Chapter 22 : Exposed body

28.6K 2.6K 82
                                    

Di Karyakarsa cerita ini udah TAMAT. Yg mau cepat2 baca bisa baca di sana.

Mumpung ada voucher potongan 5.000 dari Karyakarsa dgn kode : JAKASIP berlaku hanya utk hari ini dan besok aja. Lumayan bgt loh per 20 chapter jadi 15.000 doang 😍

Ohya vouchernya terbatas, jd kudu gercep ya 😘

***

Alexander lagi-lagi meninggalkanku sendirian terbaring karena tanganku tidak menemukan tubuhnya di sebelahku. Aku terbangun karena ketukan pintu yang ribut. Mataku masih mengantuk jadi aku berusaha mengabaikan siapapun orang dibaliknya. Lalu Celina muncul disana.

Aku sedang berusaha mengumpulkan nyawaku sedikit demi sedikit dan mengembalikan penglihatanku yang buram.

Apakah aku benar-benar sedang melihat Celina?

"Oh Tuhan. Kupikir kau sudah siap!" serunya sambil mendengus keras.

"Celina? Apakah itu benar-benar kau?" Mataku menyipit tidak percaya.

"Ya. Kenapa? Apakah kau sudah tidak mengenaliku lagi? Atau ada yang aneh denganku?" Dia melihat dirinya di cermin.

"Ya ampun!" Aku langsung melompat dan reflek memeluknya. Rasanya bahagia sekali kedatangan seorang gadis di rumah suram ini.

"Hei apakah kau sangat merindukanku." Dia balik memelukku.

"Maaf waktu itu aku sedang sangat kacau."

"Aku mengerti." Dia mengelus punggungku. "Kau jangan minta maaf. Apakah kau baik-baik saja, Bella? Bukankah sudah lama sekali sejak terakhir kali kita bertemu?" Celina mencoba mengamati wajahku.

"Ya, rasanya sudah lama sekali, bukan?"

"Tapi omong-omong mengapa kau belum bersiap?"

"Bersiap untuk apa?"

"Alexander memintaku menjemputku untuk pergi berbelanja. Apa dia tidak mengatakan apa-apa?"

"Berbelanja?"

"Kami akan mengadakan makan malam keluarga. Kau sudah pasti ikut."

"Itu tidak mungkin." Aku menggelengkan kepala.

"Kenapa tidak? Bagus kan dia mengajakmu?" Celina tersenyum.

Mataku langsung mengarah pada meja nakas dan menemukan secarik kertas disana.

Bella, aku harus pergi karena ada pekerjaan mendadak. Malam ini kita akan makan malam bersama keluargaku. Celina akan datang untuk menemanimu berbelanja. Ingat, aku mengawasimu jadi jangan berani melarikan diri lagi.

Alexander.

"Wow, dia menulis pesan? Kuno sekali. Tapi romantis juga kalau di pikir-pikir." Celina mengintip dari balik bahuku. Aku segera melempar kertas itu ke dalam laci.

"Aku tidak berpikir kalau makan malam itu cocok untukku. Aku bukan keluarga kalian jadi—" kata-kataku terputus.

"Hei santai saja, ini hanya makan malam biasa. Lagipula kau temanku, jadi tidak ada masalah kalau kau datang."

"Aku merasa sebaiknya tidak datang."

"Santai, oke? Sekarang cepat bersiap. Aku tak sanggup menunggu lebih lama."

Aku tidak tau apa tujuan laki-laki itu membawaku untuk makan malam dengan keluarganya. Aku tidak siap dan orang asing sepertiku tidak pantas berada disana.

ISOLATEDWhere stories live. Discover now