Chapter 79

1.6K 306 37
                                    

Medusa telah di masukkan ke dalam kapsul medusa yang telah berisi udara. Karena di luar angkasa tidak ada udara, maka suara tidak bisa merambat di ruang hampa udara seperti itu. Sehingga Medusa tidak berfungsi seperti biasanya.

Ketiga astronot menggunakan kendaraan khusus menjelajah bulan, menuju lembah Taurus-Littrow atau leher kelinci di bulan.

"Apa itu?" Kohaku bertanya ketika melihat sebuah bendera tertancap.

"Warna merah, putih dan biru milik A.S." Jawab Stanley.

"Kurang merah dan biru, karena paparan langsung cahaya kosmik memutihkan warnanya." Senku menjelaskan.

"Ha! Jadi, lokasi Why-man berada secara kebetulan tepat di dekat umat manusia meninggalkan bendera?" Kohaku berseru, Senku tertawa sebelum menjawab pertanyaannya.

"Ukuran bulan lumayan besar. Jadi, pasti ada alasan di balik ini semua."

"Jangan membuat asumsi apa-apa terhadap musuh, itu bisa membuat kita terbunuh. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan pergi melihatnya sendiri." Stanley menghentikan diskusi tentang Why-man itu.

Perjalanan berlanjut dengan cukup sunyi. Kohaku sedikit kaget ketika Senku memanggil.

"Kohaku."

"Tolong buka segel kapsul medusa."

"Kau yakin, Senku? Lagipula sejak kapan kau bilang tolong?" Kohaku mengambil kapsul medusa.

"Jadi, kau ingin aku membukanya di sini? Sekarang?" Tanya Kohaku lagi.

"Ya, benar. Tolong, cepatlah."

Segel kapsul medusa di geser, tangan Kohaku yang ingin membuka tutup di tahan oleh Stanley yang melotot.

"Kohaku, kau ini kenapa?" Senku bertanya ketika menoleh ke belakang.

"Senku tidak berkata apapun." Stanley menegaskan. Kohaku mematung kaget.

Di bumi, Ukyo teringat transmisi palsu yang selalu meniru suara Senku sebelumnya.

"Terima kasih banyak, sudah membukakannya untuk ku."

Kapsul Medusa dari dalam mulai mengeluarkan cahaya, Kohaku segera meloncat dan melemparkan kapsul sejauh mungkin. Tidak lama suara ledakan besar dan cahaya hijau meledak.

"Akhirnya.. dalam jangkauan penglihatan.. inilah titik hitam mencekam yang kita lihat hari itu." Kohaku berujar.

Ribuan atau mungkin jutaan Medusa melayang di luar angkasa, saling berkumpul di satu titik.

"Aku mengerti. Akhirnya semuanya jadi masuk akal, seluruh misteri ini." Senku mengamati sekumpulan Medusa.

Suasana tegang dan mencekam juga di rasakan oleh tim bumi. Tidak ada yang bersuara ataupun bergerak, menunggu waspada setiap kata dari Senku.

"Pelaku di balik kilatan cahaya itu yang mengubah umat manusia menjadi batu. Sejak semula selama ini, lebih dekat dari yang kita duga. Why-man adalah kau!"

°°°

"Apa yang terjadi?! Siapa yang kalian temukan di bulan?!" Chrome berteriak. Tidak ada yang menjawab, para astronot masih fokus pada para Medusa. Senku mencoba berbicara kembali pada mereka.

"Meniru suara ku, ya? Satu-satunya yang bisa mengacaukan kami dengan transmisi palsu itu hanyalah kalian."

"Aku tahu kalian bisa bicara dengan gelombang radio."

It's Always You (Senku x Reader) √Where stories live. Discover now