Chapter 85

2.2K 258 11
                                    

Ryusui Route.

"Aku mau!"

Bibir cangkir terhenti di depan bibir (Y/N), baru saja dia mau meminum teh yang di bawakan Francois. Kapten kapal di depannya mendadak menggebrak meja dan tertawa serakah.

"Mau teh?" (Y/N) menawarkan tehnya dengan bingung, menarik kembali setelah melihat gelengan Ryusui.

"Aku mau kamu!"

(Y/N) tersedak tehnya, menatap tidak percaya pada Ryusui. Sepanjang ia menemani minum teh selama ini, perkataan Ryusui kali ini sukses membuatnya terkejut.

"Ryusui, aku tidak mengerti apa maksud mu."

"Aku ini serakah."

Wajah Ryusui begitu serius, tubuhnya sudah condong ke depan. (Y/N) bersandar pada sandaran kursi, entah kenapa dia jadi menarik nafas sangat cepat.

"Karena itu.."

Meja di geser Ryusui, kursi (Y/N) di tarik perlahan mendekati kursinya sendiri. Gadis itu semakin menenggelamkan diri di sandaran kursi, menyadari tegangnya (Y/N). Ryusui mengusap puncak kepala si gadis, tersenyum lembut. Membuat (Y/N) tenang.

"Aku juga serakah pada mu dan kebahagiaan mu."

Menyatukan dahi mereka, Ryusui menutup mata. (Y/N) menahan nafas, tidak kuasa membalas.

"Kamu sudah lelah, (Y/N). Biar aku yang membahagiakan mu, bukan dia."

"Bukan Senku."

"Kenapa.. mendadak kau bicara begini?" (Y/N) membalas remasan tangan Ryusui lembut.

"Menangis. Kamu terus diam-diam menangis, aku tidak menyukainya."

Mereka terdiam, hanyut dalam pikiran masing-masing. Hingga akhirnya Ryusui memecah keheningan.

"Hiduplah dengan ku, (Y/N). Aku mungkin serakah terhadap semua hal. Tapi, memiliki mu, lebih dari cukup untuk semua hasrat ku."

(Y/N) mau tidak mau tertawa pelan. Tidak habis pikir dengan kapten kapal mereka dahulu.

"Jangan menyeret ku ke dalam hal gila.. karena sikap serakah mu itu nanti.."

Tawa geli lolos, Ryusui mengangkat gadis mungil itu ke pangkuannya. Memeluk sangat erat.

Keesokannya harinya, Ryusui tanpa basa-basi dan penuh semangat mengabarkan pada semua orang bahwa hasrat terbesarnya telah di penuhi.

Francois tersenyum menggoda padanya, membuat (Y/N) sangat gugup saat di panggil nona muda.

Di balik pintu lab, Senku mendengarkan. Saat mereka tidak sengaja beradu pandang, Senku memilih tidak berkedip. Karena pandangan mata berbeda itu adalah yang terakhir untuknya.

Setelahnya pandangan itu akan menjadi milik sang kapten serakah, Ryusui.

Gen Route.

"(Y/N)-chan~"

Nada khas Gen memanggil, (Y/N) melambaikan tangan pada seseorang yang baru saja turun dari pesawat. Gen begitu sibuk membangun hubungan antar negara baru, dia baru bisa pulang jika ada acara.

Selama itu juga Gen rajin menghubunginya lewat virtual.

"Lama sekali aku tidak pulang."

"Terakhir saat pernikahan Taiju, kan? Tumben sekali pulang mendadak." (Y/N) berjalan beriringan, Gen katanya ingin jalan kaki saja.

"Hanya ingin saja."

Suasana hening, Gen melihat-lihat ke segala arah. Nostalgia pada tahun-tahun yang lalu.

"(Y/N)-chan.." Gen berhenti berjalan, dia meraih tangan (Y/N).

"Keadaan mu sedikit berbeda.. tidak terlihat baik." Ibu jari Gen mengelus pelan punggung tangan si gadis, menyadari akan hilangnya berat badan (Y/N).

"Benarkah? Ku pikir, aku baik-baik saja, Gen." (Y/N) tersenyum, mencoba menenangkan.

Gen mengamati wajah (Y/N). Tidak ada lagi pipi bulat, kantong mata yang semakin terlihat dan pandangan tulus sekarang berubah menjadi sendu.

Satu hal yang sangat di benci Gen dari perubahan tersebut.

Senyum lembut dan tulus tersebut menghilang, hanya tersisa senyum formal dan kecil yang di paksakan.

"(Y/N)-chan, sekarang waktunya. Untuk lepas dari kegagalan saat itu."

Tangan (Y/N) menegang, dia tahu yang di maksud adalah berakhirnya hubungan antara ia dan Senku. Berakhir pahit dengan sakit yang hebat.

Lidahnya kelu, tidak mampu membalas setiap kata Gen. Tetapi, air matanya jatuh. Setelah semua sakit hari itu, baru kali ini akhirnya ada yang memeluknya dengan tulus. Menawarkan tempat bagi (Y/N) untuk menangis dan berteriak.

"Aku di sini. Mulai sekarang aku akan selalu memeluk mu."

Gen mencium puncak kepala (Y/N) selembut mungkin. Membawa mata mereka saling menatap.

"(Y/N), ikutlah dengan ku."

Anggukan samar di tangkap Gen, mentalist itu tersenyum ceria. Bersumpah dalam hatinya untuk menghilangkan penderitaan (Y/N).

Dua tahun kemudian, pesawat mendarat di Jepang. Seluruh kerajaan sains bersorak senang, dari pesawat keluar Gen yang menggandeng (Y/N) turun.

Kohaku berseru senang, menyatakan betapa berbedanya (Y/N) setelah dua tahun. Senyum ceria dan lembutnya sudah kembali, kebahagiaan terlihat jelas di wajah dan sorot matanya.

Gen dan (Y/N) beralih menyapa ilmuwan mereka, Senku hanya balas menyapa singkat. Matanya menatap perut (Y/N) yang terlihat mulai besar.

Pengumuman singkat telah di bagikan, 7 bulan lagi kerajaan sains akan memiliki bayi kecil mereka sendiri.

Memakai jas labnya, Senku berbalik pergi. Tidak ingin mendengar kabar bahagia yang di bawakan seseorang yang pernah menjadi gadisnya.

TBC

Rute Ryusui dan Gen sudah keluar!

It's Always You (Senku x Reader) √Where stories live. Discover now