TUJUH DELAPAN

1.9K 128 0
                                    

Tidak terasa sudah seminggu El di Aceh untuk mengurus perusahaan ayah nya.

Dan tanpa El ketahui, Ginny dan Rizal pun sudah kembali lagi ke rumah mereka setelah pergi ke Surabaya menjenguk Karisha.

"Gimana semua permasalahan yang kemarin beres?" tanyanya ke orang percayaan ayah yang memegang perusahaan ini.

"Beres pak, keuangan perusahaan ini akhirnya bisa terkendali lagi"

"Besok-besok kalau menjalankan perusahaan seperti yang saya ajarkan, kalau pakai caramu yang ada perusahaan ini bangkrut"

"Baik pak, maaf telah merepotkan bapak"

"Iya, hari ini apa ada jadwal meeting penting lagi?"

"Tidak ada pak"

"Kalau gitu saya mau pulang ke apartemen dulu, capek saya semingguan ini tidur cuman 2 jam" keluh El.

"Baik pak, selamat beristirahat"

"Terimakasih"

Dengan cepat El langsung berjalan menuju apartemen nya. Jaraknya dari apartemen ke perusahaan tidak jauh, hanya jalan kaki selama 10 menit pun sudah sampai.

Pip

"Akhirnya El bisa rebahan juga" leganya.

Tanpa berlama-lama lagi dirinya langsung memejamkan matanya.

Kring... Kring... Kring

"Siapa sih! Baru juga El merem" geram nya karena acara tidurnya harus terganggu dengan suara dering dari handphone nya.

"Nomor gak dikenal? Dasar penipu" kesalnya.

Dirinya yang tidak berniat untuk mengangkat telpon itu pun langsung mereject.

Kring... Kring

Kring... Kring

"Ya ampun El cuman mau bobo!"

Dengan perasaan kesal El mengangkat panggilan tersebut.

"Siapa?"

"Maaf tuan mengganggu saya Dito tangan kanan nya Bu Lisa, saya mau menawarkan kerjasama"

"Gak. Terimakasih. Saya tahu ini jebakan!

"JANGAN DITUTUP" cegat Dito dengan cepat karena ia tahu pasti El akan menutup panggilan nya.

"Kamu disuruh sama Lisa telpon saya buat jebak saya lagi kan?"

"Beneran tuan saya telpon tuan bukan atas perintah Bu Lisa, tapi saya beneran telpon tuan karena sebenarnya mau minta bantuan"

"Saya gak mau bantu. Permasalahan saya yang kemarin aja belum selesai, jadi kalau kamu mau nambah masalah saya nanti aja ya kalau masalah yang kemarin udah selesai"

"Beneran tuan ini ini bukan atas perintah Bu Lisa, jaminan nya diri saya" ujar Dito nekad.

El yang mendengar Dito terus-terusan meyakinkan dirinya pun mulai percaya.

"Ada apa?"

"Kami mendapat perintah dari Bu Lisa untuk membunuh karyawan cafe nya karena teledor tidak menghapus rekaman CCTV pas dia menjalankan rencananya tuan. Saya tahu tuan sudah mendapatkan rekaman itu, bu Lisa juga sudah mengetahuinya"

"Dari mana dia tahu?"

"Karena sebenarnya di ruangan cctv ada kamera tersembunyi tuan, yang saya sendiri juga tidak tahu dimana letaknya"

"Terus kamu telpon saya ada kepentingan apa?"

"Saya dan teman-teman saya tidak mau menjalankan perintah bu Lisa yang menyuruh kami membunuh karyawan itu tuan. Kami mohon tolong kami tuan, tolong bebaskan kami dari bu Lisa"

MY PETER PAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang