EMPAT DUA

2.8K 182 12
                                    

Sebelum dirinya benar-benar turun dari mobil El, omongan Lisa sukses membuat langkah kakinya terhenti.

"El hari ini kita jalan-jalan yang lama ya, Lisa mau nunjukin tempat yang bagus banget. Jadi nanti El pulangnya sama Lisa aja gk usah sama Karisha"

El dengan antusias langsung mengangguk kan kepalanya "El mau"

Karisha yang sudah benar-benar merasa panas pun langsung turun dari mobil.

Sedangkan El sama sekali tidak peka jika Karisha sedang cemburu, dirinya malah langsung menjalankan mobilnya begitu saja.

"Awas aja lo El gue buat jatuh cinta sampe mampus" gumam Karisha.

Dirinya pun langsung bergegas masuk kedalam kampus.

"Awww"

Ringis nya ketika Ines menarik pergelangan tangannya menuju area belakang kampus.

"Apaan sih Nes sakit tau" kesal Karisha yang langsung mengelus pergelangan tangannya.

"Sorry gue cuman mau kasih tahu kalau Shesil----"

"YAAMPUN NES SORRY 2 MENIT LAGI KELAS GUE MULAI! Nanti aja ya ngomongnya bye bye" ujar Karisha panik ketika melihat jam dipergelangan tangannya.

"TUNGGU KAR" teriak Ines.

Diri nya tidak bisa mencegah kepergian Karisha.

Sedangkan Karisha langsung lari sekuat tenaganya menuju kelas.

Tok.. Tok.. Tok

"Maaf pak saya terlambat 2 menit" ujar Karisha sambil menundukkan kepalanya takut.

Pasalnya dosen yang berada dihadapannya saat ini sangat memegang prinsip tidak ada toleransi telat walaupun hanya 1 menit saja.

"Karena hari ini saya lagi baik maka kamu saya bolehkan mengikuti kelas dengan cara tunjukkan hasil kerja kelompokmu" ujar dosen tersebut.

Memang seharusnya tugas kelompok dalam bentuk presentasi itu sudah selesai dari minggu kemarin namun sang dosen yang sedang sakit sehingga tugasnya diundur jadi hari ini.

"Saya sudah mengerjakan nya kok pak, saya sekelompok dengan Leola" ujar Karisha.

"Bohong pak! Saya memang sekelompok dengannya tapi tugas ini saya sendiri yang mengerjakannya" ujar Leola memotong pembicaraan.

"Kok lo--" kaget Karisha ketika Leola mengakui hasil kerjanya.

"Jika memang kamu yang mengerjakan nya coba tolong tunjukkan buktinya"

"Sebentar pak saya cek di laptop saya dulu" Karisha pun langsung membuka laptopnya, dan sialnya dirinya baru mengingat jika laptop nya baru saja semalam terkena virus sehingga semua file yang tersimpan ikut terhapus.

"Maaf pak saya lupa jika semalam laptop saya terkena virus sehingga----"

"K. E. L. U. A. R" ujar sang dosen dengan memberikan penekanan disetiap kata.

"Maaf pak tapi tugas yang saya kirim ke Loela dalam bentuk pdf, dan di kertas pembukaan sudah tertera nama saya" ujar Karisha baru mengingat tugasnya dalam bentuk pdf, sehingga Leola tidak bisa mengeditnya.

"Silahkan diperiksa pak" ujar Leola berjalan kedepan sambil menyerahkan laptop nya.

"Tidak ada nama kamu. Sekarang keluar!" ujar sang dosen.

Karisha benar-benar terkejut ketika mengetahui tidak ada namanya di tugas tersebut.

"Lo bener-bener jahat La sampe ngakuin hasil kerja gue" bisik Karisha tepat di kupingnya.

Karisha benar-benar tak habis pikir oleh Leola, sejahat itu dirinya mengakui hasil pekerjaannya yang sudah dia kerjakan dengan susah payah.

"Terus gue kemana dong, kalau pulang gk enak sama bunda. Jam kedua kuliah juga masih lama" gumam nya.

Dirinya pun memutuskan untuk berjalan-jalan saja, mungkin dia akan mampir sebentar ke toko es krim yang letaknya tidak jauh dari kampus.

Ketika dirinya sedang berjalan di trotoar sendirian ia merasa seperti ada seseorang yang mengikutinya dari belakang.

"Gk ada siapa-siapa" gumamnya ketika melihat kebelakang tidak ada orang.

Jalanan yang memang sedang sepi sukses membuat bulu kuduknya berdiri.

"Tumben sih jalanan nya sepi"

Karisha pun langsung berjalan dengan cepat, tiba-tiba firasatnya tidak enak.

Bugh

~~~

Karisha yang baru tersadar langsung kebingungan ketika dirinya sudah berada didalam mobil.

"Hmpptt" ronta Karisha.

Kini keadaan mulutnya sudah dilakban, kedua kaki dan tangannya juga ikut diikat.

"Gue diculik!"

"Diam! Jangan banyak gerak!" bentak seorang laki-laki disebelah kirinya, ia tak bisa melihat wajah laki-laki tersebut karena tertutupi oleh topeng.

"Hmpttt hmpptt---" rontaan tubuhnya makin keras.

Plak

Laki-laki tersebut langsung menampar pipinya "BISA DIAM GK SIH LO! GUE BILANG DIAM YA DIAM!"

Karisha seketika langsung menunduk takut.

"Lo cuman harus diam, jangan memberontak gue bakalan cari bantuan buat lo" bisik seseorang dari sebelah kanan nya.

Sama orang tersebut menggunakan topeng juga, tapi Karisha bisa langsung menebak jika dia seorang perempuan.

"Siapa dia"

Kini mobil mulai masuk ke kawasan hutan, Karisha benar-benar takut apakah dirinya akan dimutilasi lalu organ-organ tubuhnya dijual?!

"Turun" ujar laki-laki tersebut sambil menyeret tubuhnya.

Dirinya benar-benar terkejut ketika dibawa ke sebuah gubuk tua, dan didepan gubuk tersebut terdapat banyak orang dengan badan berotot yang sudah berjaga-jaga.

"Apakah aku akan mati?"

Sedangkan dilain tempat

"Tuan nyonya sudah dibawa oleh orang suruhan mereka"

"KERAHKAN SEMUANYA SEKARANG" perintah Rizal.

Semua rencananya akan berjalan hari ini.

"Bunda sekarang waktunya" ujar Rizal ketika sambungan telpon sudah terhubung ke sang istri.

"SIAP BOS"

Ginny pun langsung bergegas menyiapkan perlengkapan yang sudah sang suami berikan untuknya.





















Bersambung.....(≧▽≦)

MY PETER PAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang