HAI HALOOO
KALIAN BACA PART INI JAM BERAPA NIH?
MICA TEBAK PASTI SAMBIL REBAHAN BENER GA?
TULIS ✨✨✨ UNTUK TIKET MASUK SEBELUM BACA
Mecca dan Regan saat ini sedang duduk dengan nyaman di sofa, Mecca yang asik menonton serial kartun kesukaannya di televisi dengan Snack di pangkuannya, sedang Regan tengah terfokus pada permainan game di ponselnya.Mendengar suara ketukan pintu, Mecca memalingkan wajahnya ke arah pintu lalu berganti ke arah Regan yang masih terfokus pada ponselnya.
"Abanggg Ecca maless buka pintunya, abang aja yaaa," ucap Mecca manja pada Regan.
"Kamu aja yang buka, Abang lagi fokus main ini bentar lagi menang," jawab Regan yang sama sekali tidak menatap ke arah Mecca.
"Isssss, dasar game mulu yang di pentingin!" Dumel Mecca sambil merubah posisinya berdiri, mau tidak mau, dia juga yang harus membuka pintu.
Mecca berjalan kearah pintu dan membukanya, lekuk bibirnya seketika naik melihat siapa yang berdiri di depannya.
"Papa!" Seru Mecca.
Mecca lantas menghamburkan tubuhnya memeluk Rafael.
"Papa kok baru kesini lagi sih! Ecca kangen tau!" Ujarnya, memang hubungannya dengan Rafael kini semakin erat semenjak Mecca tau jika Rafael adalah Papanya.
Rafael mengusap kepala dan punggung Mecca yang tengah memeluknya.
"Bunda kamu ada?" Tanya Rafael.
Mecca melepaskan pelukannya, "Bunda belum pulang."
"Kalau Regan?" Tanya Rafael lagi.
"Abang lagi main game."
"Kamu sekarang siap-siap ya, dan ajak Abang kamu," perintah Rafael yang membuat Mecca mengerutkan keningnya.
ΔΙΑΒΑΖΕΙΣ
Mahesa: Imprecation
Εφηβική ΦαντασίαKarena sumpah serapah yang diberikan Medina, Mecca yang notabenenya seorang playgirl di Amerta. Kini menjadi sulit untuk mendapatkan 'pacar' terlebih untuk mendapatkan hati seorang Mahesa si sulung kaya raya yang dijuluki sebagai sultan Amerta, pemi...