DELAPAN PULUH

2.1K 129 2
                                    

Malam ini El bisa tidur dengan sangat nyenyak. Beban berat yang akhir - akhir ini ia pikul kini terasa lebih ringan.

Sedangkan Rizal dan sang Istri masih asik menonton tv didalam kamar mereka.

"Bunda yakin kita jalan-jalan nya ke Surabaya?" tanya Rizal memastikan.

"Yakin dong yah. Lagian kita kemarin ke Surabaya cuman 3 hari, mana sempat bunda datengin semua tempat-tempat bagus disana"

"Tapi Karisha kan lagi di Surabaya bun kalau ketemu gimana?" ujar Rizal dengan memelankan suaranya, ia takut El akan mendengar pembicaraan mereka.

"Ya ampun yah Surabaya itu luas, gak mungkin juga El dan Karisha bakalan ketemu. Lagian kalau ketemu berarti itu tandanya mereka emang berjodoh yah" senyum Ginny.

"Bunda ada benarnya juga ya, ayah jadi penasaran kira-kira besok kita liburan ke Surabaya bakalan ketemu Karisha atau engga"

"Bunda mah doain agar El dan Karisha ketemu yah, biar kaya di film-film gak direncanain tapi ternyata pas-pas an dijalan" ujar Ginny histeris sambil membayangkan film-film yang selama ini ia tonton.

Rizal yang melihat itu langsung memutar kan bola matanya jengah "terserah bunda aja dah"

"Ayah jangan lupa telpon Kei bilang lusa kita mau jalan-jalan ke Surabaya mau jengukin debay nya sama sekalian mau main ke cafe dia yang katanya baru buka itu"

"Iya bunda"

Dengan cepat Rizal langsung menghubungi nomor sang adik.

Tak lama percakapan antara Rizal dan Key pun mengalir begitu saja, sesekali Ginny ikut nimbrung.

"Yaudah dek lusa aku sama Ginny mau main ke rumah, kami rencananya mau nginep di hotel yang deket-deket rumah mu aja. Kalau kita nginep di rumah mu takut ngerepotin apalagi sekarang udah punya debay"

"....."

"Alah dek gapapa, kita nginep di hotel saja. Kamu kan baru punya bayi takut keganggu, tau sendiri El berisik nya ngelebihin bocah" kekeh Rizal.

"...."

"Iya dek yaudah kalau gitu kakak tutup ya telpon nya"

"...."

"Iya nanti mas salamin, salam juga buat Dika"

Tutttt

"Sudah bun"

"Yeyy! Bunda udah gak sabaran banget mau gendong anaknya Kei yah" histeris Ginny senang.

"Sudah-sudah ayo bun tidur, kalau bunda bergadang yang ada nanti sakit pas kita mau jalan-jalan nya"

"Iya yah, tapi hotel nya udah ayah pesen kan? Buat seminggu loh yah"

"Iya bunda tenang aja udah ayah pesen hotel yang di daerah sekitaran rumah Kei"

"Unchh suami aku emang yang ter the best sedunia!" gombal Ginny sambil mengecup pipi Rizal.

Rizal yang matanya sudah sangat mengantuk pun langsung mendekap tubuh sang istri.

Memang sudah menjadi kebiasaan bagi dirinya jika tidur harus meluk Ginny.

Ginny yang mulai dipeluk pun dengan senang hati membalasnya.

"Ehh ayah" ujar Ginny dengan sedikit mendorong tubuh Rizal karena tiba-tiba dirinya teringat akan sesuatu.

"Apalagi bundaku sayang" kesal Rizal karena matanya sudah benar-benar mengantuk.

"Jadi selama ini ayah udah suruh mata-mata ayah buat selidiki Ratu? "

"Iya bunda" jawab Rizal dengan mata yang sudah mulai ia pejamkan.

MY PETER PAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang