngipas kakaknya yang sedang 'kepanasan'. "Aku juga sebenarnya penasaran, kenapa mereka bisa follow Kakak?" tanya Aqmar setelah memperkirakan kondisi kakaknya lebih aman.

Emlyn mengangkat tubuhnya dan terduduk lunglai. Ini juga hal yang sedang dipikirkannya, sehingga ia tidak memiliki jawaban yang tepat. Padahal ia tidak menggunakan nama aslinya.

"Terus, kenapa laki-laki yang Kakak idolakan itu malah nggak follow?" lanjut Aqmar mempertanyakan.

Emlyn kian lesu dengan pertanyaan itu. Segitunyakah Chanyeol ingin menghindariku? Tapi, karena sikap dia yang begini malah para netizen melempar sasaran padaku. Ya, walau pun orang itu memang aku. Tapi, kan ....

Emlyn kembali merebahkan tubuhnya dan menutup wajah dengan bantal. Ia tidak tahu harus berbuat apa sekarang. Bagaimana kalau apa yang disampaikan adiknya benar? Orang-orang sedang menunggu dan mengejarnya saat ia keluar dari rumah. Ah, itu hanya ada di drama, bukan?

"Kakak benar-benar nggak ada hubungan apa pun dengan lelaki itu?" Aqmar yang sedari tadi tidak mendapat jawaban dari kakaknya terus mempertanyakan.

"Menurutmu, kalau aku ada hubungan dengan dia, apa kami akan bertahan lama?" Emlyn balik bertanya dari bawah bantal.

Aqmar menghentikan kegiatannya mengipas, dan mulai menopang dagu, berpikir. "Kalian meragukan hubungan karena profesi dia sebagai artis ternama yang dikenal dunia? Bukankah hubungan itu berlandaskan pada perasaan masing-masing? Bukan karena profesi atau alasan semacamnya."

Pendapat Aqmar tidak jauh berbeda dengan yang disampaikan Baekhyun semalam. Orang-orang terdekatnya tidak mempermasalahkan sama sekali tentang Chanyeol dan Emlyn, tapi orang-orang yang tidak mengenal mereka malah sibuk berkomentar A, B, C, D. Sebentar. Emlyn bahkan tidak tahu bagaimana perasaan Chanyeol untuknya, kenapa dengan percaya diri ia menyebut tentang mereka, seolah saling punya rasa?

"Aku nggak tahu apa pun tentang perasaannya, tapi seakan-akan aku yakin dia untukku. Aku semakin berhalusinasi, kan? Aqmar, kamu anak yang cerdas. Tolong, beritahu kakakmu ini, apa yang harus aku lakukan??" pinta Emlyn dengan memohon. Emlyn layaknya orang yang putus asa karena tidak memiliki pilihan lagi dalam hidup.

"Kakak benar-benar jatuh cinta padanya? Sebagai seorang laki-laki?" Aqmar mengerjapkan matanya pelan, tidak percaya bahwa kakaknya akan jatuh sedalam itu. Aqmar tahu bahwa kakaknya sedikit berlebihan jika mengenai Chanyeol, tapi ia tidak tahu bahwa berlebihan itu membuat kakaknya jatuh lebih jauh.

"Kak, aku tahu kakak bukan perempuan yang dengan mudah menjatuhkan hati pada laki-laki. Tapi, ingat satu hal, Kak. Kita dan dia berbeda. Kita orang Islam. Kakak mengaguminya sebagai idola aja Mama udah mencak-mencak, gimana kalau seandainya Mama tahu kakak jatuh cinta padanya, dan sekarang malah terlibat skandal dengannya? Kalau Kakak meminta saran dariku, maka akan kukatakan, jatuh cintalah pada lelaki yang seiman. Jangan sampai cinta membuat Kakak lupa pada apa yang Kakak anut."

Emlyn tertohok. Kata-kata adiknya menghujam hingga ke dada. Tidak ada satu pun kata tersebut yang salah. Ia memang telah melangkah terlalu jauh. Hanya memikirkan perasaannya yang berkembang, tanpa mengingat hakikat yang sebenarnya. Mungkin ini pulalah alasan kenapa banyak rintangan antara ia dan Chanyeol. Karena mereka berbeda dan tidak mungkin bersama.

Emlyn memindahkan bantal dari wajahnya dengan mata yang menahan tangis. Ia meregam jemari adiknya, butuh sokongan. "Aku harus melupakannya, kan?"

"Lakukan perlahan. Kakak udah terlalu lama mengaguminya, maka nggak akan semudah itu melupakannya. Aku nggak berpengalaman dalam hal asmara, tapi aku akan membantu Kakak selagi aku bisa," sahut Aqmar dengan lembut.

Emlyn menarik napas berat, kini ia dihadapkan pada satu keputusan baru, yang jujur saja ia tidak tahu akan berhasil atau tidak, yaitu melupakan Chanyeol dan merelakan perasaannya.

Let Me Love YouWhere stories live. Discover now