44. UNGKAPAN YANG MENYAKITKAN

6.7K 598 59
                                    

Sampai di depan gerbang Sma Amerta, dari kejauhan Regan melihat adiknya itu tengah di ganggu oleh Mahesa, benar kan apa dugaanya jika semua itu adalah rencana dari Mahesa! Regan lantas turun dari motornya, melepas helm full facenya, dan lantas men...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai di depan gerbang Sma Amerta, dari kejauhan Regan melihat adiknya itu tengah di ganggu oleh Mahesa, benar kan apa dugaanya jika semua itu adalah rencana dari Mahesa! Regan lantas turun dari motornya, melepas helm full facenya, dan lantas menghampiri mereka.

"Tunggu bentar Ca, aku mohon, kasih sedikit waktu buat aku," mohon Mahesa pada gadis yang kini ada di hadapanya.

Mecca sama sekali tidak mau menatap wajah Mahesa, bahkan menengok ke arahnya, cewek itu memalingkan wajahnya ke arah samping menghindari kontak mata dengan Mahesa.

"Enggak! Eccca ga ada waktu!" tadas Mecca.

"Aku cuma minta waktu kamu sebentar aja Ca, ga akan lama, aku janji," Mohonya lagi.

"Ka Esa itu denger ga sih?! ECCA GA ADA WAKTU BUAT NGELADENIN KAK ESA!!!!" Mecca hendak pergi, tapi pergelangan tangganya kembali di tahan oleh Mahesa, dan saat itulah Regan mencengkalnya.

"MAU NGAPAIN LO?!" Pungkas Regan, sambil menatap tajam ke arah Mahesa, dan menarik Mecca untuk berdiri di sampingnya.

"BUKAN URUSAN LO! MAU NGEPAIN LO DISINI ?!" Balas Mahesa dengan tak kalah sinis, jujur saja dari belakangan minggu ini dirinya sudah benyak menyimpan emosi untuk Regan, setiap kali mendengar teman-temanya menceritakan tentang ke dekatan Regan dengan Mecca, dan bahkan beberapa kali Mahesa juga melihat kejadian itu sendiri dengan mata kepalanya.

Regan menarik sebelah ujung bibirnya, tersenyum miring pada Mahesa, "LO NANYA NGAPAIN GUE KESINI? YA GUE MAU JEMPUT PACAR GUE LAH, EMANGNYA ADA MASALAH SAMA LO??? OH GUE PAHAM, LO GA TERIMA ECCA SAMA GUE HAH?!"

Mendengar itu Mahesa masih mencoba bersikap tenang, dan berfikir jika Regan berbohong dengannya.

"LO KIRA GUE BAKALAN PERCAYA?" Ungkap Mahesa.

"Terserah mau lo percaya atau gak, ngapain juga gue effort antar jemput Ecca kalo dia bukan cewek gue hah?"

Mahesa tertawa sumbang, "Gak usah ngaku-ngaku deh lo."

"kalo ga percaya, tanya aja sama Ecca."

Mahesa berganti menatap Mecca dengan sendu, "itu ga bener kan Ca? bilang kalo itu ga bener Ca?"

Mecca masih terdiam membisu, matanya mulai terasa memanas, otak dan hatinya tengah benar-benar berperang saat ini.

Kedua tangan Mahesa menyentuh pundak Mecca, "jawab Ca, kalo cowok di samping lo itu bohongin gue! jawab!" todong Mahesa.

Mecca menggigit bibir dalamnya, meyakinkan dirinya sebelum menjawab, "Iya."

Mecca tau ini sebuah kebohongan besar, tapi mungkin ini adalah jalan terbaik untuk keduanya.

"Regan memang pacar Ecca, jadi Ka Ecca jangan coba-coba deketin Ecca lagi, karena Ecca punya Regan sekarang!" tambah Mecca sambil melepaskan kedua tangan Mahesa yang ada di. pundaknya.

Mahesa: ImprecationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang