Chapter 16

4K 651 24
                                    

"Gen?!"

(Y/N) berlari menuju Gen yang terbaring berlumuran darah, dia lebih dulu sampai karena sebelumnya dia ada di luar.

"Bertahanlah, Gen!"

Mencabut tombak, (Y/N) bernafas lega karena Gen sudah mempersiapkan semuanya. Ada banyak kantong darah palsu di tubuhnya.

"Kuku.. hebat! Dia benar-benar seorang pesulap." Senku dan yang lain muncul dari belakang.

Mereka membawa Gen ke gudang Chrome. (Y/N) di bantu Suika segera mengobati pesulap itu.

"Senku. Gen ingin bicara."

Senku mendekati Gen, mendengarkan bisikan dari Gen. Senku membalasnya dengan percaya diri, (Y/N) diam menatap dua laki-laki itu.

Gen tiba-tiba memandang (Y/N), dia menanyakan sesuatu padanya. (Y/N) tersenyum lembut, mengangguk.

°°°

Pagi harinya Gen sudah menghilang, Senku dan (Y/N) tidak panik seperti yang lain.

Kohaku yang ingin mengejar Gen di tahan oleh (Y/N) dan Senku.

"Kohaku, dengarkan aku dulu." (Y/N) mencoba berbicara dengan lembut.

"Jangan menghalangi ku!" Kohaku dengan marah mendorong (Y/N) tanpa sengaja.

Mengingat kekuatan (Y/N) yang beda jauh dari Kohaku, dia langsung terjatuh.

"Aw!" (Y/N) meringis, tangannya terluka karena berusaha menahan berat badannya.

Senku segera membantu (Y/N), Chrome mengambilkan tanaman obat.

"Tenang, bodoh. Dengarkan dulu penjelasan kami." Senku berbicara dengan tenang.

Kohaku menunduk. Dia ingin membantu (Y/N) tapi, dia ragu. Merasa bersalah karena sudah menyakiti gadis itu.

"Kohaku, tidak apa-apa. Aku baik-baik saja, jangan khawatir."

Kohaku meminta maaf, dia mengambil alih (Y/N) dari Senku dan memeluknya. Senku tersenyum miring, memang tidak ada yang betah marah lama pada gadis api mungilnya.

"Tapi, apa dia tidak akan memberitahu kalian masih hidup pada Tsukasa?" Chrome bertanya dari belakang mereka.

"Dia tidak mungkin membantu kita sejak awal, seandainya Gen tidak tertarik dengan sains sama sekali."

"Lagipula sejak Gen melihat Senku menemukan listrik, dia sudah tahu siapa yang akan dia ikuti." (Y/N) melanjutkan perkataan Senku.

"Orang bodoh punya cara bodohnya sendiri untuk mengikuti seseorang."

"Senku-chan, apa di dunia batu ini. Kamu bisa membuat sebotol cola?" Gen bertanya dengan lirih.

"Tentu saja. Memangnya kau pikir siapa aku?" Senku berbicara dengan percaya diri.

"(Y/N)-chan, nanti buatkan aku ramen lagi, ya." Gen berpaling pada (Y/N).

(Y/N) tersenyum lembut. Mengangguk.

"Menurut ku Gen orang baik kok, hanya sedikit licik saja." (Y/N) tertawa mengingat sulap Gen.

It's Always You (Senku x Reader) √Where stories live. Discover now