Karena sumpah serapah yang diberikan Medina, Mecca yang notabenenya seorang playgirl di Amerta. Kini menjadi sulit untuk mendapatkan 'pacar' terlebih untuk mendapatkan hati seorang Mahesa si sulung kaya raya yang dijuluki sebagai sultan Amerta, pemi...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(Me: 😊😊😊)
Bab ini harus lebih dari 50 vote ye baru next:)
Kalian dari kota mana aja nih?
Baca bab ini jam berapa?
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
1.1 Area Balap bagian dua
Seorang gadis tampak mencoba menyelusup ke dalam sebuah barisan remaja, yang tengah saling bersorak. Tentu tujuannya hanya agar ia bisa bertemu dengan seseorang yang namanya terus di sorakki di dalam sana. Terdengar nekat bukan ulahnya malam ini dengan pergi ke area balap liar.
Ternyata tubuhnya yang terbilang kecil itu, sangat membantunya menyelusup ke dalam, tapi tetap saja karena badannya yang kecil itu juga berulang kali ia terpenyet,terinjak, tertindas, terpental, terlempar, terjungkal-jungkal. Eh enggak deh canda.
"Ka Mahesa!" Ucapnya dengan berjinjit berusaha melihat seseorang yang ada di depannya tapi ia masih terhalang beberapa orang.
"Aduh, kalian bisa ga sih jangan senggol-senggol terus," gerutunya.
Seorang cewek dengan tampilan yang cukup terbuka mengangkat bendera hitam yang ada di tangan kanannya,dan mulai berhitung sebagai tanda balapan akan segera di mulai. Sedangkan ia masih berusaha menerobos barisan, sedikit lagi, sedikit, ia akan berada di posisi barisan panggil depan.
"One!"
"Two!"
"Tre---"
"Mahesa!"
Semua orang memalingkan pandangannya ke arah yang sama, termasuk dengan Mahesa. Suara gadis yang benar-benar dikenalinya membuat ia yang tadinya sudah siap untuk menancapkan gas motornya harus melonggarkan genggamannya pada gas motornya.ia kemudian mematikan mesin motornya, turun dari motor dan membalikkan badannya.
Lihatlah siapa yang berdiri di sana seperti manusia tanpa dosa, dengan sebuah permen milkita berada di mulutnya.
Mahesa berdecak, untuk apa gadis itu berada disini? sungguh gila!
