EMPAT ENAM

2.1K 156 0
                                    

Kini Karisha tengah dibantuin oleh El untuk bersiap - siap pulang ke rumah bunda.

"Sudah selesai nak?" tanya Ginny yang baru masuk kedalam ruangan.

"Sudah bun" senyum Karisha.

"Kamu mau langsung kekantor polisi atau istirahat dulu?"

"Langsung kekantor polisi aja bun"

Mendengar itu Ginny pun mengangguk kan kepalanya.

Ketika mereka bertiga sedang berjalan di koridor tidak sengaja malah berpapasan dengan Ocha, ibunya Shesil.

"Karisha" panggil Ocha sambil tersenyum senang ketika melihat keadaan gadis tersebut yang sudah membaik.

"Hmm... ibu nya Shesil kan ya?" tanya Karisha untuk memastikan.

Ocha pun mengangguk kan kepalanya.

"Sebaiknya kalian ngobrol berdua dulu. Bunda dan El tunggu di mobil ya nak" ujar Ginny sambil mengelus kepala nya.

Karisha pun mengangguk kan kepalanya setuju.

Hari ini dirinya harus bisa menyelesaikan semua permasalahan nya.

"Di kantin saja ya bu biar ngobrolnya lebih enak" ujarnya.

Ocha pun mengangguk kan kepalanya setuju.

Sesampainya di kantin Karisha pun langsung memesankan teh panas untuk dirinya dan bu Ocha.

"Maafin semua kesalahan anak saya Kar" ujar Ocha sambil menunduk kan kepalanya.

Bagaimana pun kesalahan anaknya sudah begitu banyak terhadap Karisha, bahkan jika Karisha tak mau memaafkan anaknya itu hal yang wajar.

Karisha pun tersenyum, dirinya langsung menggenggam pergelangan tangan Bu Ocha yang berada disebelah nya.

"Karisha udah maafin kok bu"

Karisha teringat waktu itu ia pernah bermimpi bertemu dengan sang mama dan ayah, mereka mengatakan jika suatu saat dirinya mengetahui kejahatan seseorang maka ia harus memaafkan kesalahan itu. Dan hari ini dirinya sadar apa maksud dari kata-kata kedua orangtuanya itu.

Mendengar itu sontak Ocha langsung mengangkat wajahnya dengan cepat, diluar dugaan nya ternyata Karisha mau memaafkan kesalahan Shesil.

"Hmm... kalau Karisha nanya tentang masa lalu ibu dan ayah saya boleh?"

Ocha pun langsung mengangguk kan kepalanya dengan cepat. "Tentu"

"sebelum ayah dan ibumu menikah saya pernah pacaran dengan ayah mu. Ayahmu laki-laki yang benar-benar baik sekali tapi bodohnya saya selingkuh dengan cowo yang jauh lebih tajir dengannya, saya pikir cowo itu baik ternyata tidak, ia malah menjual saya ke pria-pria hidung belang. Tapi memang dasarnya saya bodoh saya malah mulai menyukai pekerjaan itu, sampai saya hamil pun tidak tahu siapa bapak dari anak yang ada dikandungan saya"

Ocha pun menjeda sebentar ceritanya, jika ditanya apakah dia menyesal maka dengan lantang akan ia jawab SANGAT MENYESAL.

"tidak lama saya mendengar kabar Ayahmu menikah dengan Nancy, dari situ saya benar-benar merasa menyesal dan saya pun langsung berusaha merebut ayahmu kembali dan ya ayahmu tergoda dan saya menjebaknya, saya mengatakan jika saya hamil karena ulahnya padahal ayahmu sama sekali tidak pernah menyentuh saya, itu semua hanya jebakan saya. Dan tak lama ibumu pun hamil sama seperti saya tapi dirinya belum mengetahui jika suaminya memiliki istri sirih sampai.... "

"Shesil dan kamu duduk di bangku SD Nancy baru mengetahui hal itu, dia marah besar dan menyuruh ayahmu untuk memilih antara dia atau saya. Tentu ayahmu lebih mencintai Nancy dan kamu, saya yang sudah lama berhenti menjadi wanita malam pun kembali merasa pusing, harus mendapatkan uang dengan cara apa untuk membiayai kehidupan Shesil. Saya pun mengatakan jika ayahnya sudah direbut oleh orang lain dan Shesil menyuruh saya untuk memberi tahu keberadaan rumahmu. Makin lama biaya Shesil semakin banyak dan saya semakin pusing cari uang dari mana lagi untuk bisa membiayai kehidupan kami, akhirnya saya memilih menaruh Shesil di panti asuhan"

Sepanjang cerita Ocha terus-terusan menangis hingga sesegukan. Dirinya benar-benar telah menjadi wanita terbodoh di dunia "maaf, maafkan semua kesalahan saya terhadap keluargamu. Saya bener-bener tidak menyangka sejak itu Shesil menaruh dendam terhadap mu"

Karisha yang mendengar penuturan dari Bu Ocha benar-benar dibuat terkejut, ternyata ayah yang selama ini ia banggakan pernah melukai hati mamanya begitu dalam.

Marah? Jelas. Ia hanya orang biasa yang pasti langsung merasa marah setelah mengetahui kebenarannya. Kebenaran jika ayahnya pernah menyelingkuhi sang mama.

Tapi sebisa mungkin ia belajar mengikhlaskan nya, ini masa lalu keluarga nya yang setelah ini akan ia kubur dalam-dalam tanpa mau mengungkit nya kembali.

"hiks... Hiks maafkan saya" isakan Ocha semakin keras ketika mengetahui Karisha menangis tanpa mengeluarkan suara sedikit pun.

Ocha tahu Karisha pasti sangat merasakan sakit dihatinya.

"Hiks... Ma--maaf bu Karisha malah jadi nangis" ujarnya yang langsung menghapus air matanya.

Ocha pun langsung memeluk tubuh gadis yang ada dihadapan nya dengan erat "saya yang harusnya minta maaf, maaf karena saya keluargamu hampir hancur, maaf karena anak saya kamu hampir kehilangan nyawamu"

Karisha pun langsung melepas pelukan nya dan tersenyum kearah Ocha.

"Saya juga manusia biasa bu, saya kaget ketika mengetahui masa lalu dari keluarga saya karena mama saya orang yang sangat pintar dalam menyembunyikan kesedihannya. Tapi mulai hari ini saya akan belajar untuk memaafkan dan mengikhlaskan semuanya. Ini hanya masa lalu, sepertinya akan membuang tenaga saya saja jika menaruh dendam juga" ujarnya dengan panjang lebar.

"Terimakasih banyak! Kamu benar-benar orang baik" isak Ocha semakin keras, ia tidak menyangka jika dirinya bisa mendapat kata maaf dari Karisha dengan begitu gampang.

"Sama-sama bu, kalau begitu Karisha pamit pergi ya bu. InsyaAllah nanti sore saya jenguk Shesil" senyum Karisha.

Ocha pun mengangguk kan kepalanya
"gadis yang sangat baik, sama seperti ibunya"

MY PETER PAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang