Chapter 82 - Ending

3.2K 382 123
                                    

Ryusui menyambut ketiga rekan astronotnya masuk ke dalam roket. Tidak lama mereka meninggalkan bulan.

"Terbalik, ya? Kalau kapsulnya di ubah menjadi vakum. Why-man bisa tetap sadar dan melayang?" Kohaku bertanya pada Medusa.

"Ya. Benar, memang."

Medusa berputar-putar di roket, mendekati semua orang lalu kembali mendekat pada Kohaku yang bertanya lagi.

"Kau bilang kau ini parasit mekanis, kan? Terus siapa yang menciptakan mu? Darimana asal mu?"

"Tidak di ketahui."

"Apakah kaum mu paham siapa atau apa menciptakan kalian? Apa kalian memiliki pengetahuan lengkap tentang asal kalian?"

"Hmp! Itu balasan yang cerdas." Ryusui berseru.

"Kalau di pikir itu memang misteri. Apa sebenarnya hidup yang kita jalani ini?" Kohaku menengok ke jendela, menonton langit luar angkasa.

"Bertahan hidup adalah tujuan utama semua bentuk kehidupan. Pertanyaan, kenapa kalian tidak suka di batukan? Kenapa janji kehidupan abadi di tolak? Kenapa?"

"Karena itu tidak membuat ku berdebar." Senku menjawab. Di setujui oleh yang lain.

"Tidak dapat di mengerti. Keputusan tidak menguntungkan bagi organisme manapun. Kenapa?"

Senku berbalik menatap Medusa, meletakkan kedua tangan di pinggang. Menyeringai pada kapsul yang masih melayang-layang.

"Kau sendiri bagaimana? Dari semua Why-man yang ada, hanya kau yang memilih untuk tinggal karena ide ku membuat mu bersemangat."

"Tidak ada hubungannya dengan bertahan hidup. Menanyakan tentang ketidaktahuan ini itulah yang membuat kita semua berdebar. Abnormal atau tidak, kita sepuluh milyar persen di jamin punya dorongan aneh itu."

"Satu langkah yang telaten dan mantap di satu waktu, itulah cara sains kita bekerja. Melampaui era sebelum waktu kita dan melewati masa yang akan datang."

°°°

Saat ini keempat astronot telah di jemput pulang kembali dari atas lautan menggunakan kapal. Di atas panggung mereka sudah di beri kalung medali emas di sana.

Senku turun, ber-high five secara berurutan. Mulai dari Taiju, Yuzuriha, Kakek Kaseki dan Tsukasa barulah di susul yang lainnya.

Wajah seseorang menghentikan langkah Senku, dia menatap cukup lama lalu tersenyum lembut. Yang di tatap hanya membalas senyum, tidak bergerak sedikit pun hingga Senku mendekat.

"Aku pulang, (Y/N)." Senku berbisik, menarik pinggang si gadis mungil mendekatinya.

"Selamat datang, Senku."

Senku menunduk. Menangkup kedua pipi merah (Y/N), menutupi mereka berdua dengan kain panjang yang entah dia dapat dari mana.

Semakin mendekat hingga tidak ada jarak tersisa, tangan (Y/N) perlahan mengalung di leher Senku ketika tubuhnya semakin terangkat naik.

Saling menatap, Senku berbisik di telinga kekasihnya selembut mungkin.

"Menikahlah dengan ku."

°°°

Beberapa tahun kemudian.

Pesawat mendarat, bendera kerajaan sains dan Jepang berdampingan. Suika dan Francois menjemput Gen dari sana.

It's Always You (Senku x Reader) √Where stories live. Discover now