ENAM EMPAT

1.9K 132 0
                                    

Sedangkan dilain tempat

"Jam 12 malam kalian datang ke rumah saya, ada pekerjaan buat kalian semua" ujar Lisa ke salah satu orang suruhan nya melewati sambungan telpon.

"Baik bu, nanti saya dan yang lain akan datang"

Tuttt

Lisa pun langsung memutuskan sambungan telpon begitu saja.

"Ga bisa dibiarin nih, kalau gue diem aja yang ada nanti El keburu ungkapin perasaan nya. Terus nanti kalau mereka sampai pacaran gimana?"

Buru-buru Lisa menggelengkan kepalanya "Ga... Ga hal itu ga boleh sampai terjadi. Gue udah capek-capek merubah identitas gue demi bisa deket sama dia dan sekarang dia malah sukanya sama cewek itu"

"Rencana kali ini harus berhasil!" tekadnya dalam hati.

Menunggu orang suruhan nya datang ke rumah, Lisa pun memutuskan untuk mengambil makanan ke lantai bawah.

"Nyonya mau makan?" sapa Erni pembantu yang baru bekerja dirumahnya.

"Iya" jawab Lisa singkat.

"Mari nyonya, bibi sudah masakin makanan kesukaan nyonya" girangnya.

Lisa yang perutnya memang sudah memberontak minta diisi pun langsung jalan begitu saja meninggalkan Erni.

Erni pun dengan patuh langsung mengikuti sang majikan dan mulai mengambilkan nasi untuk Lisa makan.

"Sudah cukup"

"Mau pakai lauk apa nyonya?" tanya Erni dengan sopan.

"Itu, itu, sama itu" tunjuk Lisa dengan dagunya.

"Ini nyonya, selamat makan"

Erni pun masih tetap berdiri disisi Lisa, dirinya menunggu penilaian tentang masakan nya.

Karena selama 1 bulan ia bekerja disini sang majikan tidak pernah makan masakannya, dirinya hanya selalu menyuruh Erni masak tapi tidak pernah dimakan.

Sang majikan terlalu sibuk dengan urusan nya diluar, sampai-sampai rumah hanya menjadi tempat tidurnya.

Lisa yang akan menyuapi nasi kedalam mulutnya pun langsung membanting sendok nya.

"Eh ayam---eh ayam" latah Erni.

"KAMU NGAPAIN MASIH DISINI HAH! BIKIN SELERA MAKAN SAYA HILANG AJA!" bentak Lisa.

"Ma--maaf nyonya ta--tapi saya cuman mau denger komentar nyonya tentang masakan saya" ujar Erni sambil menundukkan kepalanya.

"BIASA AJA! SAYA MAKAN MASAKAN KAMU JUGA KARENA TERPAKSA! Dan kamu itu harus sadar diri di sini cuman PEMBANTU, kalau majikan nya lagi makan ya kamu pergi kebelakang!" sinis Lisa.

"I--iya nyonya maafkan saya. Ka--kalau begitu saya pamit kebelakang dulu nyonya, makannya dilanjut lagi saja"

Erni yang sudah sangat ketakutan dengan sikap sang majikan pun langsung berlari meninggalkan meja makan.

"Makanya neng jangan ganggu macan baru bangun tidur" ujar pak Tomo tukang kebun disini.

Lisa memang dikenal kejam dan galak, bahkan banyak para pembantu nya yang tidak betah bekerja disini karena sikap sang majikan yang seperti itu.

Erni dan Tomo terpaksa harus menelan bulat-bulat sifat kejam sang majikan karena tuntutan keperluan dikampung.

"Saya kan cuman mau akrab sama nyonya pak"

"Dia mah ga bisa diajak akrab neng. Ga usah dimasukin kedalam hati ya ucapannya"

"Iya pak, hmm tapi kok bapak bisa betah kerja disini selama 1 tahun?" tanya Erni penasaran.

MY PETER PAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang