30. AKU SAYANG KAMU

13.1K 1.4K 123
                                    

Hi! I'm is back

Mungkin pribahasa berakit rakit ke hulu, berenang renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Sepertinya sangatlah cocok untuk Mecca saat ini, dia sudah mendapatkan buah atas perjuangannya selama ini.

Setelah Mahesa dan Mecca naikkan beberapa hari yang lalu, hubungan keduanya semakin terjalin sangatlah erat, kini Mecca tidak perlu nebeng pada Tere ataupun menaiki angkutan umum jika bundanya tidak bisa menjemputnya sepulang sekolah, karena ia kini memiliki supir istimewa yang akan menjemput dan mengantarnya kemanapun ia mau, tentu saja kalian pasti tau siapa dia. ahkir-ahkir ini juga gadis itu terlihat sangat ceria, tapi sepertinya tidak untuk hari ini.

"Si Mahesa ngapain sama Medina Ca?" tanya Tere, kini keduanya tengah berjalan hendak ke kantin namun tanpa sengaja melihat Mahesa dan Medina yang berjalan beriringan. 

pandangan Mecca langsung terfokus pada Mahesa, seketika aura ceria pada mimik wajahnya berubah 180 derajat.  Apalagi saat melihat Medina curi-curi kesempatan pada Mahesa membuat tubuhnya semakin terasa panas saja.

"Ecca gak tau," kesal Ecca lantas langsung pergi berbalik arah kembali ke kelas.

"Eh, Ca-Ca, ga jadi kekantinnya?" tanya Tere.

"udah kenyang!" ketus Mecca.  Sialan memang Medina berhasil merubah moodnya hari ini sangat berantakan, terlebih Mahesa juga terlihat merespon Medina membuatnya semakin kesal saja. 

ahkirnya Tere ikut menyusul Mecca kembali ke kelas.

... 

Seperti biasanya, sepulang sekolah Mecca selalu menunggu Mahesa di tempat parkir. kini ia tersender di samping motor cowok itu dengan sebuah minuman dingin di tanganya, ini sudah sangat lama bagi Mecca menunggu, terlebih Mahesa tidak menghubunginya hanya menitipkan pesan pada Bayu jika Mahesa masih ada urusan, memangnya urusan apasih? kenapa juga cowok itu tidak menghubunginya secara langsung? 

Terlebih yang membaut Mecca makin kesal adalah Mahesa berjalan ke arah tempat parkir bersama dengan Medina, jadi yang dimaksud ada urusan itu bersama dengan Medina? tau gitu ia pulang sendiri saja tadi menggunakan angkutan umum. Mahesa hari ini benar-benar menghancurkan moodnya.

"Maaf nunggu," kata Mahesa lembut.

Mecca hanya menjawab dengan deheman dengan nada kesal.

"kenapa?" tanya Mahesa.

"kenapa apanya?" kata Mecca balik bertanya.

"Kelamaan nunggu?"

"Enggak biasa aja," jawab Mecca dengan nada sewotnya.

"Marah?"

"siapa yang marah?"

"oh yaudah."

"Dasar ga peka!" cibir Mecca.

Dengan rasa jengkelnya, Mecca menerima helm pemberian Mahesa dan naik ke atas motor Mahesa, percayalah sekarang ia tengah menghujat Mahesa habis-habisan di dalam batinnya.

selama perjalanan keduanya memilih saling diam satu sama lain,  Mecca sibuk dengan rasa kesalnya, dan Mahesa sibuk dengan pikiranya.  hingga motor mahesa terhenti tepat di halaman rumah Mecca.

Mahesa: ImprecationWhere stories live. Discover now