XLI. Firasat Ettan

100 11 0
                                    

Kejadian antara Emlyn dan Danita beberapa hari lalu menimbulkan sedikit kegelisahan dalam diri Emlyn. Pasalnya, hubungan Emlyn dan Anka baik-baik saja dan kedua keluarganya memiliki harapan pada mereka. Anka sering menghubungi Emlyn hanya untuk menyampaikan salam dari mamanya. Komunikasi antar mereka benar-benar terjaga karena Anka yang tidak absen sehari pun untuk mengabari Emlyn.

Emlyn memutuskan untuk bercerita pada Anka mengenai berita yang beredar antara dirinya dan Chanyeol di media massa. Emlyn juga berniat untuk membuka diri pada Anka. Sepanjang waktu mereka mengenal, tidak ada hal yang mengharuskan Emlyn menolak Anka sebenarnya—kecuali perasaannya yang belum padam untuk Chanyeol. Namun, lagi-lagi kalimat terakhir yang diucapkan Danita di dapur kala itu terngiang-ngiang di telinga Emlyn. Ia menyadari hal ini tidak bisa diteruskan. Ia harus berhenti lebih awal sebelum ia semakin dalam dan kehilangan arah.

"Kamu mau bicarain apa?" tanya Anka pada Emlyn yang sedari tadi hanya melamun. Isi pikirannya kini sedang bercabang. Terlalu banyak hal yang dipikirkannya hanya karena ia yang tidak bisa bersama Chanyeol dan harus membuka hati untuk lelaki baru yang kini tepat duduk di depannya.

"Sebenarnya bukan hal penting. Tapi, entah kenapa aku rasa aku perlu memberitahumu."

Anka yang sedang mengaduk jus tomat dengan sedotan, memfokuskan atensi pada Emlyn. Rencananya menyesap jus ditunda sebentar untuk mendengar apa yang hendak disampaikan oleh Emlyn—perempuan manis yang telah dikenalnya sebulan belakangan ini.

Emlyn tidak menceritakan semua yang terjadi antaranya dan Chanyeol pada Anka. Seperti apa yang diceritakan pada Danita, begitulah yang dikisahkannya pada Anka. Ia juga tidak mengungkapkan perasaannya yang sungguh untuk Chanyeol, karena ia berencana untuk mengubur perasaan itu bersama semua kenangan manis yang mereka ukir di negeri Ginseng.

Jawaban mencengang pun dilontarkan Anka begitu selesai mendengar cerita Emlyn. "Saya nggak peduli dengan penilaian orang lain tentang kamu yang suka Korea. Sebab, yang saya peduli itu kamu, bukan kata mereka."

Emlyn bergeming. Tubuhnya yang sedari tadi rileks kini memaku. Sebuah jawaban yang tidak diharapkan terdengar dari bibir tebal lelaki di depannya. Ia menjelaskan perihal yang terjadi padanya bukan berarti ia ingin lelaki itu berpihak padanya atau pun agar lelaki itu bisa menerima kondisinya yang berbeda, tetapi hanya agar tidak ada salah paham seperti yang dirasakan oleh Danita. Namun, yang didapatkannya justru sudut pandang berbeda. Diyakini, jika fangirl lain yang duduk di kursinya sekarang, mereka pasti akan hanyut dan menetapkan hati pada Anka sekarang juga. Itu pula yang mungkin akan dilakukan Emlyn. Akan tetapi, ia berusaha menetralkan diri terlebih dahulu sebelum terlalu cepat mengambil kesimpulan.

"Terima kasih karena memiliki sudut pandang demikian." Itulah jawaban yang dipilih oleh Emlyn. Ia tidak ingin terdengar terbuai atau kemakan omongan Anka. Sebagai dua insan yang baru saling mengenal, ia tidak bisa menyimpulkan tentang kepribadian orang lain dengan cepat. Orang-orang yang sudah mengenal selama bertahun pun masih ada sisi buruk yang disembunyikan, apalagi yang baru kenalan sebulan. Pasti sangat banyak yang belum ditampakkan.

Anka cukup tersenyum untuk merespons ungkapan terima kasih dari Emlyn. "Tante Danita ada memberitahumu bahwa besok kita akan makan malam bersama?" tanya Anka mengalihkan pembicaraan.

"Ada, kok," sahut Emlyn singkat.

Hal ini juga turut meresahkannya. Begitu mengetahui putrinya ternyata memiliki rumor miring bersama orang terkenal yang bagi Danita adalah asing, perempuan itu langsung mengatur pertemuan resmi dengan keluarga Anka yang disambut hangat oleh mama Anka.

Kekesalan Emlyn atas cara Danita tidak bisa dilampiaskan. Ia tidak memiliki cukup alasan untuk menolak. Ia hanya bisa pasrah kali ini. Danita akan bersikap lebih kerasa jika ia menolak pertemuan ini, sebab akan berpikir bahwa dirinya masih terbayang akan idolanya itu yang kini entah bagaimana kabarnya.

Let Me Love YouWhere stories live. Discover now