0.3 GARA-GARA MAHESA

25.3K 2.3K 175
                                    

Siap melanjutkan kisah Mahesa?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Siap melanjutkan kisah Mahesa?

1-10 Berapa nilai kalian untuk cerita Mahesa?

Kasihan Dewa kena mental tiap hari punya Abang kek kula dan temen kek Bayu



0.3 Gara-gara Mahesa

Mahesa menghabiskan jam terakhir pelajaran dengan berada di perpustakaan hingga bel pulang sekolah berdering, ia baru kembali ke kelasnya untuk mengambil tas.

Sebelum pulang, Mahesa menyempatkan dirinya untuk pergi ke markas sebentar. Lihat saja jika markas masih berantakan seperti kapal pecah,ia akan menambah hukuman untuk tiga curut itu.

Sampai di depan markas, ternyata ketiga curut itu sedang duduk di kursi luar. Bayu dan Nakula duduk bersebelahan menatap layar ponsel Bayu sambil cekikikan tidak jelas,emang dasarnya mereka sudah tidak pernah jelas jadi tidak perlu heran.

"Eh, anjir, anjir, anjir!" Celetuk Bayu, menatap layar ponselnya.

"Lanjut Bay," suruh Nakula.

"Berdosa sakali dirimu.tapi..." Bayu terlihat sok berfikir. "ya sudahlah  mari kita lanjutkan," timpal Bayu dengan cekikikan.

"Gue makin kesini, makin yakin deh kalo Jarjit suka sama Susanti. Tapi kasihan cuma di ghosting," ucap Nakula.

Sedangkan Dewa duduk sambil memegang sobekan kardus untuk ia gunakan sebagi kipas.

"Gimana?" Tanya Mahesa.

"Aman sa, udah bersih semuanya. Tinggal si Bayu buang sampahnya," jawab Dewa sambil menunjuk kantung kresek hitam berisikan sampah hasil kerja keras mereka bertiga.

"Eh, anjir.enak aja,gue dah banting tulang sapu markas masih di suruh buang sampah. Gak,gak mau gue!" Tolak Bayu sambil memasukkan handphonenya ke dalam saku.

"Gua juga ogah, tadi gue dah rapiin kursi sama meja," Tambah Nakula.

Dewa menyahut tak terima, "Yang sapu markas gue ya, lo cuma sapu teras doang," koreksi Dewa.

"Ya sama aja, gue tetep udah nyapu!" Kekeh Bayu tidak mau kalah.

"Lo aja yang buang!"

"Enak aja,gamau gue!"

"Lo!!"

"Lo aja curut!"

"Lo aja, jadi adek sesekali berbakti!"

"Lo!"

"Elo!"

Mahesa mengusap wajahnya kasar, sangat malas rasanya meladeni mereka bertiga lagi. Emang dasarnya mereka suka memuat Mahesa emosi, untung Arya tidak ikut juga, kalo sampai itu terjadi makin pusing Mahesa meladeni empat curut sekaligus.

Mahesa: ImprecationWhere stories live. Discover now