Chapter 19

3.8K 627 6
                                    

"Apa tanpa asam sulfur kita tidak bisa membuat obat semua penyakit untuk Ruri?" Chrome bertanya.

"Tidak bisa. Selain itu, jika kita tidak mendapat sumber asam sulfur ini, kita tidak bisa mengembangkan zat kimia." Senku menjawab.

"Untuk menyelematkan kakak ku, maka nyawa pun akan ku berikan. Dengan kecepatan ku, aku pasti bisa!"

(Y/N) menahan Kohaku yang ingin pergi. Senku menggelengkan kepalanya pelan.

"Di era asal ku, ada sekumpul orang yang menyelidiki tempat asam sulfur. Seorang profesor berlutut untuk membetulkan tali sepatunya dan dia mati."

"Di bawah tempat dia berlutut adalah tempat berkumpulnya asam sulfur. Ini adalah kisah nyata. Seandainya alam ini mau, umat manusia pasti sudah binasa."

Suika gemetar ketakutan. Chrome dan Kohaku langsung berkeringat karena gugup.

"Apa yang harus kita lakukan, Senku?!" Chrome bertanya.

"Bukankah sudah jelas?"

(Y/N) mengangkat tangannya, ingin mencoba menjawab. Senku mengacak-acak rambutnya, memberi izin.

"Kita akan buat masker gas!"

°°°

(Y/N) duduk bersandar di balik pohon, di balik pohon yang lain Chrome dan Senku berdiri. Tadi siang mereka sudah membuat masker gas untuk Senku, sekarang dia sedang menguping pembicaraan mereka berdua.

"Sekarang seluruh ilmu pengetahuan selama 2 juta tahun ini yang aku ketahui, akan ku wariskan pada mu!"

Chrome terkejut mendengar perkataan Senku, dia semakin terkejut mendengar lanjutannya.

"Dan jaga (Y/N) untuk ku, gadis api itu tidak akan sanggup hidup sendiri."

Bukan hanya Chrome, (Y/N) lebih terkejut lagi. Dia tidak menyangka Senku akan mengingat dia, wajah dan matanya panas.

Dia memandang wajah Senku yang berbicara dengan serius, (Y/N) jadi ingin berlari dan memeluknya.

Tahan! Tidak boleh menangis, (Y/N)! Jangan cengeng!

Senku memberi kemungkinan betapa berbahayanya misi kali ini, mereka berdua bisa saja mati.

"Aku tidak mau mewarisi pengetahuan mu! Termasuk menjaga (Y/N), kau harus menjaga gadis mu sendiri!" Chrome berteriak, melambaikan tangannya kencang.

"Hah?!" Senku berkata terkejut.

Kohaku ikut kaget di atas, (Y/N) diam-diam tertawa mendengar Chrome. Ilmuwan baru itu memang menarik.

"10 miliar persen, kau harus tetap hidup dan kembali! Kau harus hidup, Senku!" Chrome meninju pohon di belakang Senku.

Senku tidak berkedip, wajahnya masih datar dan tenang memandang Chrome.

Mata (Y/N) melirik ke atas pohon, melihat Kohaku yang duduk di sana. Mungkin dia sedang mengingat kakaknya.

Chrome menawarkan diri untuk ikut pergi pada Senku, walau dia sempat menolak usul Chrome. Pada akhirnya dia tertawa.

"Ya, mungkin kau benar. Meski cuma 10 persen, kesempatan hidup kita akan lebih tinggi." Kata Senku.

"Taiju dan Yuzuriha, itu nama mereka, kan? Mereka menyusup ke kerajaan Tsukasa walau mempertaruhkan nyawa? Bukankah kau punya mereka untuk melindungi mu dari sana?"

Mendengar nama teman mereka di sebutkan, (Y/N) jadi merindukan mereka. Dia tidak tahu kapan akan bisa bertemu mereka lagi.

"Dan (Y/N) juga pernah ingin mengorbankan nyawa untuk mu, iya kan? Kalian juga saling melindungi!"

It's Always You (Senku x Reader) √Where stories live. Discover now