DELAPAN SATU

2.2K 148 2
                                    

Pagi ini Ginny sudah heboh mengedor-gedor pintu El agar dirinya segera bangun.

"BANGUN ATAU BUNDA TINGGAL NIH EL!"

"IYA BUNDA INI UDAH BANGUN" jawab El ikut berteriak.

"Ayah jangan tidur lagi!" peringat Ginny.

Rizal yang sedang duduk di sofa yang berada di lantai dua ini pun berusaha memaksakan matanya agar tetap terbuka.

"Mending ayah mandi aja sana biar lebih fresh"

"Bunda kerajinan masih jam 5 pagi udah bangunin ayah dan El"

"Hari ini kan Sabtu yah pasti jalan tol macet jadi kita harus berangkat lebih pagi" bawel Ginny.

"Mandi sekarang yah!" perintah Ginny sambil melototkan matanya.

Rizal yang di pelototi seperti itu pun langsung ngacir kedalam kamar.

Ginny pun ikut masuk kedalam kamar, ia cek lagi apakah semua keperluan mereka selama disana sudah di masukan kedalam koper.

"Udah aman"

Ceklek

"BUNDA EL BAWA BAJU APA AJA" heboh El karena ternyata semalam dirinya lupa untuk packing baju-baju nya

"KAMU BELUM SIAP-SIAP EL?! Kan semalam bunda udah bilang sebelum tidur siapin baju sama kebutuhan kamu buat disana" geram Ginny.

"Maaf bunda El lupa semalam langsung tidur" cengir nya tanpa rasa bersalah.

Memang jika mereka sedang ada acara jalan-jalan keluarga maka El lah si tukang pelupa, Ginny si heboh dan bawel agar semua rencana tetap berjalan sesuai tujuan mereka, dan Rizal si santuy-santuy aja.

"Udah ayo ambil kopermu bunda siapin baju-baju kamu"

Dengan gerak cepat Ginny berjalan masuk kedalam kamar sang anak.

Tangannya pun mulai memilih-milih baju mana yang akan El kenakan selama di sana.

Sedangkan El sedari tadi pun sibuk mangambil laptop, handphone, ipad dan juga berbagai macam kabel cas-cas an.

"Tas hitam El kemana ya bun"

"Lah kamu taro nya dimana"

"Gak tau El lupa"

"Ya ampun El"

Dengan terpaksa Ginny menghentikan kegiatan memilih-milih baju El dan membantu sang anak untuk mencari tas nya terlebih dahulu.

"Itu tas kamu disitu El" kesal Ginny sambil menunjuk ke atas lemari pakaian El.

Padahal jelas-jelas tas nya kelihatan ada disana, tapi memang dasarnya mata El yang rabun.

"Eh iya bun, El gak lihat" cengir nya.

Ginny pun kembali ke pekerjaan awal nya.

"Nih baju yang kamu bawa selama ke Surabaya, mana kopermu?"

"Nih bun"

Ginny pun mulai menata-nata baju El kedalam koper.

"Kamu gak bawa perlengkapan mandi El?"

"Oh iya bunda, El lupa!" dengan cepat dirinya masuk kedalam kamar mandi dan mengambil perlengkapan mandinya.

"Handuk jangan lupa"

El yang lupa mengambil handuk pun kembali masuk kedalam kamar mandi, Ginny yang melihat itu dengan sabar mengelus dada nya.

"Sabar Gin, sabar jangan darah tinggi anak lo emang tukang pelupa kaya nenek-nenek" batin Ginny berusaha menyabarkan dirinya.

MY PETER PAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang