LIMA ENAM

1.8K 142 0
                                    

Setelah pulang dari kantor El dirinya pun langsung mencari keberadaan Ginny.

"Bunda"

"Bunda"

"Apa sayang?" sahut Ginny yang baru kembali dari arah taman belakang.

"Ada yang mau Karisha tanyain seputar El bun" ujarnya dengan menampilkan deretan giginya.

Ginny yang melihat itu pun langsung tersenyum senang "kita ngobrol di kamar kamu aja yuk"

Dirinya pun langsung mengangguk kan kepalanya setuju.

Sebelum benar-benar pergi Ginny pun meminta bantuan bu Surti terlebih dulu. "Bi tolong bikini sirup, nanti bawain ke kamar Karisha ya"

"Njeh bu" angguk Bu Surti.

"Pasti kita bakalan haus kalau ngomongin El, jadi harus siapin minuman dulu" senyum Ginny.

Sedangkan Karisha hanya bisa menggelengkan kepalanya saja.

Kini Karisha dan Ginny sudah duduk dengan nyaman di atas kasur yang akhir - akhir ini Karisha tiduri.

"Mau mulai nanya dari mana nak?"

"Hmm... makanan kesukaan El apa bun?"

"El suka banget sama es krim. Apapun itu sogok dia pake es krim strawberry pasti dia langsung meng-iya kan"

Karisha pun mengangguk kan kepalanya, "selain es krim bun?"

"Hmm.. apa ya pokoknya yang berbau strawberry dia suka, kalau makanan lauk pauk dia paling suka sama ikan"

Karisha yang mendapatkan info tentang El pun langsung tersenyum senang.

"Kebiasaan buruk nya apa bun?"

"Kebiasaan dia dari kecil itu sebelum tidur harus didongein, kalau bangunin nya harus ngelus kepalanya biar cepet bangun. Cowo-cowo juga cengeng banget. Tapi...."

Ginny dengan sengaja menggantungkan ucapan nya, ia malah meraih tangan Karisha sambil tersenyum senang.

"pas ada kamu dia sedikit - sedikit belajar menjadi lebih dewasa, sekarang udah mau ambil baju sendiri, cengeng nya berkurang. Kalau kamu suka sama dia tolong perjuangin anak bunda ya nak, mungkin ini terdengar aneh karena anak bunda cowo tapi bunda malah suruh kamu yang cewe untuk berjuang"

Karisha pun dengan cepat menggelengkan kepalanya "emang kalau cewe yang duluan berjuang salah ya bun?"

"enggak salah, tapi bunda takut kamu nyerah dengan sikap anak bunda yang masih ke kanak-kanakan" ujar Ginny dengan menampilkan raut ekspresi sedihnya.

"Bunda gk perlu sedih Karisha bakalan perjuangin El karena Karisha menyukai nya bahkan sudah mencintai nya. Karisha bakalan berhenti berjuang ketika El mendapatkan kebahagiaan nya yang bukan dari Karisha" senyum nya.

"Bunda selalu berdoa semoga kamu dan anak bunda berjodoh"

"Aamiin bun"

~~~

Hari ini Karisha terbangun dengan perasaan bahagia, karena hari ini dirinya akan diajari masak makanan kesukaan El.

Dan nanti ketika jam makan siang dirinya pun akan kembali mengunjungi El di kantor.

"Ayo semangat Karisha!" ujarnya sambil tersenyum melihat pantulan dirinya di cermin.

Menyadari waktu yang semakin berjalan ia pun dengan cepat menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Setelah selesai mandi dan berpakaian ia pun langsung berjalan menuju dapur.

"Pagi bu Surti" sapanya.

"Pagi juga neng"

"Ada yang bisa Karisha bantuin bu?"

"Gk usah neng soalnya ini masakan nya udah hampir selesai, kamu bangunin den El aja ya"

"Siap bu!" ujarnya dengan semangat 45.

Ceklek

Ketika pintu terbuka indra pencium nya langsung disambut dengan aroma seperti kamar bayi.

"Biasanya wangi cowo mah maskulin tapi ini malah kaya bayi baru selesai mandi" kekehnya.

"Tapi gue suka" lanjutnya dalam hati.

Srek

Hal pertama yang ia lakukan adalah membuka gorden kamar El.

"Bangun yuk nanti terlambat loh kerjanya" ujarnya dengan mengelus kepala El dengan lembut.

"Hoamm... Jam berapa Karisha" tanya nya dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Udah jam 6 bangun ya, ambil baju sendiri oke"

El pun dengan nurut mengangguk kan kepalanya.

Dirinya yang melihat tubuh El sudah masuk kedalam kamar mandi pun memutuskan untuk keluar.

"Gimana sudah bangun El nya Kar?" tanya Bunda yang sedang menyiapkan nasi di piring ayah.

"Udah bun"

"Keadaan tangan mu gimana nak?" tanya Rizal yang melihat tangannya masih diperban.

"Udah mendingan kok yah, Karisha juga udah mandi tapi ya tangannya masih diangkat" senyum nya.

Rizal pun mengangguk kan kepalanya "hari ini jadwal kamu ganti perban kan?"

"Iya yah"

"Bagus! Berarti habis kamu dari kantor El langsung suruh dia aja buat anterin kamu ke dokter" usul Ginny dengan girang.

Rizal pun mengangguk kan kepalanya setuju.

"Gk usah bun Karisha takut ngerepotin"

"Gk ngerepotin kok Karisha" ujar El tiba-tiba, dengan penampilan yang sudah siap pergi kerja.

Karisha yang dibuat salah tingkah ketika mendapatkan jawaban dari El pun langsung mengangguk kan kepalanya.

"Yaudah bareng El bun"

"Nah gitu dong, yaudah ayo kita sarapan"

Setelah selesai menyelesaikan acara makan nya El dan Ayah pun langsung pamit berangkat kerja.

"Eh handphone nya El ketinggalan" ujarnya sambil mengambil handphone El dan lari mengejarnya.

"El"

"El"

"Ada apa Karisha?"

"Handphone kamu ketinggalan"

"Makasih ya Karisha" ujar El sambil tersenyum.

"Sama-sama"

"Hmm... nanti siang Karisha mau bawain El makan jadi nanti jangan makan siang dulu ya!" ancamnya.

El pun dengan cepat mengangguk kan kepalanya "iya Karisha, tapi jangan lama-lama ya dateng nya El takut udah keburu laper"

"Iya beres. Udah berangkat sana nanti telat" ujarnya dengan sedikit mendorong tubuh El agar segera masuk kedalam mobil.

"Dadah Karisha" ujar El sambil mengacak-acak rambutnya.

Dirinya senang ketika melihat rambut depan Karisha yang berantakan karena bentuknya hampir sama seperti harum manis kesukaan nya.

"Yaampun jantung gue!"

MY PETER PAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang