LIMA

5.9K 481 4
                                    

Kini Karisha sedang menikmati es krimnya disalah satu bangku yang tersedia ditaman ini. Dirinya berharap ketika memakan es krim otaknya menjadi lebih fres, tapi kini harapan tersebut harus pupus karena cowok di sebelahnya.

"Hmmm es krimnya enak!"

Karisha benar-benar jengah dengan cowok di sebelahnya ini, dirinya sedang membutuhkan waktu sendiri tapi kenapa malah bertemu dengan cowok aneh ini!

"Habis makan pulang"

"Gk mau El maunya main sama Karisha"

"Udah sore nanti dicari orangtua lo"

"Karisha gk mau main sama El ya?"

"Enggak" jawab Karisha singkat.

El yang mendengar jawaban darinya pun bersiap akan menumpahkan air matanya.

"Gawat, bisa langsung jadi pusat perhatian nih" batin Karisha.

"Jangan nangis, habis ini gue ada urusan penting makanya gk bisa main sama lo. Jadi lebih baik lo pulang aja"

"Ta---tapi El mau main"

"Besok mainnya ya tapi jangan sekarang"

"Janji?" girang El.

"Enggak janji"

"Karisha mah" cemberut El.

Sebelum dirinya beranjak pergi dari sini, dia sempatkan untuk membantu El membersihkan es krim yang menempel di pipinya.

"Udah gede kok makan es kirimnya masih belepotan. Gue pulang dulu"

El pun langsung merasa sedih ketika melihat Karisha sudah pergi meninggalkan nya, tapi dirinya juga merasa senang karena Karisha mau makan es krim bersamanya.

~~~

"Mama udah sadar!" girang Karisha ketika masuk kedalam ruangan sang mama. Mamanya pun mengangguk kan kepalanya dengan lemah.

"Mama butuh apa? Atau mama mau makan buah apa? Nanti Karisha beliin" ujarnya berusaha menghibur sang mama.

"Tante udah siuman dari tadi, terus dokter juga udah ngelakuin pengecakan lebih dalam. Hasilnya bakal keluar besok pagi" jelas Leola yang sedang duduk di kursi yang berada disebelah kasur ini.

"Kok lo gk ngabarin gue?"

"Handphone lo mati"

"Ehh"

Karisha pun langsung merogoh isi didalam tas selempang nya untuk mencari keberadaan handphone nya dan benar saja keadaannya sudah mati total.

"Terus mama lo kemana?"

"Udah pulang"

"Lo gk pulang? Lo udah disini dari tadi sampe belum mandi" Dirinya benar-benar sudah banyak menyusahkan Leola.

"Hmm gapapa gue pulang?" khawatir Leola.

"Lo gk perlu khawatir gue bisa kok" ujar Karisha tersenyum untuk meyakinkan sang sahabat.

"Huftt.... Kalau ada apa-apa langsung kabarin!"

Karisha pun langsung mengangguk kan kepalanya.

"Tante Leola pamit pulang dulu ya, tante cepet sembuh" pamit Leola.

"Hati-hati bawa mobilnya ya"

"Iya tan"

Setelah berpamitan Leola pun langsung berjalan keluar meninggalkan ruangan ini.

"Apa yang sakit mah? Biar Karisha panggilin dokter ya"

"Mama gapapa, cuman kepala mama aja sedikit sakit tapi masih bisa mama tahan kok"

"Ma--mama harus cepet sembuh"

Kini airmata nya sudah tidak bisa dia tahan lagi, dirinya langsung menangis sesegukan.

"Kamu kenapa nangis hmm" tanya sang mama sambil mengelus kepala sang anak penuh sayang.

"Ka--kata dokter yang meriksa mama mendeteksi ada ka---kanker,
Karisha takut mama ni--ninggalin aku" isak Karisha.

"Kar, yang namanya kematian pasti akan terjadi. Walaupun keadaan mama sehat bugar tapi kalau besok adalah waktunya mama pergi ya pasti bakalan tetap pergi"

"Ta--tapi kalau mama pergi Karisha sama siapa" tanya Karisha dengan tangisan yang semakin pecah.

"Doain mama biar cepat sembuh, biar mama bisa nemenin kamu terus"

"Amin mah"

Karisha pun langsung memeluk tubuh sang mama dengan erat.

"Maafin mama nyusahin kamu nak"

Tanpa Nancy sadari air matanya perlahan ikut menetes. Sejujurnya dirinya juga sangat khawatir bagaimana kehidupan anaknya nanti jika umurnya sudah tidak ada lagi.












Terlalu pendek ya part ini wkwkwk. Gapapa lah ya. See you besok👋🏻

MY PETER PAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang