LIMA SEMBILAN

1.9K 152 0
                                    

"bunda El pulang!" teriak El ketika dirinya sudah sampai dirumah.

Bunda dan ayah pun langsung menghampiri dirinya.

"Apa-apaan kamu El lebih milih cewe ular itu dari pada Karisha. Kamu tuh udah di pelet ya sama si Lisa sampe mau diajak makan siang sama dia! Asal kamu tahu Karisha tuh rela-re;ain sampe tangannya ke iris pisau, kena percikan minyak panas demi buatin makanan kesukaan kamu tapi ini balasan kamu?!" bentak Ginny marah.

"Bunda sabar" ujar Rizal berusaha menenangkan sang istri.

El pun hanya bisa menundukkan kepalanya takut, ia tahu pasti bunda dan ayah akan sangat marah kepadanya.

"Bunda gk pernah ajarin kamu jadi pria brengsek El! Jika kamu memang menyukai Lisa bilang biar Karisha bunda jodohin sama Brayen!"

Setelah mengatakan seperti itu bunda pun langsung pergi begitu saja dari hadapan El.

Ayah pun langsung menepuk bahu sang putra " jangan pernah coba-coba belajar jadi cowo yang memiliki banyak gandengan"

Setelah mengatakan seperti itu Rizal pun langsung ikut menyusul sang istri ke kamar.

El yang ditinggal sendirian pun memutuskan untuk menuju kamar dengan perasaan sedih, marah, kecewa kepada dirinya sendiri. Kenapa dia bisa setega ini kepada Karisha.

Buru-buru ia menelpon nomor Karisha.

"El mohon Karisha angkat" gumam nya.

"Halo El"

"Karisha dimana? Hiks.. El minta maaf" ujarnya dengan nada yang mulai terisak.

"El kenapa minta maaf? El gk salah apa-apa kok"

"Karisha sekarang dimana? El mau jemput Karisha"

"Karisha lagi kangen sama rumah El---"

Tuttt

Setelah mengetahui dimana keberadaan Karisha El pun langsung mematikan telpon nya begitu saja.

Sambungan telpon nya yang langsung di matikan begitu saja oleh El membuat Karisha langsung mengerucutkan bibirnya kesal.

"Dimatiin gitu aja lagi" gumamnya kesal.

Tanpa Karisha sadari ternyata El sedang menuju ke rumahnya.

"Mau kemana lagi kamu?" tanya Rizal yang melihat El turun dari tangga dengan terburu-buru.

"Mau susulin Karisha"

Setelah mengatakan seperti itu El pun langsung lari begitu saja dari hadapan sang ayah.

Rizal yang melihat itu pun langsung tersenyum.

"Semoga kamu tidak sampai salah pilih nak" gumamnya.

Kring.. Kring

"Ada apa?"

"Kami sudah menemukan biodata dirinya pak"

"Bagus langsung kirim ke saya dan mulai sekarang suruh orang buat pantau dia!" perintah Rizal dengan nada tegasnya.

"Baik pak"

Tutttt

~ ~ ~

Tok... Tok... Tok

"Karisha bukain pintunya ini El" ujar El sambil terus terusan mengetuk pintu rumah Karisha.

"Iya sabar!"

Ceklek

"Sabar napa El jangan ngetok-ngetok terus nanti tetangga pada keganggu" omel Karisha.

MY PETER PAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang