29. DEMI MECCA

15.1K 1.4K 123
                                    

Setelah sekian ribu purnama akhirnya:)

Mahesa melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Bu Astuti, entah kesambet hantu dari mana akhirnya cowok itu mau untuk ikut tampil di acara pentas ulangtahun Amerta school

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Mahesa melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Bu Astuti, entah kesambet hantu dari mana akhirnya cowok itu mau untuk ikut tampil di acara pentas ulangtahun Amerta school. Tentu berita ini baru di ketahui oleh Mahesa dan Bu Astuti saja selaku guru kesenian dan penanggung jawab dalam acara pentas. Bayangkan jika si kembar, Bayu, atau Arya mendengar berita ini, sudah di pastikan seribu persen mulut mereka sudah berkoar kemana-mana.

Dengan langkah santai, kedua tangan di masukan kedalam saku celana, Mahesa berjalan melewati koridor-koridor hendak kembali menuju kelasnya di lantai dua. Mahesa sendiri juga bingung pada dirinya sebenernya dia kenapa sih sampai mau mengatakan ia ikut tampil pada bu Astuti, apa mungkin ini karena omongan-omongan para sahabatnya itu tadi pagi? Ah Mahesa jadi pusing sendiri, terlebih ia juga masih belum tau akan membawakan lagu apa nanti.

Sampai dari di sebuah jendela ia menangkap postur tubuh seorang gadis yang sangat ia kenali sedang tertidur di atas meja dengan tangan sebagai bantalan sambil bermain ponselnya, matanya terus mengamati gadis itu, ada perasaan bersalah pada dirinya sudah bersikap kasar pada gadis itu semalam, eh tunggu-tunggu mengapa kini ia jadi memikirkan perasaan gadis itu, apa mungkin kini ia benar-benar suka? Ah! Mahesa semakin pusing dengan pikiranya sendiri!!!

"NGAPAIN LO SA!!" Suara keras itu cukup mengagetkan mahesa, siapa lagi pelakunya jika bukan sahabatnya yang dakjal-dakjal itu.

Mendengar nama yang tidak asing di telinganya, dan di panggil dengan suara yang sangat dekat, Mecca langsung menegakkan kepalanya, ia menatap sekeliling penjuru kelasnya sebelum matanya menemukan seseorang dari pojok luar kelasnya tengah berdiri bersama kedua sahabatnta, bibirnya otomatis membentuk sebuah lengkungan melihat cowok itu berdiri disana, sekarang ia hanya senyum-senyum sendiri sambil menatap luar jendela kelasnya.

Sedangkan di sisi lain, Mahesa rasanya ingin membuang Bayu dan Arya ke planet pluto saja!! Agrh pengacau saja dua sahabatnya ini, Mahesa kemudian melihat ke dalam kelas yang sendari tadi ia tatap untuk memastikan saja jika seseorang yang menjadi objek pandanganya tidak melihat keberadaanya, tapi Sial! gadis itu sudah mengetahui jika ia berdiri di luar kelasnya, dan bahkan ia sekarang tengah menebar senyuman ke arah Mahesa!!!

Mahesa yang sudah tau Mecca tersenyum kearahnya, Mahesa memilih untuk pura-pura tidak sadar saja, ia tidak ingin Bayu dan Arya tau sendari tadi ia memperhatikan siapa.

Emang dasar Mahesa si tukang gengsi!!

"Sa, lo kemana aja sih? tu Pak Fatkur marah-marah gak ada yang bisa jawab soal matematika yang ada di papan tulis, kepala gue udah mau pecah rasanya denger Pak Fatkur ngomel terus," dumel Arya.

"tau nih! lo lagi liatin cewek ya, hayo lo!!!" Bayu ingin mengintip, tapi Mahesa selalu menghalanginya dengan badanya.

"Lo kenapa sih sa? gue kan mau lihat!"

Mahesa: ImprecationWhere stories live. Discover now