LIMA DUA

2K 163 9
                                    

Kini jam sudah menunjukkan pukul 01:00 tapi matanya seolah tidak mau dipejamkan.

Dirinya benar-benar tidak bisa tidur, karena malam ini bunda sama sekali tidak mau membacakan nya dongeng.

"Huft... El jadi gk bisa bobo kan" kesalnya.

Tiba-tiba dirinya teringat dengan ucapan ayah tadi di meja makan, ia pun langsung mencari dimana keberadaan handphone nya.

"Hmm El mulai cari apa ya" gumamnya.

Tangannya pun mulai mengetikkan sesuatu di pencaharian Internet.

Bagaimana menjadi pria sejati?

Dengan seksama dirinya pun mulai membaca dari berbagai artikel tersebut.

"Ohh jadi begitu toh caranya jadi pria sejati" gumamnya sambil mengangguk kan kepalanya.

Tiba-tiba timbul pertanyaan yang membuatnya penasaran.

Ciri-ciri orang yang sedang jatuh cinta

"Wahh berarti El lagi jatuh cinta!" girangnya.


~ ~ ~

"Hoammm... udah jam 6 pagi aja" dirinya pun memutuskan untuk mencuci mukanya terlebih dahulu sebelum pergi menuju dapur.

"bu Surti" sapa Vika yang sudah berada di dapur.

"Loh! Neng kok sudah bangun?"

"Udah kebiasaan bu bangun jam segini" ujarnya sambil menampilkan deretan gigi putihnya.

"ada yang bisa Karisha bantu bu?"

"Kamu kan belum sembuh, sudah istirahat lagi saja nanti tangannya makin sakit loh" peringatnya.

"Karisha udah sembuh kok bu, ini cuman tinggal diganti perban nya aja"

Bu Surti tetap menggeleng kan kepalanya dengan tegas "wes gk usah"

Karisha yang tidak kehabisan akal pun mulai melangkah kan kakinya menuju arah ruang tamu.

"Yaudah Karisha bersihin rumah aja ya bu!" teriaknya karena posisinya berdiri saat ini sudah jauh dari Bu Surti.

"Yoh... yoh cah iki malah tetep kerja"

"yo wes tapi jangan cape-cape neng Karisha nya!" jawab bu Surti yang ikut meninggikan suaranya.

"Siap bu!"

Dirinya pun mulai mengambil kemoceng, sapu dan pel-pelan. Akan ia mulai dengan mengelap debu-debu yang menempel difoto dan pajangan, setelah itu akan ia lanjutkan dengan menyapu dan mengepel.

"Hmm...kayanya mulai dari sini aja deh"

Karisha pun mulai mengelap bagian foto-foto keluarga, sesekali dia ikut tersenyum ketika melihat foto El kecil yang terlihat sangat menggemaskan.

"Lucu banget sih" gumamnya ketika melihat foto El yang sedang menangis.

"El emang lucu"

Tiba-tiba sang empu sudah berdiri tepat dibelakang nya.

"Ish ngagetin aja sih lo" ujarnya yang langsung mengusap dadanya.

El yang melihat Karisha terkejut karena keberadaan nya pun langsung menyengir kuda.

"Hehehe... maaf, yaudah El mau ke dapur aja ya. Karisha semangat bersih-bersihnya"

Sebelum benar-benar pergi dirinya menyempatkan untuk mengacak-acak rambut Karisha terlebih dahulu.

Deg... Deg... Deg

"Fiks sakit jantung nih gue"

"Rambut Karisha lembut"

Setelah mengatakan seperti itu El pun langsung melenggang pergi menuju dapur.

Sedangkan Karisha pun langsung memegang bagian dadanya, bahkan ia bisa merasakan detak jantungnya yang begitu cepat.

Tanpa mereka sadari dari tadi Rizal mengintip interaksi keduanya. Bahkan dirinya yang melihat perlakuan sang anak kepada Karisha pun ikut tersenyum.

"Ayah senang jika kamu bersama dia nak"

"Aishh bisa gila gue kalau mikirin dia terus, mending sekarang lanjut kerja" ujarnya berusaha menyadarkan dirinya.

"loh--- ayah ngapain disini?" bingungnya ketika ingin mengelap foto di meja satunya malah menemukan sosok ayah yang sedang bersembunyi.

"Eh--itu ayah lagi cari--kunci iya kunci! tadi jatuh disini tapi gk ada. Yaudah ayah mau cari ke dapur dulu ya"

Rizal yang tertangkap basah pun buru-buru pergi meninggalkan Vika.

Karisha yang heran melihat tingkah aneh ayah pun langsung menggeleng kan kepalanya.

"Ayah aneh"

Dirinya pun memilih untuk melanjutkan kembali pekerjaan nya yang tertunda.

"Kamu semalam sudah mencari di Internet ya" tanya Rizal ke El yang sudah duduk di kursi makan.

"Ayah mah ngagetin El aja. Iya semalam El gk bisa bobo soalnya bunda gk mau bacain El dongeng terus El yang keinget sama omongan ayah jadinya El cari deh" ceritanya.

Rizal pun tersenyum dan mengangguk kan kepalanya "kamu sudah dewasa bukannya anak kecil lagi, kurangin ya kebiasaan sebelum tidur didongengin. Mulai sekarang kalau mau tidur langsung tidur"

El mau tak mau pun mengangguk kan kepalanya, susah sebenarnya menghilangkan sebuah kebiasaan yang sudah dilakukan sejak kecil.

"Loh ayah sama El tumben jam segini udah pada bangun, biasanya pada kebo" kaget Ginny yang baru masuk kedapur sudah menemukan keberadaan suami dan anaknya.

"El tadi kebelet buang air kecil jadinya gk bisa bobo lagi"

"Ayah tadi haus terus pas mau ke dapur malah liat ada cowok yang ngacak-ngacak rambut cewek. Sekarang dia mah udah gk bocil bun" sindir Rizal ke El.

"Jadi ayah liat?!" kaget El yang merasa malu ketahuan oleh sang ayah.

"Cie anak bunda udah dewasa nih ya" goda Ginny.

"Apaan sih bunda. Pokoknya El mau ngambek sama bunda 2 jam soalnya semalam bunda gk mau dongengin El! " dirinya pun langsung berjalan menuju kamarnya untuk bersiap-siap berangkat kerja.

Dirinya yang tidak memperhatikan jalan pun tidak sadar jika lantai nya sedang licin.

"El awas licin---"

Karisha pun dengan sigap menarik tangan El agar dirinya tidak jadi jatuh, tapi kekuatan tubuhnya yang tidak sebanding dengan tubuh El pun membuat dirinya ikut ter tarik kedepan.

Bugh

"Loh kok empuk sih bukannya sakit" batin Vika merasa heran.

"Ayah itu suara apa ya?" tanya Ginny ketika mendengar suara seperti barang terjatuh.

"El kali ya bunda"

Dengan panik Ginny dan Rizal pun langsung berjalan menuju arah sumber suara.

Bu Surti dan Pak Ujang yang mendengar suara itu pun ikut menuju kesana.

Betapa terkejut nya mereka semua ketika melihat El dan Karisha tengah tiduran dengan posisi tubuh Karisha yang berada diatas tubuh El.

Karisha yang masih memejamkan matanya pun belum menyadari posisinya saat ini.

"EL, KARISHA"

MY PETER PAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang