Chapter 64

2.4K 386 53
                                    

"Aku lelah, Senku~"

Rengekan manja di sampingnya, menarik fokus Senku. Menara medusa sudah hampir terlihat di depan sana, Senku lalu meraih tubuh mungil tersebut.

"Biar ku urus."

Tanpa kesulitan, (Y/N) sudah berada di atas pangkuannya. Mencubit pipi yang kembali memerah malu.

"Mau ke gendong?" Senku berbisik, kembali memulai acara cium-cium gemasnya.

"Bisa?" (Y/N) mendorong kesal, tidak mau di cium-cium terus.

"Bisa." Selama itu berhubungan dengan (Y/N), Senku pasti bisa melakukannya.

Benar saja, Senku mengangkat (Y/N) dalam gendongannya. Membawanya menuju menara medusa, sepanjang perjalanan (Y/N) memeluk kekasihnya erat-erat. Bersenandung sepanjang jalan.

"Hampir sampai."

Mendengar itu, (Y/N) melompat turun. Dia berlari terlebih dahulu ke menara medusa, sedangkan Senku yang khawatir melihat gadisnya berlari bergegas menyusul dan menangkapnya.

Sekarang Senku berubah overprotective pada ku..

Mereka sama-sama menuju ke menara medusa, (Y/N) sudah kegirangan karena akhirnya dia bisa melihat teman-temannya lagi.

"Ayo, Senku! Ayo!"

"Aku datang. Jangan melompat, (Y/N)!"

Meski di peringatkan, gadis itu tetap melompat girang. Dia yang lebih dulu sampai mendadak terdiam, ekspresi bahagianya berubah terkejut.

"Kenapa?" Senku bertanya khawatir, setelah akhirnya melihat hal yang sama dengan (Y/N), dia juga ikut terkejut.

"(Y/N)?! Senku?!"

°°°

Di menara medusa, Suika menyambut kedatangan pasangan itu dengan bahagia. (Y/N) dan Suika saling berbagi cerita.

"Rambut (Y/N) sekarang panjang sekali! Sangat cantik." Suika mengepang rambut panjang tersebut.

"Terima kasih, Suika juga sekarang sudah besar." Balas (Y/N).

Tahun ketiga pembatuan, Suika bangkit berkat botol cairan pembangkit yang hancur. Selama tahun-tahun selanjutnya, dia berusaha membuat cairan pembangkit.

"Begitu. Jadi, ini cairan pembangkit yang baru selesai?" Senku mengangkat botol, menyerahkan kembali pada Suika.

"Senku akan membuat yang lain?" Tanya (Y/N).

"Tentu. Ini akan jadi pertunjukan sains pertama setelah 7 tahun!"

Senku mulai membuat peralatan sainsnya, dari membuat kaca hingga selesainya cairan kebangkitan.

"Selesai!"

Suika berteriak ngeri, (Y/N) tersenyum maklum. Bagaimanapun Senku adalah ilmuwan yang sebenarnya, tentu saja dia bisa membuat cairan kebangkitan dalam sekejap.

Hari-hari selanjutnya mereka bertiga habiskan untuk membuat lebih banyak lagi cairan, hingga hari ke 15. Barisan 15 botol cairan pembangkit sudah siap.

°°°

Di mulai dari Kohaku, hingga terus berlanjut ke Tsukasa. (Y/N) menunggu dengan semangat, tersenyum ceria di samping Senku.

"Kenapa bersemangat sekali?" Senku bertanya heran.

"Mau melihat Tsukasa!"

Senku terdiam, menjeda niat membangkitkan Tsukasa. Dia menarik pinggang (Y/N), mencium pucuk hidung kekasihnya.

It's Always You (Senku x Reader) √Where stories live. Discover now