Chapter 51

2.8K 440 12
                                    

Di lain tempat, Kohaku dan Chrome berada di situasi yang berbeda. Mereka masih mengintai kerajaan musuh, berdiskusi tentang cara menyerang yang benar.

"Kita punya kesempatan menang dengan panah, tapi.." Kohaku terdiam, merasa ragu dengan perkataannya sendiri.

"Tapi, di banding dengan senapan mesin. Kita bisa terbunuh seketika." Suara seseorang selain mereka berdua terdengar dari belakang.

"Mereka terlihat berbahaya karena mereka juga dari kerajaan sains." Chrome membalas.

Suasana hening, baik Kohaku ataupun Chrome baru menyadari ada yang salah dari percakapan mereka tadi. Dengan wajah horor mereka berdua menengok ke belakang.

Senyum lebar langsung menghiasi wajah mereka karena mengenal orang-orang yang datang membantu.

"Kami datang berkat jejak bunga yang di tinggalkan Gen!" Suika berseru riang.

Kohaku dan Chrome semakin berteriak girang melihat Suika, Ukyo, Hyouga dan Tsukasa di sana.

"Terlalu terbuka dan sulit untuk bersembunyi. Meski aku sebenarnya ingin langsung masuk ke ladang jagung saat malam hari." Tsukasa melihat jauh ke arah musuh, berharap gadis yang dia pikirkan baik-baik saja.

"Masuk ke istana musuh, itu lebih mudah." Hyouga menyahut di sampingnya.

Tsukasa tidak langsung membalas, dia menumpu wajahnya dengan tangan. Berpikir.

"Ku rasa kita harus menggali."

Selain Hyouga, yang lain terperangah kaget mendengar keputusan Tsukasa. Semakin kaget setelah mendengar balasan Hyouga.

"Kau benar."

°°

"Aah! Apa itu seperti yang aku duga, itu alat pembatu?!"

Di tempat musuh, Ukyo sudah mengirimkan Medusa dengan menggunakan panah. Gen kembali mengeluarkan aksi aktingnya, meski dia masih menebak-nebak apa rencana Senku dan yang lain.

"Kau tahu benda ini?" Xeno bertanya.

"Kami menemukan banyak benda itu di pulau selatan dan untungnya yang datang ke sini itu sudah mati, jika tidak kita akan membatu!"

Di luar (Y/N) dan Stanley mendekati ruangan, mendengarkan pembicaraan mereka. Harus di akui (Y/N), Gen sangat pandai bersandiwara meski sudah ketahuan jika Senku lah ilmuwannya.

"Apa yang dia katakan benar? Yah, walau aku tetap tidak percaya kalian setelah semuanya." Stanley bertanya.

"Benar, tanya saja pada ilmuwan mu itu. Dan aku tidak melakukan kesalahan apapun." (Y/N) berjalan semakin cepat, malas berdiri lebih lama dengan Stanley.

Mereka masuk ke dalam, (Y/N) di tarik kembali oleh Stanley agar tidak mendekati Gen.

"Bagaimana cara kerjanya? Untuk berapa lama? Dan berapa jaraknya?" Stanley kembali bertanya.

"Tidak tahu, kami bukan anggota inti kerajaan sains." (Y/N) menjawab.

Gen salah satu dari 5 jenderal kerajaan sains, aneh memang menyebutnya bukan anggota inti. Kalau aku? Ku yakin juga bukan anggota inti.

Di depan sana Gen mengiyakan dan menambah kebohongan itu menjadi lebih meyakinkan, memberi hasutan agar tidak menyerang kapal dengan terburu-buru. Stanley terlihat tidak terlalu percaya dengannya.

It's Always You (Senku x Reader) √Where stories live. Discover now