Chapter 68

2.3K 385 125
                                    

Perseus melaju kencang menuju India, terbukanya terusan Suez membantu mereka dari kehabisan bahan bakar.

"Di tempat bernama India ini, kita akan mencari apa?" Tanya Kohaku.

"India. Aku suka budaya mereka, lagu mereka, pakaian mereka, film mereka. Sayang sekali semuanya menghilang." Kata (Y/N), dia tidak bermaksud menjawab Kohaku. Tapi, gadis pirang itu merasa terjawab.

"Jadi, kita akan mencari itu?" Kohaku bertanya bingung.

"Ku yakin tidak. Pencarian kali ini pasti berhubungan dengan matematika." Jawab (Y/N), menunjuk Ryusui dan Senku.

"Alam semesta ini di tulis dalam bahasa matematika. Itulah yang di katakan Galileo Galilei." Kata Ryusui.

Terdengar sangat keren tapi, juga membingungkan. Terutama untuk (Y/N) yang anti menghitung selain uang.

"Roket itu nanti akan melintasi alam yang luas, kita harus berangkat dengan perhitungan orbit yang sempurna."

"Sempurna? Jadi, bahkan Senku-chan sekalipun belum cukup?" Gen bertanya bingung, mendengar Ryusui.

"Yang selalu ku lakukan itu hanyalah perhitungan kasar cepat dengan memakai perkiraan."

"Kita tidak bisa melakukan itu kepada roket, jika perhitungan salah bahkan hanya di angka desimalnya saja. Semua orang yang naik akan mati."

Perkiraan?!

(Y/N) sekarang sangat tergoda untuk melihat isi otak Senku, hitungan yang seperti itu saja dia bilang hanya perkiraan.

"Pendidikan matematika India itu bagus, mereka bahkan ingat tabel perkalian angka dua digit." Kata Ryusui.

"Serius?! Kalau aku pasti sudah berhenti." Gen bertanya kaget.

"Uh, aku mau muntah.." (Y/N) merengut, mual mendengar angka-angka.

"Hm, mungkin kita juga bisa menemukan dia di sana. Sai." Ryusui tersenyum berbeda dari biasanya.

"Dengan otak sejuta orang, ahli matematika yang jenius."

"Sai?" Tanya Senku.

"Dia adalah orang terkenal di India." Jawab Chelsea.

°°°

Pada 1 Oktober 5750. Perseus mendarat di tanah India.

Malam harinya mereka memakan kare dari rempah-rempah yang sudah mereka semua kumpulkan.

"Satu tahun lagi maka aku akan berusia sama dengan kakak ku, Ruri." Kata Kohaku.

"Aku sedikit khawatir dengan keadaan patung batu mereka." Kakek Kaseki berkata.

"Kalau Kakak Ruri, dia pasti memastikan semua orang memiliki postur tubuh yang aman. Walaupun kami terpisah sangat jauh, karena kami ini saudara. Aku bisa merasakannya."

"Yeah! Kalau itu Ruri, aku yakin pasti bisa melakukannya!" Chrome ikut menyahut di belakang.

"Chrome, alasan mu mengatakan itu sangat berbeda." Kohaku mengejek Chrome yang lansung kebingungan.

Sedari tadi (Y/N) hanya diam mendengarkan, matanya tidak sengaja melirik Ryusui yang tersenyum berbeda mendengar Kohaku.

Kenapa dia tersenyum seperti itu?

"Kau terlihat mencurigakan, Ryusui." (Y/N) menyenggol Ryusui.

"Hee? Tidak juga.." Ryusui malah tersenyum semakin aneh, hanya saja senyumnya itu memberi kesan hangat tersendiri. Membuat (Y/N) juga ikut tersenyum.

It's Always You (Senku x Reader) √Where stories live. Discover now